#011

400 247 387
                                    

Haiiii.. beberapa hari lalu gue dapet info kalau Winter berasal dari keluarga Tentara. Abangnya Tentara dan katanya Winter kalau gak debut bakal milih jadi Tentara juga. Idk why but I'm happy to hear that😭❤️ artinya dari awal gue gak salah milih visual buat ngisi karakter wanita di sini, karena doi aslinya emang gak menyek-menyek.

Pas ditanya Winter juga bilang pengen banget main film action, and also u know so bad Engene! Jake anti romantic dan lebih milih nonton action! BERARTI EMANG GUE GAK SALAH MILIH VISUAL BUAT NGISI KARAKTER-KARAKTER DI SINI AAAAA😭❤️










⚠️ TW // harsh word, suicide, blood, knife, gun, violence, etc. ⚠️











Malam yang panjang bagi Jake dan Winter. Setelah memasuki hutan, mereka benar-benar harus mempertaruhkan nyawa mereka ─lagi. Jumlah Cursed di sana lebih banyak dari yang mereka temui di tanah lapang sebelumnya. Karena memasuki hutan sama dengan memasuki sarang, itu artinya mereka menyerahkan nyawa mereka dengan suka rela.

Cursed jauh lebih ganas di malam hari, mereka dapat bebas bergerak tanpa perlu takut terbakar matahari. Dengan minimnya penerangan dari bulan karena terhalang rapatnya dedaunan, Jake dan Winter menjadi lebih kesulitan untuk melihat muncul dari mana saja makhluk-makhluk itu.

Keduanya sempat terpisah karena terus berlari menghindari serangan para Cursed, namun bertemu lagi ketika saling meneriaki nama masing-masing. Winter memiliki mata yang jeli, ia masih dapat menembak tepat ke arah sasaran meski berada dalam kegelapan. Kepekaan indra pendengarnya sangat bagus sehingga gesekan ranting akibat pergerakan Cursed-cursed itu dapat Winter ketahui. Jake juga lebih gesit dari yang diduga, ia pelompat yang handal. Karena tuntutan situasi, kini Jake menjadi lihai berkelahi. Ia mengeluarkan baton sticknya jika perlu dan sisanya hanya mengandalkan kekuatan kaki dan tangannya.

"JAKE, KITA KE ARAH MANA?" Teriak Winter seraya menendang salah satu Cursed. Ia merunduk, mengayunkan tubuhnya kemudian meninju Cursed lainnya. Saat menyadari ada tangan Cursed yang menjamah pundaknya, Winter langsung berbalik kemudian menekan pelatuk pistolnya.

DOR!

Jake menoleh dari tempatnya. "KAU HARUS MENGHEMATNYA, WINTER!"

"Apa katamu?! Kita akan mati jika tidak menembak mereka sama sekali, idiot!" Balas Winter tak terima. "Sekarang cepat katakan kita harus ke arah mana?!"

Jake kehilangan keseimbangan saat kakinya terantuk ranting pohon yang sudah jatuh. Ia langsung menggulingkan badannya ketika satu Cursed berusaha mencakarnya. Jake bukannya merasa sial karena terjatuh, ia justru meraih ranting pohon tadi dan mematahkannya kemudian melemparnya ke arah Cursed itu. Ujung patahannya yang runcing menancap di bahunya. Membuat makhluk malam menjijikan itu serta merta mengerang kesakitan.

"Kau bilang kau masuk ke dalam I-Land dari gerbang 'kan? Seharusnya kau tahu kita harus berjalan ke arah mana." Jake menghampiri Winter dengan deruan napas yang kacau. Winter pun begitu, ia harus menunggu beberapa detik sebelum dapat menyahuti ucapan Jake. "Kau sendiri bagaimana ha? Kau penghuni asli tapi sama sekali tidak tahu rutenya."

"Aku tidak pernah pergi ke gerbang. Julius yang pernah," seru Jake. Ia menoleh pada Winter. Meski tak dapat melihat pasti wajah satu sama lain, mereka dapat merasakan perubahan suasana ketika nama itu disebut.

Tidak ada kesempatan bagi keduanya untuk merasa tidak enak karena tanah yang mereka pijaki tiba-tiba bergetar. Bukan hanya tanahnya, pohon-pohon yang ada di sekeliling mereka juga terasa bergerak dengan sendirinya, Jake dan Winter kehilangan keseimbangan tubuh mereka hingga jatuh.

BLESSED-CURSED (Dimension of I-LAND)Where stories live. Discover now