4. Antara

39 39 13
                                    

"Aku adalah salah satu bintang kecil yang bersembunyi, di balik langit yang luas.
Tak terlihat, di antara ribuan bintang
Yang lain."

•••

Huyuyyy, apa kabar? Baik? Pasti lahh. Lancar gak halunya? Pasti ngk kan? Karena udah sekolah iya? Tapi, la yuhimu. Karena kamu kuat.

Bijak dalam baca ok!?

•••

4. Datangnya dua orang penting

***

Saat ini Aina dan Adis sedang berada di mini market. Setelah pulang dari sekolah Aina memaksa Adis untuk ikut dengannya ke mini market. Awalnya Adis menolak tapi Aina terus memaksa'nya dengan ancaman tidak ingin berteman dengan dirinya lagi.

Setelah selesai Aina membayar semua belanjaan mereka. Tapi Aina tak langsung keluar ada beberapa yang tertinggal yang mengharuskan dia kembali ke dalam, akhirnya Adis menunggu Aina di luar mini market.

Saat Adis ingin menyusul Aina ke dalam mini market seseorang menabraknya hingga membuatnya terjatuh. Tapi orang itu tidak membantu'nya ataupun meminta maaf, dia langsung meninggalkan Adis yang terjatuh.

Aina yang baru saja keluar dari mini market terkejut melihat Adis yang duduk di tanah seperti pemulung. "Ihhh, Adis kaya gembel gitu sih? Aina malu tau." Aina berkata dengan menghentakkan kakinya.

Adis berdiri dan langsung menatap Aina tajam, "Gembel mata lo! Gak liat gue jatoh. Bukanya nolongin malah ngata ngatain!" Jawab Adis dengan sinis.

Aina memutar bola matanya malas. Tak sengaja matanya menangkap benda kecil. Aina berjalan kearah benda tersebut mengambil'nya dan melihat lihat benda tersebut.

"Kaya pistol." Gumamnya yang masih bisa di dengar Adis.

Adis merebut pistol tersebut, "Ini memang pistol goblog!" Adis menonyor kepala Aina.

Aina melotot kearah Adis yang di balas ejekan, "Ini mungkin punya orang yang nabrak gue tadi, Na." Kata Adis yang sedari tadi melihat pistol tersebut.

"Kalau gitu biar Aina bawa pulang aja. Nanti Aina kasih tau ke om Adam, siapa tahu yang punya temannya om Adam." Ucap Aina yang di setujui Adis.

Setalah'nya mereka berdua memutuskan untuk pulang. Aina mengantarkan Adis terlebih dahulu karena tujuan Aina kemari hanya ingin membantu Adis untuk membeli perlengkapan rumah Adis yang mulai habis.

***

Pagi ini SMA GARUDA di buat gempar dengan berita kembalinya murid paling berkesan di GARUDA. Dan yang bikin gempar lagi adalah sosok murid baru yang memiliki tatapan tajam.

Kembali Tamara Ledika Khalid, anak dari KOMJEN Pol. Dr. Drs. Adam Khalid M.Si. Itu mampu membuat siswa siswi ketar ketir, bukan karena apanya Tamara itu bentuk siswa yang sangat keras untuk di bantah, dan jika sedikit saja ada yang berani menyenggol egonya akan berurusan panjang.

Tamara tidak sekejam itu, sebenarnya hatinya baik. Tapi dia tidak menunjukkan itu di sekolah, tapi datangnya Aina di SMA GARUDA merubah sikap Tamara yang dulu sangat kejam menjadi sedikit lunak.

Tamara menyangi Aina seperti adik kandungnya. Jadi siapapun yang menggangu Aina tidak akan mendapatkan ampun darinya.

Jika kalian berfikir satu sekolah tidak ingin bermasalah dengannya kerena jabatan sang ayah. Maka jawabannya adalah salah. Tamara tidak pernah membawa jabatan ayahnya kemanapun karena tanpa jabatan sang ayah Tamara sudah tau cara mengatasi masalahnya.

