Twenty Seven

849 171 20
                                    

Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen, terima kasih:)

*

Sepanjang hari, Jaemin uring-uringan. Berkas yang menumpuk di atas mejanya ia abaikan karena merasa tidak mood untuk mengerjakannya. Ia mondar-mandir di dekat meja kerjanya, termenung di depan jendela ruangan, duduk di sofa, lalu kembali mondar-mandir. Berusaha mengalihkan perhatian dengan bermain game di ponselnya tapi pikirannya tetap tidak bisa tenang. Bahkan semalam, ia tidak pernah tidur. Pikirannya ke sana kemari, matanya tidak bisa terpejam lama, yang menyebabkan ia tidak pernah terlelap.

Semua itu disebabkan oleh satu orang yaitu Jian. Gadis kecil itu memenuhi kepalanya sepanjang malam, sepanjang hari sejak pertemuan mereka kemarin. Bukan Lia, tapi Jian. Tatapan teduh Jian membuat hatinya porak-poranda. Ucapan terima kasih Jian membuat hatinya terenyuh. Kaitan tangan Jian membuatnya benar-benar tidak bisa fokus melakukan kegiatannya. Tangan kecil itu, mengait dengan erat pada tangannya. Sayangnya, Lia menarik paksa Jian darinya dan ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa menyaksikan kepergian mereka dalam diam.

“Apa kau tidak pusing?” sahut Jeno, yang sejak tadi menyaksikan bagaimana ketidak tenangan Jaemin. “Apa yang terjadi padamu? Apa ada sesuatu hal yang membuatmu sampai seperti ini?”

“Aku bertemu Lia... dan anaknya.”

“Sungguh perbedaan yang sangat mencolok..” Jeno terkekeh lebih dulu, ia bahkan tertawa sebelum melanjutkan ucapannya. “Kemarin saat Minji meninggalkanmu, efeknya tidak seperti ini. Bahkan lebih parahnya, Minji meninggalkanmu tepat di hari pernikahan kalian. Besoknya, seperti tidak pernah terjadi apa-apa kau menjalani hari sebagaimana biasanya. Tidak mengabaikan pekerjaanmu seperti ini. Dan sekarang, kau bertemu Lia dan anakmu. Efeknya separah ini, sampai kau mengabaikan pekerjaanmu. Sampai kau uring-uringan, mondar-mandir tidak jelas dan kadang kesal sendiri. Kalau hal ini tidak bisa kau sadari, maka kau adalah orang yang paling bodoh di dunia.”

Jaemin beranjak duduk dan memijit kepalanya yang terasa berdenyut. Kali ini, ia tidak memarahi Jeno karena berkata begitu. Ia memilih diam dan merenung.

“Kau tahu, sebenarnya masalahnya ada pada dirimu. Kau terlalu menuntut banyak hal pada pasanganmu sehingga mereka merasa terkekang dan bosan. Selama ini aku selalu menyalahkan Minji saat tahu dia selingkuh darimu. Tapi ternyata, aturan-aturanmu yang membuatnya bosan dan memilih bersama orang lain. Memaksanya menikah denganmu, dan bahkan menekankan kalau kau tidak mau punya anak. Menyuruhnya berhenti bekerja padahal dia sedang berada di puncak. Hingga akhirnya, dia memilih pergi meninggalkanmu. Begitu juga dengan Lia, dia menghilang darimu dan tidak pernah meminta tanggung jawab apa-apa. Tidak pernah mengganggumu lagi selama tiga tahun terakhir ini. Karena apa? Karena Lia memilih mempertahankan anaknya yang tidak bersalah dari pada harus bertahan dengan pria bermasalah sepertimu.”

Minji, perempuan itu akhirnya pergi meninggalkan Jaemin. Ia menyerah karena tidak sanggup bila harus menjalani banyaknya aturan terikat yang diinginkan oleh Jaemin. Karena tidak bisa membantah dengan ucapan, maka Minji memilih menghilang. Tepat di hari pernikahan mereka, Minji kabur entah ke mana. Sehingga pernikahan mereka batal. Tapi, Jaemin sama sekali tidak merasa sedih atau apa. Ia bahkan bisa menjalani hari sebagaimana mestinya.

Sementara sekarang, ia merasa uring-uringan hanya karena memikirkan Jian. Sosok kecil yang membuatnya porak-poranda.

“Jae, mereka pergi karena prinsip bodohmu, karena komitmenmu yang menurut mereka sangat tidak masuk akal. Sekarang, renungkan dan perbaiki dirimu. Tidak semua anak akan berakhir memiliki nasib sepertimu. Jika kau mampu membimbing anakmu bahkan istrimu dengan baik, maka mereka tidak akan meninggalkanmu. Aku tahu, kau hanya takut kehidupanmu akan sama dengan kehdupan orang tuamu dulu. Dulu, kau memang sempat menderita tapi sekarang kau bisa memastikan bahwa anakmu tidak akan merasakan hal yang sama. Sebelum terlambat, tolong perbaiki. Lia dan anakmu mungkin membutuhkanmu. Gadis kecil itu butuh ayahnya.”

SAVE ME [JAELIA✔️]Where stories live. Discover now