5. Antara

32 35 10
                                    

•••Happy Reading•••

5. Tamara vs Melissa

SMA GARUDA

Saat ini Aina, Tamara, dan Adis sedang berada di UKS yang sudah jarang di gunakan kerena adanya UKS yang lebih lengkap di lantai awal. Aina dan Adis sedang rebahan di atas brankar sedangkan Tamara sedang rebahan di sofa.

"Pasti, nih yah Lisa nyesel banget gak sekolah." Ucap Adis yang tengkurap di atas brankar.

"Iya, apalagi kita gak jadi ulangan, dan Tamara udah pulang. Nyesel banget pasti." Aina ikut setuju dengan apa yang Adis katakan. Dia turun dari brankar untuk makan.

Tak ada lagi yang berbicara setelahnya. Mereka sibuk dengan aktivitas sendiri. Aina yang sedang makan nasi goreng yang ia pesan sebelum datang kemari, Adis yang sedang menonton drama China, dan Tamara yang sejak tadi diam rebahan di sofa.

"Ai, doa ngeluluhin hati kak Bara gimana sih?" Tanya Adis secara tiba-tiba.

"Allahumma la sahla illa maa ja'altahu sahlan, wa anta taj'alul-hazna idza syi'ta sahlan." Jawab Aina dengan entengnya.

"Itu doa'nya, Na?" Tanya Adis yang cukup tidak yakin.

"Ya Allah, tidak ada kemudahan, terkecuali sesuatu itu telah Engkau jadikan mudah. Dan Engkau dapat menjadikan tanah yang keras menjadi mudah jika Engkau menghendaki." Jawab Tamara tak sedikitpun mengalihkan fokusnya dari ponsel.

"Bukan doa kaya gitu yang gue mau. Gue mau yang bener bener tentang cinta." Jawab Adis dengan sedikit kesal.

"Hallah, kaya Bara luluh aja ma doa lo." Sindir Tamara keras keras.

Adis menatap sengit ke Tamara, "Biarin aja, yang penting gue gak jual harga diri. Gak kek cewe cewe murahan yang lain." Balas Adis.

"Wanita itu mahal, yang murah itu nafsu. Bukan harga diri!" Ujar Tamara sengit.

Aina yang makan merasa terganggu oleh keduanya angkat bicara, "Kalau mau ribut di luar deh. Dan kamu Adis, udah nanya di kasih tau gak percaya'an banget sih." Ucap Aina.

Adis melotot tak percaya, kenapa jadi dirinya yang salah di sini? "Kok jadi gue, Ai. Kan yang ngajak ribut Tamara bukan gue." Katanya tak terima.

Keributan kecil pun terus terjadi di antar ketiganya tak ada yang mau mengalah sedikitpun, mau Aina, Adis, dan Tamara. Mereka bertiga bertengkar layaknya anak kecil.

BRAKKK....

Pintu UKS terbuka lebar dengan empat gadis yang berdiri di depan pintu tersebut. Keempat gadis itu dengan tampang tak berdosa memasuki ruangan UKS tersebut.

Tamara memperhatikan keempat gadis tersebut. Di antara ke'empat gadis tersebut satu yang paling asing bagi Tamara. Yaitu gadis dengan poster tubuh yang cukup berisi. Tinggi, cantik, tapi dengan pakaian yang kurang rapi.

Dengan jengah Tamara berdiri, "Lo bisa ketuk dulu pintunya sebelum masuk." Kata Tamara tajam.

"Gue rasa gak perlu, lagi pun ini tempat umum bagi siswa kan?" Jawab gadis yang sejak tadi di perhatikan Tamara.

Tamara mengangguk berjalan kearah gadis tersebut, memegang bahu gadis itu dengan kuat. "Siapa nama lo?" Tanya Tamara dengan serius.

"Melissa."

"Hmm, hahahaha. Hahaha." Tamara tertawa setelah gadis yang bernama Melissa menyebutkan namanya, "You don't know who I am."

Melissa heran mengapa Tamara tertawa, "Gue gak perlu tau lo siapa." Jawabnya ngegas.

𝙰𝙽𝚃𝙰𝚁𝙰 || 𝙰𝙸𝙽𝙰 & 𝚃𝙰𝙼𝙰𝚁𝙰Où les histoires vivent. Découvrez maintenant