MASA LALU

380 62 5
                                    


" Jika kamu ingin hidup bahagia jangan biarkan masa lalu mengusikmu. Kamu boleh melihat kebelakang, namun jangan membawanya kembali "

Happy Reading

" Mada ambilin minum! " Suara Yuda yang menggelegar bagaikan petir itu membuat Madava yang tengah bermain segera masuk dan mengambilkan minum untuk Yuda ayahnya.

" Disuruh ambilin minum aja lambat! dasar anak gak berguna, bawa sial aja bisanya! " Ucap Yuda dengan amarahnya sembari memukul Madava dengan gasper miliknya.

" Aaakh... udah yah... sakit... ayah Mada kesakitan yah" Ucap Madava lirih dengan air mata yang terus mengalir .

~~~

Dengan senyuman yang tak lepas dari wajahnya, Raisa terus mengayuh sepedanya menuju rumah. Ia sangat tak sabar ingin bertemu dengan kedua putranya.

"Assalamu'alaikum ibu pulang " Ucap Raisa dengan gembira karena hari ini dagangannya habis terjual.

" Waalaikumsalam... Yeay ibu pulang" Ucap Madava dan adiknya tak kalah gembira dan langsung memeluk ibunya itu.

" Aaw " Rintih Madava saat Raisa tak sengaja memegang pinggangnya.

" Loh kenapa sayang " Tanya Raisa yang tampak khawatir.

" Bang Mada tadi habis dipukulin ayah bu" Jawab Jeffan adik Madava. Raisa yang mendengar itu pun tak kuasa menahan air matanya.

" Mana yang sakit nak? " Tanya Raisa sambil menahan tangisnya

" Ibu jangan nangis, yang salah emang Madava karena lambat ambilin minum buat ayah" Jawab Madava dengan polos.

" Maafin ibu... maafin ibu ya nak, maafin ibu karena kamu harus menjadi anak ibu" Ucap Raisa yang menangis sembari memeluk kedua anaknya itu.

~~~

Hening suasana saat ini dikelas 6a dikarenakan para murid sedang menulis materi yang ada di papan tulis. Terkecuali satu anak yang duduk dipojok belakang, Dari tadi ia hanya diam sembari melihat papan tulis. Siapa lagi kalau bukan Madava Auraga murid paling mencolok diantara murid lainnya dengan seragam lusuh dan kebesaran, sepatu usang yang sudah tidak layak pakai, serta ransel yang dipenuhi beberapa jahitan tangan.

" Madava kok gak nulis " Tanya seorang guru yang menghampiri meja Madava.

"Madava gak punya pulpen bu " Jawab Madava pelan agar tidak mengganggu temannya.

" Harusnya dari tadi Madava bilang sama bu guru, kan Mada bisa pinjam pulpen ke ibu " Ucap guru itu.

" Gak papa bu, Madava gak mau ngerepotin bu guru " Jawab Madava.

" Yaudah, sekarang Madava catet dulu ya, ini ibu ada pulpen lebih jadi buat Madava aja " Ucap guru bahasa Inggris itu.

" Terima kasih bu" Jawab Madava sembari tersenyum.

~~~

" Hahaha... Hahaha... Orang miskin... Orang miskin... Hahaha... Sepatu kok kayak mulut buaya haha " Ucapan segerombolan murid nakal kepada Madava, ya Kata-kata itu selalu mengiringi jam istirahat Madava.

PAINKILLER  [ MARK LEE ]Where stories live. Discover now