Episode 16 : Sebuah Pita Janji

33 1 0
                                    

Minggu, 27 September 2015 (Perumahan Malabar Blok B no.5,Padjajaran,Bogor)

"Permisi."

Minggu pagi pun Ayah bergegas keluar dan ternyata ada sebuah mobil jasa pengiriman paket barang yang datang ke rumahnya. Rupanya kursi roda otomatis pesanannya sudah datang. Bapak kurir paket itu dengan rekannya mengantar kotak besar tersebut. Setelah menandatangani kontrak pembelian, lalu Ayah mengambil kotak berisi kursi roda itu.

"Pak, ini kursi roda otomatisnya silahkan dipakai sama istrinya. Tolong dijaga baik-baik." pesan Bapak kurir paket itu.

"Baik,Pak. Kalau begitu terima kasih banyak ya Pak. Maaf nge-repotin." kata Ayah berterima kasih.

"Kalau begitu kami permisi dulu,ya." pamitnya.

Dan mobil jasa paket itu pergi meninggalkan rumahnya. Ayah membawa kursi roda barunya masuk ke dalam dan ingin Bu Aliya mencoba kursi roda baru itu.

"Sayang, ini kursi roda otomatisnya sudah datang. Silahkan coba dulu." Ayah memanggil Bu Aliya kemari.

"Alhamdulillah, terima kasih Abang. Ada niatnya aku sudah menabung untuk membeli itu." puji Bu Aliya pelan.

"Ma, coba dulu deh." kata Ali.

Mereka berdua memapah badan Bu Aliya. Dia terduduk di sebuah kursi roda otomatis baru yang nyaman.

"Tolong, nak. Bismillahirrahmanirrahim.."

"Nah.. Menurut buku petunjuknya, kalau mau menggerakan roda ini dan menggerakannya pencet tombol yang ini." perintah Ayah lagi. Kemudian Bu Aliya mencoba salah satu tombol yang benar pada kursi roda itu. Ternyata roda tersebut mulai berkerja sehingga mudah dijalankan.

"Masya Allah, enak Bang." puji Bu Aliya kagum.

"Kamu suka?"

"Iya. Abang sudah berkerja keras untuk mendapatkan kursi roda baru ini."

"Nggak apa-apa,sayang. Tidak masalah. Ini semua karena rezeki Allah sama dari Ali juga." tutur Ayah.

"I-iya,Abang. Aku pasti bisa nyaman dan betah di Sekolah Luar Biasa nanti." ungkap Bu Aliya lagi.

Namun, Ayah masih mengkhawatirkan istrinya ketika merasa kesepian di tempat asing. "Tapi itu yang Abang khawatirkan jika kamu kesepian di sana. Nanti jadwal mengajar di SLB itu di zaman sekarang sudah full day school kayak di sekolah swasta. Jadi pulangnya sampai sore."

Ali semakin terbayangkan tapi bersyukur karena dia sekolah negeri dari pagi sampai siang. Apalagi Kakak kelas tim "Promise Ribbon" di SMP Sekolah Bogor Raya saja berubah jadwal karena kurikulum full day school mulai pagi jam 07:00 sampai sore jam 15:00. Jam kursus ada yang sore di jam 15:00 sampai jam 16:30. Berat juga sistem sekolah sekarang.

"Saya sudah memastikan kalau di sana guru-gurunya juga baik. Anak-anak berkebutuhan khusus jadi betah. Abang harus mendukung saya. Saya memberikan yang terbaik buat murid-muridnya."

***

Senin, 28 September 2015 (SMP Sekolah Bogor Raya,Tanah Baru,Bogor)

Senin paginya, anak SD,SMP,dan SMA Sekolah Bogor Raya datang awal dengan semangat saat upacara bendera hari Senin nanti akan dimulai. Dimana anak-anak sudah masuk ke kelas masing-masing, tim persahabatan "Promise Ribbon" berjalan masuk ke halaman sekolah yang sebesar itu bersama-sama. Namun terdengar suatu suara sorakan penggemar yang mengidolakan grup persahabatan yang terkenal. Rupanya beberapa adik kelas 5 SD Sekolah Bogor Raya menyerukan semangat kepada Kakak kelas yang dianggap seperti artis. Tingkahnya sungguh menggemaskan tak karuan.

"Kak Kimberly! Ganbate!"

"Kak Samuel!"

"Kak Rizka!"

Ali Rindu Mama di SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang