[25] Memories

669 158 24
                                    

Setelah menemukan posisi nyaman untuk tidur, Renjun mulai membaringkan badannya dan mencoba untuk santai. Perlahan-lahan kelopak matanya mulai menutup seiring dengan pandangannya yang mulai gelap.

Inilah saatnya mengakhiri semua.

Sebenarnya Renjun tidak punya banyak kenangan baik yang begitu istimewa dan spesifik. Maksudnya, hari-harinya dilalui dengan datar hampir selama 20 tahun hidupnya. Tapi walaupun begitu, sepertinya dia mempunya beberapa hal yang agak membuat dirinya merasa senang.

Mungkin itu saat pertama kali Renjun dapat membeli novel yang sudah lama dia inginkan dengan hasil jerih payahnya sendiri atau mungkin saat dia mendapatkan peringkat pertama di SMP dulu.

Kenangan baiknya hanya sebatas hal-hal kecil seperti itu.

Tapi, dia mempunyai satu kenangan tambahan. Dia tidak berpikir jika peristiwa ini akan menjadi sangat memorable baginya karena pada awalnya, bahkan Renjun tidak menyukai orang-orang baru di sekitarnya.

Kenangan terbaik yang dia rasakan sejauh ini adalah acara peringatan dua bulan Renjun dengan teman-teman serumahnya. Itu hari dimana mereka memainkan truth or dare dan membeli cake red velvet untuk dimakan bersama. Memang pada saat itu dia menganggap jika yang mereka lakukan kekanak-kanakan, tapi sebenarnya itu pertama kalinya lagi bagi Renjun merasakan kebersamaan.

Selagi memikirkan hal itu, Renjun merasa pandangannya berubah menjadi cahaya putih yang cukup menyilaukan, dia yakin jika sekarang pasti keningnya berkerut bahkan saat dia sedang tertidur.

Renjun mengerjap beberapa kali berusaha menyesuaikan matanya dengan cahaya. Setelah dirasa aman, dia mulai membuka kedua kelopak matanya perlahan. Dan seperti perkiraan, pemandangan yang dia bayangkan tidak seperti yang diinginkan.

KENAPA DIA BERAKHIR DI RUMAH TENGAH HUTAN INI LAGI?!

Sepertinya ini cukup membuktikan bahwa dari 90% peluang keberhasilan, Renjun justru masuk ke dalam kategori 10% orang sial yang gagal. Menyebalkan.

Jika sudah seperti ini, dia tidak punya pilihan lain selain mengikuti alur. Dia tidak bisa bahkan untuk sekedar bangun jika seperti ini.

DUAR!!!!

Tiba-tiba, rumah yang Renjun lihat meledak.

Oke, ini agak berbeda dengan mimpnya yang biasa.

Dia juga dapat melihat jika ada beberapa orang yang keluar dari dalam tepat beberapa detik sebelum ledakan menghabiskan seluruh rumah.

Renjun mencoba mendekat guna melihat siapa yang dia lihat di mimpinya. Biasanya saat dia mencoba menghampiri rumah itu, justru dia hanya akan semakin menjauh. Tapi, kini dia dapat mendekat dan melihat jelas siapa yang ada di sana.

Itu dia. Itu Renjun.

Renjun kerap mengerjapkan matanya karena tidak percaya dengan siapa yang sedang pingsan di hadapannya itu.

Kemudian setelah itu, mulai datang banyak orang ke arah Renjun yang pingsan.

Kemudian, Renjun merasa jika pemandangan di sekitarnya mulai berubah. Layaknya pergantian scene, kini dia dapat melihat jika dirinya yang lain sudah tidak dalam keadaan pingsan lagi tetapi tengah duduk di bagian belakang mobil ambulans yang dibuka.

Dia sepertinya tengah berbicara dengan another Mark tentang sesuatu yang anehnya Renjun bisa tahu apa yang mereka bicarakan tanpa harus mendengarkan. Alasannya karena dia pernah memimpikan hal yang serupa.

Awalnya Renjun mengira jika itu hanya mimpi biasa, bahkan dia segera melupakan wajah orang-orang di dalan mimpinya yang ternyata merupakan teman-teman serumahnya. Sekarang semuanya masuk akal. Han dan penerrornya yang lain bukan menargetkan mereka karena Renjun tapi karena memang mereka terlibat dengan mereka sebelumnya.

[0.2] BAD DREAM | NCT DREAM ✓Where stories live. Discover now