13

55.5K 4.4K 149
                                    


"Happy Reading"

Gus Arsen sedang berjalan menuju kelas tiba-tiba ada yang memanggilnya dari belakang,

"Arsen," gadis itu berlari ke arah Gus Arsen. Gus Arsen yang sadar dengan kehadiran gadis itu hanya memutar bola matanya dengan malas.

"Arsen, apakah aku boleh bertanya?" tanya Ning Fara tersenyum manis menatap Gus Arsen yang ada di depannya dengan jarak 2 meter.

"Wa'alaikumussalam," sindir Gus Arsen dingin. Dia sudah muak dengan perempuan yang ada di depannya ini.

"Maaf aku lupa, Assalamu'alaikum," ucap Ning Fara menunduk.

"Wa'alaikumussalam."  Gus Arsen dingin dan mengalihkan pandangannya ke samping.

"Boleh kita bicara berdua sebentar saja?" pinta Ning Fara  penuh harap.

"Tidak bisa, saya harus mengajar. Assalamu'alaikum," ucap Gus Arsen dingin, lalu meninggalkan Ning Fara begitu saja.

Setelah selesai mengajar di kelas itu Gus Arsen berniat untuk pulang karena ia merasa rindu dengan istrinya. Padahal, mereka baru menikah tapi ia malah harus mengajar dan meninggalkan istrinya sendirian di rumah. Namun, saat ia melewati taman ia kembali dihadang oleh Ning Fara.

"Assalamu'alaikum, Gus," ucap Ning Fara, menatap Gus Arsen sambil tersenyum manis.

"Wa'alaikumussalam,” jawab Gus Arsen datar tanpa menoleh ke arah perempuan itu.

"Apakah benar, kamu sudah menikah dan melupakan aku?" tanya Ning Fara.

“Saya memang sudah menikah, jadi saya mohon jangan ganggu saya lagi.” Jawaban yang keluar dari Gus Arsen membuat perempuan itu benar-benar merasa terluka.

“Kamu sudah benar-benar melupakan aku, Arsen?” lirihnya.

“Melupakan?” Gus Arsen tidak mengerti dengan apa yang perempuan itu bahas.

"Maksud kamu apa? Apa yang sudah saya lupakan?" tanya Gus Arsen bingung karena ia merasa tidak pernah berjanji atau menjanjikan kepada perempuan mana pun.

“Cintaku! Kamu juga tahu kalau aku sudah lama mencintai kamu, tapi dengan teganya kamu malah memberikan cinta itu kepada perempuan lain," ujar Ning Fara.

“Kita sudah saling mengenal lebih dari 12 tahun dan selama itu pula aku mencintai kamu, tapi kamu sama sekali tidak pernah membuka hati kamu untuk aku dan sekarang kamu malah menikah dengan perempuan lain yang baru saja kamu temui.” Ning Fara menatap sendu wajah laki-laki yang selama ini ia cintai tapi sekarang laki-laki itu sudah menjadi milik orang lain.

“Tolong hilangkan perasaan kamu kepada saya karena saya hanya mencintai satu wanita dalam hidup saya. Wanita itu adalah istri saya yang sangat saya cintai melebihi diri saya sendiri.” Rahang Gus Arsen mengeras sampai menimbulkan urat-urat lehernya.

"K-kenapa? Aku kurang apa di mata kamu, Arsen? Tatap aku sekali saja, Arsen.” tapi Gus Arsen enggan menatapnya.

“Kenapa kamu gak pernah buka hati kamu untuk aku,” pekik Ning Fara.

My Love Destiny [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang