[6] Another us

1.6K 355 33
                                    

"Kalian tahu darimana gue alergi melon? Gue gak pernah ngasih tahu kalian, kan?"

Semuanya mulai memandang satu sama lain.

"Lo juga gak bakal percaya sama penjelasan kita nanti."

Renjun mulai memusatkan perhatiannya penuh pada penghuni rumah yang lain. Dia penasaran bagaimana bisa mereka mengetahui hal tentang Renjun yang bahkan dia sendiri ragu apakah orang tuanya tahu tentang alerginya. Secaraㅡsudahlah.

Markㅡyang tertuaㅡmenghela nafas sebelum bercerita.

"Sebenernya kita sering banget ngerasa orang lainㅡno, maksud gue kita sering banget ngerasa diri kita yang lain ngambil alih tubuh kita. Jadiㅡ"

"Wait, maksud lo, kalian semua kerasukan gitu?" Potong Renjun dengan nada yang terkesan agak meninggi.

Alhasil perbuatannya barusan berhasil mendapat sambutan dari para penghuni rumah dengan tatapan kesal.

"Jangan potong pembicaraan dong! Kak Mark belum selesai." Dengus Jisung kesal.

Renjun mengulum bibir bawahnya, ah padahal dia sangat tidak suka jika ada yang memotong pembicaraannya tapi dia juga justru malah memotong pembicaraan orang lain. Memang ya, manusia itu kadang gak tahu diri.

"Oke, bisa gue lanjut?" Tanya Mark yang dibarengi anggukan dari semua orang.

"Oke, seperti yang udah gue bilang kalo kadang tubuh kita itu diambil alih dan kita gak bisa apa-apa. Kadang kita ngomong diluar kendali dan bahkan kita kadang gak tahu apa yang dimaksud dari omongan kita sendiri, itu refleks aja." Jelas Mark panjang lebar.

"Tunggu tunggu, ini gak menjawab pertanyaan darimana kalian bisa tahu alergi gue. Gue gak mau tahu urusan kalian yang kerasukan, toh itu gak berhubungan sama gue, kan?"

Oh, the real Renjun is back.

"CERITANYA BAHKAN BELUM SELESAI WOY!" Teriak Donghyuck dengan nada tinggiㅡralat, sangat tinggi!

Renjun sempat tersentak, tapi dia segera menyembunyikan perasaan kagetnya. Ayolah, dia harus menjaga imagenya, ya!

"Jadi gimana? Gausah muter-muter deh, to the point aja kalian tahu alergi gue darimana? Gak mungkin kalian itu sasaeng fans gue, kan?"

Wah, Donghyuck benar-benar tidak tahu harus bereaksi seperti apa, ternyata Renjun itu orang yang narsis! Apa katanya? Sasaeng? Kalau begitu lebih baik dia menjadi sasaeng member anak mimpi saja! Buat apa menjadi sasaeng orang yang bahkan manusia saja tidak tahu jika ada spesies seperti itu.

Suasana benar-benar panas hanya gara-gara kata sasaeng yang keluar dari mulut Renjun. Wah apa dia berpikir mereka setidak punya kerjaan itu? Bahkan Jaemin dan Chenle tengah memegangi Jeno agar tidak meninju rahang Renjun saat ini.

"Lo kayaknya gak ngerti bahasa manusia ya? Sini gue jelasin pake bahasa planet neptunus." Kata Donghyuck dengan tatapan nyalang.

Renjun hanya mengernyit heran. Apa-apaan sih? Tidak salah kan jika dia menganggap mereka itu sasaeng karena bisa tahu banyak hal tentang Renjun, kenapa reaksi mereka berlebihan begitu.

"Serius, gue mau pulang ke Kanada aja." -Mark yang selalu dihadapkan dengan keributan.

"Gini kalo melihara sobat miskin di rumah, kelakuannya gak bermutu semua." -Chenle selaku penampung sahabat, sahabat miskinnya.

"Gini ya Huang Narsis Renjun, biar gue yang jelasin." Kata Donghyuck dengan senyuman yang sebisa mungkin dia tunjukkan.

"Sederhananya, kita yang lain itu orang yang ngasih tahu kita tentang lo." Itu bukan Hyuck, melainkan Jeno.

[0.2] BAD DREAM | NCT DREAM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang