#015

421 195 394
                                    

Karena alur di chapter ini terlalu complicated dan banyak actionnya jadi usahakan fokus saat membacanya ya.

Kalau perlu putar dulu lagu di atas agar dapat feel-nya, yang udah punya di play list boleh langsung baca sambil dengerin lagunya ya😉



























⚠️ TW // harsh word, suicide, blood, knife, gun, violence, etc. ⚠️





























"No matter what the fucking happened to you that's no making something, aku tetap telah membunuh mereka. Jika kau menyebut dirimu pendosa maka hal yang sama juga berlaku untukku."

Ucapan K menjadi pengiring bergulirnya sepasang manik legam milik Winter. Wanita itu tiba-tiba mengangkat Glocknya, menggenggamnya erat dengan kesembilan jari yang tertaut di atas body pistol, sementara jari telunjuk kanannya siap menekan pelatuk.

Mengendap. Suara gemerincik air hujan yang deras berjatuhan membiaskan langkah kaki Winter. Wanita yang sedari tadi berada di belakang K itu sedikit bergerak ke arah kanan, matanya memindai tepat dimana Jake berada.

Suara deritan kayu..

Pohon-pohon yang berjejer saling menyimpang di belakang tubuh Jake itu terdengar bergesekan. Winter tak dapat menangkap apapun dengan matanya selain akar merambat dan ruang gelap di sela pohon-pohon itu. Namun rasanya aneh, suara itu berhenti begitu Winter mencoba mendekat ke arah Jake.

"Karena itu apapun yang terjadi kau harus ikut keluar dari sini, Jake. Hiduplah dan terima penderitaan atas rasa bersalah ini, agar kematian mereka semua memiliki harga."

Tak ada sahutan dari Jake atas kalimat yang baru saja K ajukan, hening lagi.

Winter hanya melirik mereka sekilas, sama sekali tak ingin ikut andil atas percakapan sentimental di antara keduanya. Menceburkan diri pada situasi ini pun sebenarnya bukan bagian dari rencana Winter. Kesempatan yang tersisa hanya keluar dari I-Land secepatnya, tanpa terbunuh. Namun yang ia lakukan justru selalu saja berputar ke arah sebaliknya...


"JAKE!"

...Winter berteriak kencang begitu batang kayu dari pohon-pohon yang ada di balik tubuh Jake patah dan berhamburan. Satu makhluk bringas melompat, hampir menerjang Jake andai Winter tak segera menekan pegas pistolnya.


DORR!!

Makhluk itu menggelepar di atas tanah. Darah bercecer begitu biji timah milik Winter bersarang di bahu kirinya. Meleset, namun setidaknya hal itu membuat kesadaran Jake kembali. Lelaki itu berusaha menarik mundur tubuhnya, punggungnya membentur batang pohon sementara kedua lengannya menumpu pada akar-akar pohon yang kasar. Kulitnya tergores, lukanya membuat Cursed itu semakin menggila. Karena tanah yang licin dan dipenuhi genangan, kaki Jake tak bisa menapak dengan benar. Ia tak bisa langsung berdiri begitu Cursed itu bergerak dan mencekal kaki kirinya.

"ARRRGHHH!"

Mencengkeramnya kuat seakan berniat untuk menghancurkannya.

Jake menahan kepala Cursed yang merangkak di atas tanah itu dengan kaki kanannya. Menginjaknya sekuat tenaga saat makhluk itu menggerakkan seluruh badannya, berusaha mencakar Jake karena tak bisa menggigitnya. Tulang rahangnya patah, mulutnya tak dapat mengatup dengan benar sedangkan kulit pipi di sebelah kanannya sudah terkoyak. Menampilkan sederet gigi berlendir dan berbau amis darah.

BLESSED-CURSED (Dimension of I-LAND)Where stories live. Discover now