epilog

1.7K 82 14
                                    

"Tamat..." Ucap seorang pria lalu menutup bukunya yang ia baca di depan anak anak.

"Jadi mereka semua tiada begitu Appa?" Tanya salah satu dari mereka.

"Iya benar,setelah mendengar cerita ini,kalian harus berjanji untuk tidak melukai siapapun. Mengerti?" Ujar sang Ayah menasehati.

"Kau membacakan cerita itu lagi,Han? Kepada anak anak berumur 11 Tahun? Yang benar saja" ujar Seseorang yang baru saja datang memanggil Jeonghan.

"Sowon,aku hanya memberitahu mereka untuk tidak melukai pasangannya" Bela Jeonghan

Sowon menjitak kepala Jeonghan dengan sayang lalu memberikan beberapa camilan yang baru saja ia beli dari supermarket.

"Terserah kau, didepan sudah ada Jihoon dan Joshua yang mencarimu sedari tadi,eh malah kau mendongengkan hal yang tidak mutu kepada anak anak" ketus sowon lalu pergi menuju dapur untuk menaruh barang belanjaannya.

"Astaga,untung saja dia istriku"

Lalu Jeonghan berjalan menuju kedua temannya yang duduk di depan teras rumahnya.

Jeonghan lalu duduk di samping Joshua dan menatap pemandangan taman yang ada di depan rumahnya.

"Sudah selama itu kita mengalaminya ya Han,tapi aku masih mengingatnya sampai sekarang" ujar Joshua menatap langit langit dan menghela nafasnya

"Sudah sebelas tahun kita mengalami itu semua,bahkan aku saja masih ingat saat terkena bom itu. Sungguh mengerikan sekali" Jihoon bergidik ngeri saat mengingat bagaimana mereka terkena Bom itu.

"Appa! Kak mingyu nakal!" Teriak salah satu anak membuat ketiganya menghampiri mereka.

"Choi Mingyu tidak boleh nakal ya" ujar Jihoon memperingati anaknya.

"Aku tidak nakal appa, kak wonu yang nakal! " Bela Mingyu lalu menunjuk wonwoo yang sedang asik membaca sebuah novel berjudul ,bajak laut yang baik'

"Wonwoo saja sedang membaca buku kok" ujar Joshua membela anaknya, Wonwoo yang dibela pun tersenyum mengejek Mingyu membuat Mingyu sedikit kesal.

"Ish,sudahlah aku sama Kwannie aja!" Kesalnya lalu menghampiri Park Seungkwan,anak tengah dari Park Jeonghan dan sowon.

"Lucu sekali mereka" kekeh Jeonghan lalu kembali duduk di depan teras bersama Joshua dan Jihoon.

"Aku sengaja memakai nama itu karena aku sangat merindukan mereka" ujar Joshua menunduk

"Yah bagaimana lagi,itu semua bisa dibilang hanya mimpi" sambung Jihoon yang ada di sebelahnya.

"Yang penting sekarang,kita sudah bahagia disini bersama istri kita. Semoga kita bisa selalu bersama ya" ucap Jeonghan menyemangati.

Mereka pun tersenyum dan menatap ke arah langit yang cerah.

.

.

.

Epilog End

Endingnya gak sesuai ya wkwk mianhae🙏🙏

[✓]What's Wrong |gs|Where stories live. Discover now