Two

618 87 53
                                    

U4 POV

"Hyung, Jadi kau putus dengan Mina noona?" tanya Tzuyu yang baru saja tiba di kelas dan duduk di depan Jeongyeon.

"Ya... Dia meninggalkan ku begitu saja. Dan alasannya sangat tidak jelas." jawab Jeongyeon.

"Memang sebelumnya kau melakukan apa?" tanya Tzuyu.

"Tidak ada... Tidak ada yang salah. Lagipula aku selalu memastikan dia bahagia dan mendapatkan yang dia mau, Tzu." Jawab Jeongyeon tegas. Tidak lama kemudian Dahyun dan Chaeyoung datang. Mereka langsung menghampiri Jeongyeon dan Tzuyu.

"Eh, hyung, ku dengar kau putus dengannya, hyung?" Tanya Dahyun setelah meletakkan tasnya di sebrang meja Jeongyeon.

"Iya... Kemarin dia memutuskanku di rooftop." Jeongyeon mengulang lagi jawaban yang sama.

"Sudah ku bilang dia hanya mempermainkanmu, hyung. Semua ini tidak beres." Ucap Tzuyu.

"Entah lah... Aku tidak tahu lagi." Jeongyeon menyandarkan kepalanya diatas meja. Mencoba menenangkan pikirannya.

"Ya sudah, semangat lah. Sebentar lagi kita akan ujian akhir semester dan semester depan kita sudah mulai magang bukan. Fokus pada pendidikanmu dulu, hyung." Ucap Dahyun menyemangati Jeongyeon.

"Hm... Iya, kau benar, Dub." Jawab Jeongyeon yang berusaha menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Dub, Chaeng hyung. Kalian bersiaplah karena sebentar lagi giliran kalian yang akan diputuskan oleh kekasih kalian." Ucap Tzuyu pada kedua manusia dengan tinggi sebahunya itu.

"Hah? Kenapa jadi aku?" Protes Chaeyoung dan melempar gumpalan tissue bekas ke arah Tzuyu.

"Tidak mungkin! Momo cinta mati padaku." Jawab Dahyun bangga.

"Mereka hanya taruhan pada kita." Jelas Tzuyu yang membuat ketiga orang lainnya bingung.

"Percaya padaku. Itulah alasan aku tidak mau dekat dengan Sana." Jelas Tzuyu yang semakin membuat teman-temannya itu bingung.

---------

Peaches POV

"Mana uangku?" Tanya Mina kepada 4 temannya.

"Gila aku tidak menyangka, kau akan benar-benar memutuskannya." Ucap Nayeon yang sedang asik memainkan HP-nya.

"Iya! Aku kira kau akan jadi benar-benar sayang padanya. Dia bener-bener memperlakukanmu seperti ratu, Mina."

"Tidak mungkinlah, San. Oh iya, jangan lupa giliranmu Mo, untuk memutuskan Dahyun." Ucap Mina.

"Tenang... Aku tidak akan lupa!"

"Hahh... Coba saja Tzuyu luluh, pasti aku mendapat uangku juga." Keluh Sana sambil berpangku tangan diatas mejanya.

"Ya siapa suruh kau terlalu centil, Sana. Tzuyu jadi ilfeel duluan. Hahaha..." Ejek Nayeon yang dihadiahi pukulan di pundaknya.

"Ngomong-ngomong, nanti siang aku akan memutuskan Chaeyoung. Aku yakin dia akan menangis. " Ucap Nayeon dengan percaya diri.

"Wah, kau tidak mau kalah rupanya." Ucap Sana. Nayeon mencibir.

"Ya biar aku mendapatkan uang bagianku juga. Lumayan untuk belanja!"

"Ckck... Kalian ini memang ya. Karma baru tahu rasa nanti." Ucap Jihyo yang sedari tadi diam memeperhatikan obrolan temannya.

"Aku hanya tidak tahan dengan sepupumu itu, Jih. Chaeyoung terlalu manja padaku dan aku pikir juga sudah waktunya aku memutuskannya. Lagi pula dia tidak bisa membelikan apa-apa untukku karena gaji dia bekerja di galeri hanya cukup untuk biaya hidupnya. Hoam..." Jelas Nayeon malas yang dijawab gelengan oleh Jihyo.

Doughnut || Twice JeongMi NaChaeng SaTzu JiTzu DahMo || ENDDove le storie prendono vita. Scoprilo ora