Black Eyed Susan

306 54 2
                                    

Black Eyed Susan
: symbol of encouragement and motivation

__________

Sunghoon mengendarai mobilnya perlahan menuju area pertokoan yang sudah sangat familiar baginya semenjak beberapa bulan kebelakang. Suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja sedari pagi tadi atau mungkin sudah sejak beberapa hari ini. Entahlah, pikirannya hanya dipenuhi oleh satu nama.

Sunghoon memarkirkan mobilnya tak jauh dari area pertokoan lantas turun dan berjalan menuju tujuannya. Langkahnya terhenti saat matanya menangkap sosok yang telah mengganggu pikirannya itu.

Sunoo berjalan menyusuri area pertokoan tempatnya bekerja. Hampir seminggu dia absen dari pekerjaannya. Awalnya dia hanya ingin absen untuk dua atau tiga hari tapi deadline tugas memaksa dia untuk mengambil beberapa hari lagi untuk absen. Terlalu melelahkan jika harus bekerja, toh sudah ada karyawan yang membantu Eunha. Wanita cantik pemilik toko bunga itu pun tidak keberatan, Sunoo sudah banyak membantu sejak awal membuka tokonya dulu.

Sunghoon tertegun di tempatnya. Dia hanya memperhatikan Sunoo yang mulai berjalan mendekat ke arahnya. Namun sosok itu sama sekali tak menyadari kehadiran Sunghoon disana. Sunoo yang menghilang di balik pintu toko segera menyadarkan Sunghoon. Dia pun segera menyusul Sunoo yang lebih dulu masuk ke dalam toko.

Namun, Sunghoon kembali berhenti tepat di ambang pintu setelah mendapati kondisi di dalam toko. Nampak Eunha tengah berhadapan dengan seorang pria muda dengan wajah yang memerah, menunjukkan dirinya tengah marah.

Sunoo yang ada di depan Sunghoon terdiam di tempatnya, hanya menatap dari jauh sosok yang dikenalnya tengah berdebat.

"Sudah kubilang pergi dari sini !"

"Kalau begitu beritahu aku dimana Sunoo"

"Apa kau pikir aku akan memberi tahumu. Tidak !"

"Ayolah Kak, aku mohon !"

"Untuk apa ?! Untuk apa kau mencari dia lagi, hah ?! Untuk menyakitinya lagi ?! Iya ?! Sudah cukup Sunoo menderita karena dirimu"

"Kak-"

"Pergi ! Ku bilang pergi ! Dan jangan pernah menampakkan dirimu disini apalagi di depan Sunoo"

Sunghoon nampak terkejut dengan apa yang dilihatnya. Untuk pertama kalinya dia melihat Eunha semarah ini.

Eunha masih terus mengatakan pada pria muda di hadapannya untuk pergi sebelum akhirnya tersadar bahwa Sunoo yang menjadi pembicaraan ada disana, menyaksikan perdebatannya.

"Sunoo. Sejak kapan kau disana ?"

Eunha nampak terkejut dengan sosok Sunoo yang berdiri terdiam di depan Sunghoon.

Sunghoon ikut memperhatikan Sunoo yang sama sekali tak bergeming, wajahnya pun datar tanpa ekspresi.

"Sunoo ?"

Pria muda yang berdebat dengan Eunha tadi pun ikut berbalik dan menatap Sunoo usai Eunha menyebut namanya.

Tak lama Sunoo berjalan mendekat ke arah dua orang sumber keributan di toko siang ini. Sunok berhenti di samping sang pria muda.

"Maaf. Tapi bisakah kau meninggalkan tempat ini ? Kau membuat pelanggan lain tidak nyaman"

Sunoo berlalu pergi usai mengucapkan sebaris kalimat yang membuat sang pria muda tertegun di tempatnya.

Sunghoon yang melihat Sunoo pun ikut tertegun dan tak lama dia pun menyusul Sunoo yang pergi berlalu ke belakang.

"Kau dengar kan ? Sebaiknya kau pergi dari tempat ini sekarnag juga"

The Language of FlowerWhere stories live. Discover now