"Arghhh, my bestie gue udah balik niee." Adis langsung merangkul bahu Tamara yang di hadiahi tatapan tajam dari sang empu.

"Gimana di Jepang enam bulan, Tamara?" Tanya Aina.

"Biasa aja." Jawabnya santai. Merebut paksa snak milik Adis.

"Ehh, si anying punya gue." Adis ingin merampas kembali snaknya tapi keburu di jauhkan darinya.

"Gue denger denger bakalan ada murid baru?" Tanya Tamara

"Iya, katanya dia tuh pinter banget. Dan sialnya dia kelas sini." Kata Adis menggebu gebu. "Nambah lagi saingan gue kan."

"Sepintar apapun dia, pasti gue yang lebih pintar." PD Tamara. "Napa lo diem terus? Ada yang buat masalah sama lo?" Tanya Tamara.

"Standar bulanan, Tamara." Jawab Aina.
Tamara hanya mengangguk mengerti.

Tamara heran mengapa semua melihat kearahnya, tapi tak ada yang bersuara atau menyebut hal yang menyangkut dirinya.

Baru ingin bertanya guru tiba-tiba saja masuk tanpa di pinta. Guru tersebut tak sendiri ada anak laki-laki di sampingnya yang membuat murid perempuan di kelas itu ingin memekik tapo tertahan karena ada Tamara.

"Pagi anak-anak." Sapa guru tersebut.

"PAGI BUKKKK." Jawab satu kelas.

"Hari ini kita kedatangan teman baru yahh, anaknya ganteng kok." Ucap Buk Wati.

"Silahkan masuk, nak."

Murid tersebut memasuki kelas tanpa ekspresi sama sekali di wajahnya. Terlihat menyeramkan tapi lebih dominan tegas.

"Sekarang kamu perkenalkan diri diri kamu. Ayok." Suruh buk Wati.

"Erland Deater." Ucapnya. Hanya itu yang keluar dari mulutnya.

"Deater? Lo anak dari Jeavarius Deater?" Tanya Tamara. Hanya Tamara yang berani berkata, selain itu mereka sedikit takut dengan raut wajah Erland.

Erland langsung menatap kearah Tamara. Bagai mana dia tau fikirnya. "Gue pernah ketemu bokap lo waktu di Jepang. Dia beberapa kali bawain materi di sana." Jawab Tamara yang mengerti apa yang di fikir'kan Erland.

"Sesi tanya jawabnya di lanjut nanti saja. Sekarang Erland silahkan kamu duduk di belakang Aina." Ucap Buk Wati.

Aina mengangkat tangannya supaya Erland tahu di mana dia harus duduk. Saat Erland berjalan kearah kursinya dia terus menatap Aina. Mungkin perasaan Aina. Tapi Aina rasa tidak.

Setelahnya buk Wati meninggalkan kelas Aina karena akan mengikuti rapat. Tak hanya buk Wati, tapi semua guru juga. Sementara itu kelas Aina jadi sangat ramai banyak siswa(i) yang sengaja lewat di depan kelas Aina hanya untuk melihat murid baru, dan Tamara.

Sementara satu orang sibuk sendiri, seperti gadis yang sedang duduk menyendiri di ujung kelas. Pandangannya kosong, entah apa yang sedang gadis itu fikir'kan.

"Kalau keluarga gue gak bisa lunas'in utang itu. Gimana kedepannya gue dan keluarga gue?" Batin gadis tersebut.

Bersambung.....

Gimana part ini? Siapa hayo yang lagi ngelamun?

Jangan pernah bosan sama cerita aku yahh, and see you goodbye ❤️

Janlup mampir : Ig @malay.y7 and @mala.y7

pengguna

𝙰𝙽𝚃𝙰𝚁𝙰 || 𝙰𝙸𝙽𝙰 & 𝚃𝙰𝙼𝙰𝚁𝙰Where stories live. Discover now