05. Azka Alvarendra

7.6K 803 43
                                    

Happy reading bestie!🧚‍♀️
.
.
.

Azka Alvarendra, seorang tokoh antagonis di dalam novel yang memiliki sikap dingin dan kejam. Selalu mencari kesibukan dengan mengganggu kisah cinta antara protagonis pria dan wanita. Tak segan ia akan berbuat kasar demi apa yang dia inginkan.

Ia bahkan pernah membuat sang protagonis pria mengalami koma selama satu minggu lebih di rumah sakit. Alasannya hanya karena sang protagonis pria tak sengaja memasuki wilayah gengnya di sekolah.

Raven adalah nama geng yang diketuai oleh Azka. Dengan 3 anggota inti termasuk Azka sendiri. Memiliki anggota yang tidak diketahui jumlahnya. Dan geng ini bukan hanya sekedar geng motor ataupun geng yang kebanyakan dipikiran oleh orang-orang. Tetapi geng ini memiliki sesuatu yang tersembunyi di dalamnya.

Yahh.. itulah yang diketahui oleh Aska setelah membaca separuh dari novel dikehidupan sebelumnya. Tetapi setelah membaca kisah masa lalu sang antagonis, Aska dapat menyimpulkan bahwa Azka seperti ini karena kematian adiknya.

Walaupun sebenarnya sebelum adiknya mati pun Azka tetaplah seorang ketua geng Raven yang terkenal dengan sikapnya yang dingin seperti ice. Dan hubungan antara ia dan adiknya tidak berjalan dengan baik.

Itulah mengapa saat Aska menanyakan keberadaan Azka semua orang terdiam dan mengalihkan pandangan darinya. Karena yang semua orang ketahui bahwa Azka membenci sosok Aska yang lemah.

Yap, karena di dalam novel diceritakan bahwa Aska adalah anak yang lemah dan  selalu dibully oleh teman sekelasnya hanya karena penampilannya yang nerd. Tetapi Azka akan sangat menyesal telah membenci adiknya setelah Aska dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan motor.

Hal itulah yang membuat Azka bertekad untuk mencari siapa pelaku sebenarnya dari kecelakaan motor yang dialami adiknya. Karena kematian adiknya seperti telah direncanakan sejak awal oleh seseorang.

Dan jika kalian ingin tahu, setelah kematian adiknya, keluarga Alvarendra perlahan-lahan hancur. Dimulai dari kematian sang kakek akibat serangan jantung setelah mengetahui bahwa cucu kesayangannya meninggal dunia.

.
.

"Dan sekarang gue yang harus menjalani hidup sebagai Askara Alvarendra. Tapi baguslah gue jadi anak bungsu kaya raya hahahaha."

"Tapi bagaimana jika pembunuh itu masih ada? Apakah ada kemungkinan gue bakal mati lagi?! TIDAKKK!!! Pokoknya gue gak boleh mati lagi! Maka dari itu gue harus deketin si Azka buat jadi perisai gue! Karena gue tahu jika sebenarnya yang paling sayang sama si Aska itu si Azka!"

"Dan seharusnya sekarang  si Azka ada di kota ini setelah mendengar berita jika adiknya mengalami kecelakaan."

"Mom..?"

"Ah, iya?"

"Tadi aku tanya soal kak Azka, kenapa kakak ga jengukin aku dari kemarin?"

"Ah.. itu.. kak Azka lagi sekolah makanya belum sempat jengukin kamu sayang.."

"Hm? Sekolah?"

"Iya."

"Bukannya sekolahnya masih libur ya? Makanya aku pergi ke kota A buat ketemu kakek."

Seketika Angelina menepuk jidatnya, ia lupa jika sekarang masihlah libur kenaikan kelas. Eh, tunggu dulu. Kok anaknya ini ingat jika ia pergi liburan ke rumah kakeknya yang berada di kota A? Jangan-jangan..

"Aska ingatanmu sudah pulih nak? Kamu ingat jika kamu pergi berlibur ke rumah kakekmu?"

"Eh.. a-aku.."

"GAWAT! Gue lupa kalau gue kan lagi ilang ingatan. Aduh gimana ni! Ah iya, pura-pura sakit kepala!"

"Aw..aw.. ke-kepala Aska sakit mom. Mungkin Aska ingat sedikit?"

Dengan wajah ragu-ragu Aska menengok ke arah mommynya. Semoga aja mommynya percaya akan kata-katanya.

"Eh..eh.. Cu apamu yang sakit? "  Mendengar suara cucunya yang kesakitan kakekpun mendekati Aska dan bertanya.

"Ih dibilangin kepala Aska lagi sakit juga!"

"I-iya.. jangan ngegas juga kali cu.." Sang kakek pun langsung berwajah murung.

"I-ya kakek, Aska minta maaf."

Dengan wajah imutnya Aska meminta maaf kepada kakeknya, dan tentunya sang kakek langsung memeluknya.

"Kyaa! Imutnya cucu kesayangan kakek!"

"Ck! Dad, jangan terlalu erat meluk Askanya, lihat tuh muka Aska jadi memerah karena butuh oksigen!"

"Aduh.. kakek minta maaf, tadi kekencengan meluknya."

"Ni kakek dah tua tapi tenaga kayak maung."

"Iya ga apa apa kek."

Andrew yang dari tadi diam pun mendekati Aska lalu bertanya tentang keadaannya.

"Jadi nak gimana? Apakah kamu ingat sesuatu?"

"Ck, ni bapak-bapak malah nanyain lagi sih! buat bad mood aja."

"Ah itu.. Aska tadi tiba-tiba inget aja gitu kalau Aska pergi liburan ke rumah kakek di kota A.. hehe."

"Selain itu kamu ga ingat apa-apa lagi?"

"Muka serius ni bapak-bapak serem amat dah, beda banget sama muka aktingnya."

"I-iya.."

"Ya sudah, ingatnya pelan-pelan aja.. jangan dipaksain. Yang perlu kamu tahu jika kami semua itu keluargamu dan sangat menyayangimu."

Ucapan tulus dan hangat Aska rasakan dari Daddynya.

"Jadi ini yang dinamakan keluarga."

"Terus sekarang kak Azka ada di mana Dad?"

"..."

Dengan tatapan polos, Aska pun bertanya kembali tentang kakaknya, sang antagonis yang akan menjadi prisainya nanti.

"Pokoknya cita-cita gue harus tercapai! Yaitu menjadi anak bungsu kaya raya, hahaha."

.

.

.

.

Hai bestie! Lama tak jumpa😁
Maaf ya updatenya lama👉👈
Btw, terima kasih banyak atas 2k nya😘 Aku seneng banget!!!!!💘💝💖
.

.

Terima kasih banyak yang sudah baca cerita ini, semoga kalian semua suka dengan ceritanya😆
Jangan lupa vote dan komen ya😚
Sampai jumpa lagi👋
Muach💋

Menjadi Adik Sang AntagonisWhere stories live. Discover now