S3 - MLP| I Want You

11.4K 1K 538
                                    

Target vote tidak berubah. Jadi, jangan lupa tinggalkan Vote dan komentar 😉


Setidaknya berikan apresiasi terhadap tulisan yang sudah author buat 😊


Sungguh... Merangkai kata agar bisa dinikmati sangatlah tidak mudah :')


Selamat membaca. Terimakasih ☺️



||||||||||||||||||||||








|||||||||||||||







|||||||




By : avrG



°
°
°



⚠ Author akan kembali update jika merasa Vote yang ditinggalkan sesuai dengan usaha yang sudah author lakukan. ⚠



***







"E-eonni.."


Chaeyoung membelalakkan mata tak percaya, ia tak sedikitpun menduga jika Jisoo akan menahan pintu lalu menyusul paksa hingga keduanya kini berada didalam toilet bersama.


Dihadapannya dengan jelas wanita berbibir hati ini memutar tubuh setelah menutup pintu, sorot tatapannya lekat dan tampak bahunya naik turun terlihat dari gaun terbuka yang dikenakan.


Jisoo mengambil langkah maju, mengikis jarak sampai Chaeyoung memundurkan kaki dan membuat si wanita terhimpit antara wastafel dan tubuhnya. Ia menempatkan diri untuk bisa berhadapan dengan Chaeyoung tanpa penghalang.


Netranya terangkat untuk mengeja setiap inci wajah Chaeyoung yang tampak begitu cantik tersinari temaram lampu toilet yang tidak terlalu terang, karena Chaeyoung belum sempat menghidupkan pencahayaan utama.


Ruang toilet tidak terlalu besar, lampu dengan cahaya berwarna kuning didalamnya pun tidak menyilaukan mata. Malah menambah kesan intim yang tercipta karena dua wanita didalamnya menderukan napas hangat yang saling berbenturan.


"Apa menurutmu lucu mempermainkan perasaanku Cheyoung-ah?" Jisoo lekat menghujam iris cokelat Chaeyoung, wanita dihadapannya ini tak berkedip membalas tatapannya.


Heels yang Jisoo pakai membuat tinggi wanita berbibir hati ini nyaris sejajar dengan Chaeyoung, memudahkannya untuk memandang wajah Chaeyoung tanpa harus mendongak karena memang Chaeyoung sedikit lebih tinggi darinya.


Jisoo semakin tertarik mengamati lekuk wajah Chaeyoung, jarak antara wajahnya dan wajah Chaeyoung pun kini hanyalah tinggal sehela.


Mencerna tiap kata Jisoo yang baginya membingungkan, Chaeyoung perlahan mengerutkan dahi. Siapa yang memainkan perasaannya? Dimana letak lucu dari mempermainkan perasaan seseorang? Tidakkah Jisoo sadar jika selama ini Chaeyoung-lah yang dibuat kebingungan akan sikap serta perlakuannya?


Jisoo bersikap sangat hangat, perhatian dan manis padanya. Entah sadar atau tidak, sesekali wanita berbibir hati ini lebih mementingkan dirinya daripada kekasihnya sendiri ketika ia benar-benar membutuhkan kehadiran Jisoo.


My Lovely Partner -SEASON 3-Where stories live. Discover now