tujuh puluh enam

16.4K 4.2K 1K
                                    

Rame banget komen minta apdet. Jangan lupa liatin komen, dong. Kalau sepi, jangan merong-merong. Langsung cus aja ke KK dan KBM. Udah tamat, kok.

Atau beli novelnya langsung yes.

Yaya sama Malik udah di olshop masing-masing. Udah di shopee eriskahelmi juga.

Silahkan cekout. Cuss.

Kalo The Moon Talks, tinggal potong dan semoga besok kirim ke olshop juga. Sabar dikit lagi yes.

Mampir juga ke work eke yang lain, Madu in Training dan Pelangi di Langit Gladiola.

Mampir juga ke work eke yang lain, Madu in Training dan Pelangi di Langit Gladiola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ketika 76

Hingga rombongan mempelai pria keluar rumah dan berjalan menuju mobil pengantin beserta iring-iringannya, Magnolia dibuat senewen oleh ibu dan kakak perempuannya karena mereka seperti menguasai Dimas untuk diri mereka sendiri. Magnolia bahkan hanya sempat memanggil nama abangnya ketika Dimas dibimbing keluar dari pintu rumah. Dimas sendiri sepertinya menginginkan Magnolia berada di sisinya, namun terhalang karena baik Ira maupun Kezia seperti memblokade Magnolia agar tidak mendekat ke arah saudara laki-lakinya tersebut.

Meskipun demikian, Magnolia yang masih berpikir positif kemudian diajak oleh Laura untuk berjalan bersamanya. Sejak selesai menikmati sarapan pagi, Laura memang tidak melepaskan Magnolia sama sekali. Dia bahkan tidak ragu menggandeng calon menantunya dan sesekali membantu memperbaiki helaian anak rambut milik Magnolia.

"Sini, sama Bunda aja. Kita jalan di belakang Dimas." Laura menenangkan hati Magnolia yang sepertinya siap menangis. Dia kemudian berjalan bersisian dengan calon mertuanya, tepat di belakang Dimas, sementara Malik dan sang ayah ikut berjalan di belakang dua wanita tersebut.

Di belakang pun tidak apa-apa, pikir Magnolia. Dia sudah berpikir yang tidak-tidak begitu dijauhkan dari abangnya selama beberapa saat. Magnolia yang merasa canggung harus menembus barisan keluarga Ira, pada akhirnya harus berpuas hati menunggu hingga semua barisan keluar dari pekarangan rumah. Saat itu, Malik sempat dipanggil oleh panita yang mengurusi mobil-mobil rombongan besan dan karena mobilnya sendiri sebelumnya berada di depan mobil pengantin, maka Malik mau tidak mau menggeser kendaraannya tersebut agar bisa memberi jalan pada mobil pengantin untuk lewat.

(Unpub Acak )Ketika Cinta Lewat Depan RumahmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang