𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟕𝟗

Start from the beginning
                                    

Tem melangkah keluar setelah semuanya siap



Cklek



Saat akan menutup pintu miliknya, tem di kagetkan dengan kedatangan arm yang tiba tiba, karena rasa kagetnya, bahkan tem melangkah mundur, seseorang yang akan kau temui ternyata telah berada di depan matamu dengan wajah yang sangat tampan bahkan menawan, jantung tem berdetak dengan keras



"Hai phi" Ucap arm kikuk



"Ha-hai" Jawab tem gugup



" Em " Arm benar-benar tidak bisa mengucapkan satu kata pun, bibirnya seolah keluh akan semua nya, padahal arm benar benar sudah menyiapkan ucapan gombalan dari apa yang di pelajari nya dari sumber media sosial



"Apa" Tanya tem tersenyum manis, kesan yang di berikan haruslah wajah polos seolah tidak tau jika arm gugup karena ingin mengucapkan sesuatu padanya



"Di luar hujan, bisakah aku memasuki kamar phi" Tanya nya berhati hati



Tem berwajah lesuh, padahal dia sudah menyiapkan pakaian yang pas untuk bertemu dengan arm, namun jika mereka berdua bersama di dalam sini, itu akan lebih baik ketimbang arm berdiam di luar kedinginan



"Masuklah" Ucap tem  pada calon kekasih nya



Arm tersenyum senang, langkahnya mendekat pada ruangan kamar phi tem, ruangan ini benar benar memiliki harum yang membuat nya mabuk, arm sangat menyukai tempat ini, nyaman dan sangat pas, hangat



Tem menuntun agar arm duduk dengan manis di dalam kamar miliknya, walaupun kamar ini kecil namun fasilitas di dalam nya sangat lengkap



"Aku akan membuatkan minuman untukmu" Ucap tem pelan



"Hem"



Sepeninggal tem wajah arm benar benar berubah menjadi dingin, tersenyum menyeringai karna dapat dengan mudah memasuki kamar pribadi tem



Matanya memandang ke segala arah dengan mudah, dari ranjang serta menelusuri ke segala penjuru arah, hingga tatapannya menuju potret 2 pemuda yang sedang berpelukan dengan erat, itu, itu pastilah potret seseorang yang menjadi orang yang penting bagi tem



Arm berjalan menuju foto itu dengan terlebih dahulu Memotret nya

"Apa yang kau lakukan" Tanya polos tem pada arm yang berdiri di depan potret dirinya dan Porsche yang berpelukan dengan wajah tersenyum lebar



"Ha.... Aku hanya melihat ini, apakah, apakah dia adalah seseorang yang penting" Tanya nya dengan sedikit gagapan karena terkaget




"Iya dia adalah sahabat ku bernama Porsche, dia adalah seseorang yang penting untukku" Ucap tem lantang



Arm mengangguk paham, senyuman nya mengembang sangat lebar, kini semuanya terungkap, dia dapat mengetahui kehidupan pribadi tem seperti tem yang sudah mengetahui semua apa yang terjadi di dalam hidup nya selama ini



Jika tem mempunyai seorang Sahabat yang begitu penting, lantas mengapa arm sangat jarang melihat wajah orang ini berada di markas, apakah dia adalah seseorang yang bukan dari anggota Phoenix ini



"Minumlah dan duduk" Ucap tem lembut



"Terimakasih phi"



"Jangan terlalu sopan padaku" Kekeh tem pelan



"Terimakasih baby"



Pandangan kedua nya bertemu, tangan arm memegang lembut tangan tem, tubuhnya semakin mendekat dan arm berbisik lirih

𝐊𝐢𝐧𝐧𝐏𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 𝐓𝐡𝐞 𝐁𝐨𝐝𝐲𝐠𝐮𝐚𝐫𝐝 𝐌𝐢𝐧𝐞 𝐒𝐞𝐚𝐬𝐨𝐧 𝟐 Where stories live. Discover now