Delapan

1.7K 139 22
                                    

Part ini hanya berisikan flashback dari Jeonghan,Jisoo,dan Jihoon wanita.

*****

Jisoo sedang duduk ditaman sendirian,Tadi ia memang izin dengan Jeonghan ke toilet tapi ia tidak benar benar pergi ke toilet. Ia berada ditaman mengamati sang pujaan hati yang duduk tak jauh darinya, terlihat pria berhidung mancung sedang memainkan gitarnya sesekali menuliskan ide yang ia dapat.

Pria itu tersenyum saat ia mendapatkan ide untuk karyanya itu. Senyumannya sangat indah apalagi suaranya. Sesekali pria itu bernyanyi,menyanyikan beberapa bait lirik yang ia tulis.

Jisoo bertemu dengannya saat ia sedang melihat lihat ruang musik. Ia melihat pria itu sedang serius memainkan piano dengan lagu yang menurutnya itu sangat sedih. Pria itu terlihat begitu indah saat ia memainkan piano itu.

Jisoo sempat berfikir ingin mengajaknya mengobrol tapi ia urungkan saat melihat seorang gadis menghampiri sang lelaki dan duduk di samping pria itu.

Diantara Soonyoung dan Seungcheol, pria itu adalah pria paling lembut menurut Jisoo. Hanya saja sepertinya ia memiliki kekasih.

Jisoo memang tidak pernah bisa mengekspresikan bagaiman perasaannya saat ini.

Yang ia lakukan hanyalah memberikan pria itu sebuah bekal ataupun hadiah hadiah kecil.

Seperti saat ini.

Jisoo berdiri di depan sebuah loker yang bertuliskan 'Lee Seokmin' ,nama dari pria yang selama ini selalu membuat jantung nya berdetak dua kali lebih cepat saat Jisoo melihatnya. Apalagi bila ia tersenyum.

"Sedang apa?" Tanya seseorang tiba tiba yang ternyata ia adalah pemilik dari loker tersebut.

Jisoo kaget karena ini bukan waktunya Seokmin berangkat ke sekolah,namun kenapa pria itu bisa berada di sekolah?

Jisoo sedikit was was saat ingin menolehkan kepalanya,ia menoleh sedikit demi sedikit. Bila digambarkan mungkin seperti seorang robot yang ingin menolehkan kepalanya.

"A-ah hai?" Ucap Jisoo saat ia melihat Seokmin yang menatapnya dengan tatapan dingin dan menusuk.

"Kutanya sedang apa kau disini?! Kau yang selalu memberiku makanan sampah?!" Tanyanya dengan suara yang sedikit meninggi membuat Jisoo terpekik kaget dan takut tentu saja.

Jisoo ingin menjawab namun entah bibirnya seolah olah terkunci,ia tidak bisa berkata apapun didepan laki laki berhidung mancung ini.

"Ambil" perintah Seokmin dan melempar bekal yang dia ambil dari lokernya. Jisoo refleks menangkap bekal yang ia bawa.

Sebenarnya selama ini Jisoo tau jika bekal dan hadiah yang selalu ia berikan kepada Seokmin itu selalu dibuang,tapi Jisoo tak pernah patah semangat. Namun sepertinya setelah ini ia akan berhenti.

"Maaf" ucapnya lalu pergi meninggalkan Seokmin yang masih menatap kepergiannya.

Jisoo pergi menuju ke belakang perpustakaan,disana terdapat green house dan di tengah tengahnya terdapat tempat duduk.

Tempat ini adalah tempat favorit Jisoo dan Jisoo pun dipercaya oleh guru untuk merawat tanaman tanaman yang ada disitu.

Jisoo mencurahkan segala kesedihannya disitu. Ia menangis saat ia melihat secara langsung tatapan tidak suka dari pujaan hatinya.

[✓]What's Wrong |gs|Where stories live. Discover now