Bab 14 ~Pengorbanan Sia-sia~

8 0 0
                                    

Keesokan paginya tiba, Kesa terbangun dari tidurnya. Kepalanya masih sedikit pusing karena efek mabuknya kemarin malam.

"Sial, kenapa aku tidur disini?" Kata Kesa yang menyadari dia tidur di kamarnya sendiri. Padahal selama ini Kesa tidak pernah tidur di kamar sendiri setelah ia menikah dengan Aria. Ia selalu tidur di dunia leci.

Ia membuka selimutnya dan berkata, "Fuhhh untung saja" Kesa merasa lega karena pakaiannya masih melekat pada tubuhnya. Ia memegang kepalanya yang masih pusing lalu ia tersadar akan sesuatu, "Gawat, kebiasaanku ketika mabuk adalah mencium seseorang yang ada didekatku, apa mungkin aku telah...?" Kata Kesa sambil memegang bibirnya. Selama ini Kasim Lii lah yang kerepotan jika Kesa sudah mabuk.

Aria yang telah kembali dari perpustakaan, saat ini sedang berendam di kamar mandi. Ia masih sedih dan terus memikirkan isi dari lembaran buku yang hilang.

Saat ia menemukannya ia membacanya. Ternyata isinya adalah penjelasan mengenai segel pengganti tubuh Sandachi setelah berhasil mencapai sembilan kesakitan. Dimana setelah jurus sembilan kesakitan dipindahkan ke pemilik segel maka tubuh pengganti harus segera dibunuh karena tubuh pengganti akan menjadi kelemahan jurus tertinggi yaitu jurus sembilan kesakitan. Jika dia dibiarkan hidup maka tubuh pengganti bisa menjadi ancaman bagi Sandachi dan dapat dimanfaatkan oleh orang lain untuk mengalahkan Sandachi. Hal itu lah yang sengaja dihilangkan agar Aria tidak mengetahuinya. Selama ini Aria hanya tau beberapa hal seperti tubuh pengganti dan pemilik segel saling berikatan satu sama lain. Itu sebabnya bagi tubuh pengganti yang tidak memiliki hubungan keluarga dengan pemilik segel akan merasakan magnet yang luar biasa jika mereka saling berdekatan. Jurus kesakitan yang telah dimiliki tubuh pengganti seakan tertarik menuju pemiliknya. Dan itu sangat sakit. Karena itu Aria selalu muntah darah jika berdekatan dengan Kesa sebelum mereka menikah.

Aria juga tau larangan bagi tubuh pengganti adalah agar jangan sampai pemilik segel tau siapa yang menjadi tubuh pengganti untuk dirinya. Jika pemilik segel mengetahuinya maka tubuh pengganti akan mati. Itulah sebabnya Aria merahasiakan semuanya.

Aria menangis dalam bak mandi. Yang ia bayangkan selama ini ialah ia bisa selangkah lagi untuk akhirnya menunjukkan dirinya sebenarnya kepada Kesa dan hidup bersama dengan bahagia sampai tua nanti. Bertahun-tahun ia berkorban dan merasakan penderitaan namun ternyata ia hanya dimanfaatkan oleh orang-orang serakah. Bahkan ia tidak menyangka gurunya sendiri menumbalkan dirinya. Aria bingung harus bagaimana, ia tetap harus menyelesaikan kesembilan kesakitan, tidak ada jalan kembali. Namun pada akhirnya ia pun akan tetap mati setelah ia berhasil memperoleh jurus sembilan kesakitan. Haruskah ia pasrah pada takdir?.

Kesa bangkit dari tempat tidur, dilihatnya sarapan di meja. "Hufft sampai kapanpun aku tidak akan memakannya" kata Kesa. Kesa lalu berjalan menuju ke kamar mandi. Ia membuka pintu lalu ia terkejut karena disana ada Aria. Aria ada di bak dengan tidak memakai sehelai baju apapun degan arah membelakangi Kesa. "AAAAaaaaaaAaaa!!!!!" Kata Kesa terkejut dan langsung menutup pintu dan keluar.

Aria yang mendengarnya hanya menolehkan wajahnya kebelakang.

Kesa berlari keluar dari kamarnya. Kasim Lii datang bertanya. "Ada apa Yang Mulia? Kenapa Yang Mulia berteriak? Apa terjadi sesuatu?"

"Haa?? Mmm tidak ada.. tidak ada" Kata Kesa yang sedikit malu.

"Yang Mulia harus bersiap karena hari ini adalah penyambutan putri Aria sebagai istri Pangeran Kesa dan sebagai anggota Kerajaan Adelard yang baru" kata Kasim Lii.

"Untuk apa aku datang. Lebih baik aku menemui Sekar" kata Kesa sambil berjalan pergi.

"Tapi Yang Mulia..." kata Kasim Lii.

"Tapi apa??" Kata Kesa berhenti.

"Yang Mulia harus mandi dulu. Karena Yang Mulia sangat bau hehe.." kata Kasim Lii.

Nine PainTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon