46. Inner turmoil

Mulai dari awal
                                    

Dan setelah Penyihir Agung menemukan buah bernama Ánky tergeletak di meja, Penyihir Agung menyimpulkan bahwa buah ini yang menyebabkan kondisi Irina demikian. Dan ketika Penyihir Agung menjelaskan dampak mengonsumsi buah Ánky, ia sungguh ingin membakar pohon buah tersebut. Pun dirinya ingin sekali memaki Penyihir Agung yang membiarkan pohon tersebut tumbuh di dimensi ini.

Mengonsumsi buah Ánky membatasi aliran darah ke otak, perlahan melemahkan sel-sel di otak sehingga menyebabkan hilang ingatan. Penawar buah Ánky sama dengan penawar racun yang sempat diderita Helios. Namun hingga sekarang, belum ada tanda-tanda Irina akan sembuh dari kondisinya meski sudah diberikan getah pohon Candel.

Kondisi Irina bertambah parah dari hari ke hari. Irina mengalami demam yang berkepanjangan, serta tidak napsu makan hingga kini berat badannya terlihat menyusut. Tidak hanya itu, Irina akan memilih bungkam saat di ajak berkomunikasi siapapun. Kecuali dengan dirinya, Irina meresponnya namun yang diberikan Irina hanyalah respon negatif penuh kebencian.

Beberapa hari yang lalu, Penyihir Agung menggunakan sihir ingatan mutlak untuk mengulik ingatan Irina. Dalam kondisi setengah tidak sadar, Irina membeberkan isi pikirannya. Setelah mendengar pernyataan Irina, tidak hanya Penyihir Agung yang terkejut, Helios bahkan merasa dunianya runtuh. Ingatan Irina samar, bahkan nama kedua orangtuanya saja, Irina hampir salah ucap.

Tentu saja Irina juga tidak mengingat bahwa dirinya adalah kekasih wanita itu. Irina hanya ingat ia adalah Putra Mahkota namun tidak dengan ingatan lain. Bahkan Irina melupakan segala hal tentang ilmu sihir, untuk hal kecil seperti memunculkan bola energi dari tubuhnya saja, Irina tidak mampu melakukannya. Ingatan Irina hampir hilang sepenuhnya, kecuali satu hal dan satu orang yang masih terpatri kuat di ingatannya yaitu Hector dan segala kenangan mereka berdua.

"Hector....Hector....?" Racau Irina dengan mata terpejam.

Mungkin sudah ribuan kali Irina merapalkan nama Hector dan rasanya tetap sama, menyakitkan! Mungkin benar Irina sedang mengalami hilang ingatan, tapi apakah sosok Hector begitu berarti di kehidupan Irina selama ini, hingga ingatan Irina lainnya memudar namun tidak dengan Hector. Dan mendapati kenyataan jika kebersamaan Irina dengan Hector lebih lama, dan mungkin saja kenangan mereka berdua lebih banyak dan berkesan, Helios terpaksa harus dipukul mundur.

Irina masih terus meracau. Ketika ia menyentuh tangan Irina dan tidak ada respon, Helios memberanikan diri untuk merebahkan tubuhnya disamping Irina. Ia mengangkat kepala Irina lalu menggunakan lengannya sebagai tumpuan, lalu sedikit memaksa agar tubuh Irina dalam posisi miring sehingga memudahkan mereka untuk berpelukan.

"Aku sungguh asing dengan sikapmu, Irina. Kumohon jangan lupakan kebersamaan kita selama ini." Helios mencium puncak kepala Irina cukup lama.

Rasanya sungguh menyesakkan. Helios tidak siap menghadapi Irina yang hilang ingatan lalu melupakan kebersamaan yang pernah terjalin antara mereka. Sudah beberapa kali, dalam kondisi yang lemah Irina mencoba mencari jalan keluar dari dimensi ini. Dan ia sengaja tetap mengurung Irina di tempat ini untuk mencegah Irina bertemu dengan Hector. Yang dilakukannya memang egois, ia hanya memikirkan kedamaian hati dan pikirannya tanpa mengindahkan keinginan terbesar Irina untuk bertemu dengan Hector.

Helios sempat berpikir akan memulai semua dari awal meski Irina tidak mengingatnya. Namun segala bentuk perhatian yang ia berikan justru menambah kebencian Irina padanya. Rasa sedih, kecewa, marah, dan terluka berpadu menjadi satu. Diabaikan bahkan dilupakan oleh Irina sama halnya seperti dikhianati.

The Fate Of Irina (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang