Chapter 13 😜

20.2K 939 36
                                    

Melihat beberapa tanda dileher putih Aram. Hati Panca begitu panas. Dari semua banyak pria kenapa Aram memilih Amedeo?.

"Dad?" Panggil Aram sekali lagi.

Bathroup yang dikenakan Aram tersingkap membuat mata Panca iritasi "besok kau tidak sekolah" ucap Panca lalu membenarkan pakaian yang kenakan Aram.

"Apa mamamu tau kau main sejauh ini?"

Aram melotot, ia lupa memberi kabar dengan Alan. "Aku lupa dad" Aram langsung panik dan langsung ingin berlari mengambil ponselnya namun Panca mencengkram lengannya.

"Kita harus bicara Aram" ucap Panca dengan sorot mata begitu tajam. Aram tahu dia salah tapi tumben Panca seperti mengulitinya hidup hidup kai ini.

"Aku ganti baju dulu dad"

.

Dihotel itu ada sebuah restoran dilantai paling atas. Sambil memandangi indahnya lampu warna warni dari dlam jendela kaca besar Panca tertawa dalam hati melihat Aram mengenakan pakaian Deo.

Celana kain dan kemeja bukanlah gaya Aram sama sekali. Panca cemburu? Itu sudah jelas terlihat dari raut wajahnya. Melihat hubungan keponakan dan mantan kekasihnya sudah sejauh ini, Anca semakin menyesal kenapa ia tak berjuang seperti Rama dimasa lalu.

Sebelum mereka terlalu jauh Panca harus berbuat sesuatu. Panca tidak akan mengalah meski itu Aram.

"Aram"

"Iya dad"

"Ini tentang Deo" Panca menarik nafas, lalu mengambil cocktail dimeja sebelah kanannya.

"Aku tidak mau dengar jika ini tentang hubunganku dengannya Dad, jika mama bilang sesuatu tolong abaikan dad" ungkap Aram lalu memundurkan kursinya berniat pergi dari hadapan Panca.

"Dia mantan kekasihku Aram" kalimat itu mampu menghentikan langkah Aram. "Dan aku masih sangat mencintainya dan kau tahu aku adalah cinta pertama untuk Deo"

Aram kembali duduk bahkan tak berkedip saat menatap kedua mata Panca yang terlihat serius. Kenapa ia tak tahu kalau Oamannya dulu adalah mantan kekasih Deo.

-----"lepaskan Deo, biarkan dia kembali padaku atau aku akan memaksa mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku"

Aram tertawa miris "jadi ini alasan daddy cerai dengan mommy Ale?, seegois inikah daddy?"

"Ale juga punya orang yang sangat dia cintai Aram. Aku yang melepasnya lebih dulu. Pernikahan kami hanya untuk menyenangkan hati grandpa dan ambisiku untuk berada dipuncak karirku. Aku meninggalkan Deo karna hal itu. Namun karena kehadiran mamamu kakek berubah, Ale yang selalu mendorongku untuk dekat lagi dengan Deo. Namun aku baru menemukan keberanian sekarang"

Aram mengepalkan tangannya dibawah meja. Ia tak menyangka Deo dilukai oleh orang yang Aram teramat sayangi ini.

Kalau saja Aram lahir lebih dulu, Aram yakin Deo tidak akan merasakan sakit karena pamannya yang sangat egois ini.

"Teruslah dipuncak karirmu dad, aku tak akan membiarkan daddy memilikinya lagi meski dalam mimpi daddy sekalipun jika daddy melampaui batas aku akan memanggilmu PANCA untuk selamanya"

Aram sedikit memukul meja lalu meninggalkan Panca namun Panca juga tak mau kalah. Panca mengejar Aram dan mencekal lengan Aram.

Pertengkaran paman dan keponakan itu membuat beberapa pengunjung mengira mereka adalah pasangan sugar daddy.

"Jadilah pria dewasa, biarkan Deo yang memilih"

Aram menepis cengkraman Panca "aku akan menunjukkan bagaimana bentuk cintaku dengannya pada daddy"

FAITHFULNESS ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang