27. Menyusun Ulang Rencana

2.7K 912 114
                                    

.
.
.

    Walau tak begitu paham maksud "menumbalkan" yang Yohan katakan, mereka berempat juga tak begitu ingin menanyakannya, walau sebenernya itu penting banget karena mereka bisa aja jadi korban dari rencana ngadi ngadi Yohan yang kali ini.  Apalagi disini konteksnya menumbalkan pengunjung yang minim akhlaknya, mau tidak shuudzon bagaimana coba? Bukannya merendahkan diri, mereka cuma cukup tahu kalo sebenernya, kalo faktanya, mereka ini nggak punya akhlak.
 
 
  "Btw, kok mukamu kayak nahan boker ada apa, Yeon? Jangan bilang gara gara kejadian kemarin kamu jadi takut boker, takut jadi tersangka yang  nggak nggak." Tanya Yohan.

  "Katanya Yeonjun, ada cewek yang jadi giliran orang orangannya tetua dan cewek itu salah satu sandera." Ini Changbin yang jawab.

  "Beneran, Yeon?" Tanya San terkejut.

    Yeonjun menghela nafas, "aku rasa begitu, soalnya pakaian yang dia gunakan terlalu 'dongeng' aja gitu entah kenapa. Emang kayak boneka seks—"

  Belum selesai ngomong, mulut sopannya Yeonjun segera ditapuk ama Changbin, "lambemu kayak cabe cabean kompleks yang kalah saing ama lonte."

  "Changbin, kamu minimal sadar diri, dong.." Kata Wooyoung sambil menggelengkan kepalanya. Bisa gitu, ya? Yang nasehatin bahasanya bahkan lebih nggak sopan dari yang dinasehatin.

  "Oke, kita cari tahu cewek itu." Kata Yeonjun.

  "Njir, semudah itu?" Changbin terkejut, "ini Yeonjun bisa aja lagi halu loh, Han? Siapa tau aja itu emang pengunjung yang seleran fashionnya agak dreamy fairy gitu."

  "Dengan keadaan goblok kayak kita sekarang, segala kemungkinan yang masuk akal harus dicari tahu, siapa tau bener." Jawab Yohan.

  "Bukannya kesannya kayak buang buang waktu, ya?" Tanya Wooyoung,

    Yohan menggeleng, "mending kita buang buang waktu dengan kemungkinan ini dan berakhir salah daripada nungguin timing ketika deadline kita Jumat. Sekarang udah hari Rabu, waktu kita makin sedikit, seenggaknya, di hari Jumat nanti kidung itu udah ada di kita dan Bang Seungyoun juga udah dapet kabar buat nge grebek Tungganggalas bersama para polisi."

     Walaupun dari mereka ada yang mau menyangkal, percuma. Mereka udah paham betul kalo ucapannya Yohan itu mutlak, nggak boleh diganggu gugat walapun resikonya nyundul langit dan bisa aja mereka mati karen itu. Tapi mau gimana lagi? Yohan bakal tetep jadi Yohan dengan segala 'tidak mau dibantah'-nya.

  "Untuk cewek itu, aku pasrahin Yeonjun ama Wooyoung. Dia mungkin beneran bisa nunjukin jalan atau tempat dimana para sandera itu disembunyikan, dan untuk itu, pastilah banyak baku hantam yang bakal terjadi, makanya kita butuh orang yang dari awal emang udah kelainan jiwanya sehingga bisa bunuh orang dengan luwes dan orang yang bepengalaman hampir nusuk aku pake piso." Jelas Yohan, "sebisanya hari ini aku udah dapet infomasi baru tentang wanita itu dan aku mengharapkan dengan sangat sebuah kabar baik."

  "Berharap kok sama setan kayak Yeonjun kamu ini, Han." Batin Changbin, jelas dibatin doang, kalo dia berani bersuara, pasti auto di-smack down ama Yeonjun dia.

  "Aku sama Changbin kamu kasih tugas apa, Han?" Tanya San.

    Yohan ketawa, "ikutin aku aja nanti juga tahu. Oke, masing masing udah tau dan paham tugasnya, kan? Sekarang laksanakan."

  "Aku nggak paham sih, sebenarnya." Kata Changbin sambil mengekor di belakang Yohan bersama San sementara Wooyoung dan Yeonjun pergi ke arah berlawanan.

  "Sebenernya aku juga, Bin." Balas San.

*

     Ketika lahan kosong tempat diadakannya upacara mulai ramai dengan suara gong dan musik musik dari gamelan, Yeonjun dan Wooyoung menyelinap untuk pergi dari sana—menuju ke rumah tetua setelah memastikan bahwa sosok perempuan yang mereka cari tidak ada disana.

[✔] Klub 513 | vol.2 | Ep.3 : Kidung RajahWhere stories live. Discover now