###

15:00

Reya melangkahkan kakinya menuju Gudang Sekolah. Sesampainya disana, ia langsung masuk kedalam Gudang yang jarang sekali dikunci.

Setelah membuka Pintu gudang, Reya menghembuskan nafas beratnya. Banyak sekali debu dan barang-barang yang sudah tak terpakai disana. Ia pun segera menggeser beberapa meja rusak yang tak beraturan, memasukkan buku-buku yang rusak kedalam dus yang sudah disiapkan.

Rencananya Gudang ini akan di renovasi. Menjadikannya sebagai ruangan istirahat untuk penjaga Sekolah.

"Duh ada yang lagi beres-beres nih." Seruan itu membuat Reya menegang.

Ia berbalik badan, menatap tiga gadis yang suka membully-nya.

"K-kalian mau ngapain?" tanya Reya dengan gugup.

"Main-main mungkin." Balas Rosa berjalan ke arah Fenya.

Reya mundur, hingga tubuhnya menabrak dinding."Kenapa mundur?"

Reya menggelang."Kalian membawanya kan?"  Rosa berbalik menatap teman-temannya.

Lovy dan Disty mengangguk.

Srak

"Sa lepasin." Berontak Reya saat pergelangan tangannya di tarik.

"Ikat dia." Serunya tanpa mendengar perkataan Reya.

Rosa mendudukan Reya di bangku dengan kasar. Lovy dan Dusty mulai mengikat Reya di Kursi tersebut.

"Tolong lepasin aku." Hardiknya saat kedua kaki dan tangannya telah di ikat. Ikatan itu cukup kencang, membuat Reya tak bisa bergerak bebas.

Rosa melipat kedua tangannya dan mulai menarik masker hitam Reya dengan kasar."Gak semudah itu, girls." 

"Iuhh, makin jelek aja tuh muka." Ledek Disty dengan ekspresi jijiknya.

"Enaknya kita apain ya?" pikir Lovy pada kedua sahabatnya.

"Lempar aja pakai telur busuk." Seru Disty menunjukan kantung Plastik yang telah ia bawa tadi

"Ide bagus." Sahut Rosa mulai melempari Reya dengan telur busuk.

Tak kalah kejamnya, bahkan Lovy membawa se-ember air bekas Pel-an. Dan mulai mengguyurnya.

Byurrr

"Shh" aroma busuk bercampur air kotor pel-an membuat Reya meras pusing karena bau yang menyengat.

"Kebetulan gue bawa gunting, lebih baik baik kita gunain aja." Seru Rosa mengambil gunting itu dari tasnya.

"Gue pikir akan lebih bagus kalau kita gunting seragamnya. Setelah itu kita post poto-poto dia di sosial media. Setuju gak?" usul Lovy.

"Gue setuju sih. Gak sabar liat di viral."  Sahut Disty.

"R-rosa, kumohon jangan melakukan hal itu." Hardik Reya takut.

"Bac*t lo." Bentaknya mulai menjalankan aksinya.

Tangis Reya semakin kencang, harga dirinya seperti di cabik-cabik. Tanpa perasaan Rosa mulai mengguntingnya dengan acak, hingga membuat seragam Reya tak beraturan. Bahkan pakaian dalam Reya sampai terlihat karena ulah bejat Rosa dan ketiga temannya itu.

Dengan senangnya, Disty dan Lovy mulai mengeluarkan Ponselnya dan mulai memotret Reya sebanyak mungkin.  Reya terus menangis sambil menundukkan kepalanya. Ia  malu dan merasa di rendahkan.

"Potret yang bagus. Sekarang kita pergi guys, dan kunci gudangnya." Titah Rosa yang di anggukin oleh keduanya.

Setelah mengatakan hal itu, ketiganya mulai meninggalkan gudang tersebut. Selepas kepergian mereka bertiga, Reya menangis kencang, ia takut akan kegelapan. Dan kini ia harus tinggal di ruangan yang gelap dan berdebu.

###

To Be Continued

Jangan lupa vote dan komennya

Bunloverss, jangan lupa follow akun wattpadku ya.

See you next part

Salam dari She 😉

-Kaka Zibran Alberto

-Kaka Zibran Alberto

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


-Marsel Keegan

-Marsel Keegan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


-Aldi Bastian

-Bagas Saputra

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


-Bagas Saputra

-Bagas Saputra

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I'm not Perfect [ End ]Where stories live. Discover now