SAPU TANGAN

52 30 20
                                    

Happy Reading

Sudah hampir dua minggu Leo mendiamkan Madava. Ia tak berbicara sama sekali, tidak bekerja, meninggalkan semua project nya begitu saja, bahkan ia sudah jarang pulang, ketika pulang pun ia hanya mengambil barang yang ia butuhkan dan itu membuat Madava merasa sangat kesepian walaupun Yumnaa dan Marcell sering menemaninya, tetap saja ia merasa sepi jika tak bersama Leo. Seperti saat ini Leo baru saja pulang entah sehabis pergi dari mana dia, yang jelas penampilannya sangat berantakan seperti orang yang tidak pernah tidur.

" Gue kira lo lupa jalan pulang " Sindir Yumnaa yang berada di ruang tengah saat Leo melewati mereka tanpa menoleh sedikt pun.

Marcell pun menyenggol lengan Yumnaa
" Udah biarin aja " Ucap Marcell.

Yumnaa yang kesal pun mengacungkan jari tengah pada punggung Leo yang mulai menjauh.

" Yumnaa " Ucap Madava memperingati dengan tangan Marcell yang langsung menurunkan tangan Yumnaa yang mengacungkan jari tengah tersebut.

Sudah cukup bagi Yumnaa menahan diri dari beberapa hari yang lalu sejak sikap Leo tiba-tiba berubah menjadi asing.

" Gak bisa gini dav, gue harus ngomong empat mata sama tu anak " Ucap Yumnaa yang berdiri dari duduknya untuk menghampiri Leo.

Yumnaa berjalan dengan mulut yang tiada hentinya mengucapkan berbagai umpatan kepada Leo, hingga langkahnya sampai tepat di depan kamar Leo. Ia berdiam sejenak guna mengumpulkan tenaganya untuk berdebat dengan Leo nanti, setelah dirasa cukup, tanpa mengetuk Yumnaa pun langsung membuka kamar Leo.

" Lo tu kena.... " Perkataan Yumnaa tergantung, ia terdiam kala melihat  Leo yang sedang bertelanjang dada dan siap akan melepaskan celananya namun itu tidak terjadi karena Leo dengan cepat langsung menaikan kembali celananya saat melihat Yumnaa.

" Lo bisa sopan dikit gak sih? " Ucap Leo sembari menghampiri Yumnaa yang terpatung.

" Ya lo juga ngapain pake lepas baju segala " Ucap Yumnaa tak mau salah.

" Ya karena gue mau mandi! " Ucap Leo tepat di depan wajah Yumnaa, dan itu berhasil membuat Yumnaa gelagapan karena jarak diantara mereka begitu dekat saat ini.

Leo memegang kedua pundak Yumnaa untuk menyuruhnya segara keluar dari kamarnya,namun mata Yumnaa menjadi salah fokus saat ia melihat kedua lengan Leo.

" Tunggu "

" Lengan lo kenapa eo? " Tanya Yumnaa.

Leo yang menyadarinya pun tanpa aba-aba langsung  mendekatkan wajahnya ke wajah Yumnaa dan itu membuat Yumnaa secara spontan langsung  menutup kedua matanya seperti orang yang siap untuk dicium, namun nyatanya  wajah Leo melengos ke samping menghampiri telinga Yumnaa  lalu ia berbisik.

" Ngapain merem? Nafas lo bau seblak" Ucap Leo, Yumnaa pun langsung membuka matanya dan mendorong Leo.

" Apaan sih lo, dasar mesum " Ucap Yumnaa mendorong tubuh Leo sembari keluar dari kamar.

Setelah Yumnaa pergi, Leo pun langsung mengunci pintu kamarnya agar tidak ada lagi yang sembarangan masuk dan mengganggunya. Lalu ia melihat kedua lengannya yang ditanyakan oleh Yumnaa tadi. Leo sengaja berpura-pura ingin mencium Yumnaa agar Yumnaa tidak lanjut bertanya dan melupakan apa yang ia lihat di lengan Leo tadi.

Yumnaa kembali ke ruang tengah dengan wajah kesal. Tanpa harus bertanya pun Madava dan Marcell sudah tahu penyebabnya.

Ponsel Marcell berbunyi, terdapat  panggilan masuk disana. Ia pun segera Mengangkatnya, tak butuh waktu lama wajah panik Marcell langsung tercetak jelas kala ia mendengar suara tangis dari ponselnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 22, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PAINKILLER  [ MARK LEE ]Where stories live. Discover now