Part 44: Kemarahan Nasyah

Zacznij od początku
                                    

Nasyah berbaring di belakang Khanza dan memeluk pria itu.

"Peluk dong" pinta Nasyah yang tidak mendapat respon apapun dari Khanza.

Nasyah mencebik kesal lalu menutup matanya. Namun sedetik kemudian, tangan kekar melingkar di perutnya.

Nasyah membuka matanya dan tersenyum lalu mendekat hingga wajahnya mengecup leher Khanza berulang kali dengan tangan yang mengelus lembut dada Khanza.

"Tidur Nasyah, atau mau saya terkam" Khanza  sudah mati-matian berusaha menahan sesuatu.

Nasyah tidak berhenti sampai disitu, tangan Nasyah turun ke perut hingga ke pusar dan ingin melanjutkan kebawah namun di cekal oleh Khanza.

"Mulai nakal yah kamu"

"Hehe Bercanda. Yaudah ayo tidur"

Nasyah memeluk erat Khanza dan tak sengaja lututnya mengenai sesuatu yang menegang di bawah sana "Ya Allah sayang" geram Khanza

Khanza menindih tubuh Nasyah dan matanya menggelap karena kabut gairah "Tanggung jawab buat dia tidur lagi"

"Ada Aira"

Khanza turun dari ranjang dan masuk kedalam kamar mandi, sedangkan Nasyah tertawa geli.

Author: kalian pasti ngerti lah apa yang di lakukan Khanza di kamar mandi. Pasti ngerti lah!

🍒🍒

Khanza siap dengan setelan kantor dan turun ke sarapan bersama. Rafael berlari memeluk kaki Khanza membuat Aira cemberut di kursi khusus nya.

"Daddy mau kemana?" Tanya Rafael

Khanza berjongkok dan mencium kedua pipi Rafael "Ke kantor baby boy"

Nasyah menatap datar keduanya dan beralih mengalihkan pandangan Aira dengan menyuapi balita tersebut dan setelahnya Nasyah membawa Aira di taman belakang tidak perduli dengan teriakan Rio dan Steven.

"Huaaa bunda, ayah nya Aila di ambil Lafa hiks"

Nasyah tidak menjawab lebih memilih mengupas apel dan memberikan kepada Aira "Nggak ko sayang, mau ikut bunda?" Ajak Nasyah

Aira menghapus air matanya "kemana bunda?"

Nasyah langsung menggendong Aira membawanya ke kamar mengganti pakaian dan turun ke lantai satu tidak memperdulikan tatapan dari mereka semua apalagi Kaila dan Rafael.

Ingin rasanya Nasyah membanting tubuh Kaila di lantai agar kakak nya itu sedikit tau diri.

"Selamat pagi Nasyah" sapa sekuriti penjaga gerbang

"Pagi pak, tolong bukain dong gerbang nya"

"Mau kemana? Udah izin belum ke tuan?"

"Soalnya tadi tuan tidak mengizinkan kami untuk membiarkan Nasyah keluar" lanjut pak Sekuriti

Nasyah menatap sekuriti di depan nya dengan kesal lalu mengangguk pelan "Saya sudah bilang tadi sama Khanza, jadi buka gerbangnya"

Dua sekuriti tersebut langsung membuka gerbang yang menjulang tinggi dan membungkuk saat mobil Nasyah keluar dari area pekarangan rumah.

Disilah Nasyah dan Aira berada, bangunan megah dengan beberapa fasilitas yang lengkap di dalamnya, apalagi kalau bukan Mall.

"Kita belanja mainan yuk" ajak Nasyah yang langsung di angguki Aira dengan sumringah.

My Baby Aira [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz