Sunflower

294 59 0
                                    

Sunflower
: means adoration and admiration, positivity, strength, loyalty

_______

Hari ini akhir pekan, jadi Sunoo bisa bekerja sejak pagi. Sejak banyaknya pelanggan berkat promosi Sunghoon, Eunha memutuskan untuk membuka toko seminggu penuh. Dia pun menerima dua karyawan paruh waktu agar Sunoo tidak bekerja sepanjang minggu. Tapi Eunha bisa apa jika Sunoo lebih memilih pergi bekerja meskipun dirinya telah memaksa Sunoo untuk beristirahat.

Sunoo tengah memilah beberapa bunga matahari yang baru datang hari ini. Dia nampak telaten membersihkan satu persatu daun pada tangkai. Sunoo fokus pada pekerjaan yang sangat dia sukai ini. Sementara itu, satu karyawan paruh waktu yang hari ini datang bekerja tengah membantu Eunha menata meja untuk kelas di ruang sebelah. Eunha memang telah mengubah ruang sebelah yang semula khusus untuk menaruh tanaman hidup, kini juga digunakan untuk kelas dengan menata tanaman hidup di satu sisi ruangan saja.

Sunoo menghentikan pekerjaannya sesaat, pandangannya berpindah pada dua manusia yang duduk di belakang counter dengan sebungkus besar keripik kentang di hadapan mereka. Sunoo menghela nafasnya pelan, jengah melihat keduanya.

"Hei kalian dua orang pengangguran !"

Sarkas Sunoo.

Seketika pandangan keduanya berpindah pada Sunoo.

"Jika kalian kemari hanya untuk menonton lebih baik kalian ke bioskop saja"

Keduanya hanya diam sembari mengunyah keripik. Atensi keduanya pun kembali pada ruangan sebelah yang terbatas kaca.

Sunoo kembali menghela nafas.

"Bisakah kalian sedikit berguna disini ?"

Gumam Sunoo.

Sunoo kembali dengan pekerjaannya. Namun tak lama atensinya beralih pada ruang yang tepat berada di hadapannya. Pandangannya tertuju pada seorang di balik kaca pembatas. Mata rubahnya mengikuti setiap gerak langkah sang insan.

"Dia tampan. Dan...menarik"

Seorang laki-laki jangkung dengan bungkus keripiknya tiba-tiba saja berdiri di sisinya, seketika Sunoo pun terlonjak kaget.

"Hm. Dia juga populer"

Timpal seorang lainnya yang tak lain adalah Jungwon dari sebelahnya.

"Populer itu tidak penting. Yabg terpenting adalah-"

"Apa yang kalian lakukan ?"

Ucapan laki-laki itu segera terputus oleh Sunoo yang tengah menatap keduanya tajam. Kedua orang yang sedari tadi membuat Sunoo jengah itu pun terdiam.

"Kalau tidak ingin membantu sebaiknya kalian pergi saja"

Ucap Sunoo dengan nada dingin.

Dua orang itu tidak mengindahkan perkataan Sunoo dan justru kembali ke tempatnya semula untuk menghabiskan camilan mereka.

Sunoo menggelengkan kepalanya.

"Tunggu. Aku perlu mengujinya"

Tak lama laki-laki jangkung teman Jungwon dan juga Sunoo melompat dari tempat duduknya dan berlari ke arah ruang sebelah. Sunok yang melihatnya pun membulatkan matanya. Sunoo paham jika temannya satu itu pasti akan berbuat ulah.

"Niki, berhenti"

Teriakan Sunoo tidak menghentikannya, si jangkung bernama Niki itu nyatanya sudah berada di hadapan pria yang diperhatikannya diam-diam tadi.

Sunoo terus memperhatikan keduanya, takut kalau tiba-tiba Niki membuat ulah. Namun, sepertinya keduanya hanya mengobrol biasa dan justru terlihat menyenangkan karena beberapa kali pria lawan bicara Niki tersenyum manis.

The Language of FlowerWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu