[ 25 ] Agak Gimana...

182 40 1
                                    


Berbeda dengan Saeron, Jeongwoo hanya bisa merasakan resah dengan jawaban yang akan ia terima di kemudian hari.

Walaupun di satu sisi, dia juga merasa lega karena sudah berani mengungkapkan perasaannya.

. . .

Sudah jam ke empat, tapi Jeongwoo tak kunjung kembali ke kelas sejak Bu Rose memanggilnya untuk mendiskusikan suatu hal dengan cowok itu.

Beberapa menit lagi istirahat, tapi seorang laki-laki paruh baya yang sekarang sedang membaca buku di bangku guru itu mendesak para siswa agar menyelesaikan tugas sebelum bel berdering.

Saeron hanya bisa mengandalkan buku paket yang ada di tangan kirinya, karena ia tidak terlalu paham dengan penjelasan guru yang menurutnya terlalu cepat untuk otaknya yang sulit mencerna.

"Lo udah belom sih?" tanya Yoonmi pada Haruto, sang pacar.

"Udah."

"Kenapa gak bilang? Gue kan mau liat juga," ucap Yoonmi dengan nada datarnya, sambil mengulurkan tangan.

"Panggil sayang dulu."

"Liat dong, sayang," ketus Yoonmi agar cepat selesai.

Saeron menatap dua insan yang sedang berbincang sambil melontarkan kalimat rayuan di hadapannya.

Ia jadi berpikir, kalo gue pacaran sama Jeongwoo, apa harus kek gitu juga cara ngebujuknya? Agak gimana sih.

Saeron menangkup sebelah pipinya, lagi-lagi ia memikirkan jawaban untuk Jeongwoo. Kalau ia berkata 'iya' maka secara otomatis, keduanya resmi berpacaran.

Wow. Terdengar sangat mudah.

Kata 'pacaran' masih terasa asing di telinganya, entah karena terlalu banyak memberi penolakan, atau mungkin karena belum pernah menjalaninya.

Ia menjadi canggung sendiri. Terkadang merasa bahwa mereka berdua tak perlu memiliki hubungan sanpai sejauh itu. Akan tetapi, Saeron pun tak bisa menahan detakan jantungnya saat bersama Jeongwoo.

Rasa ingin memiliki itu terus membara kalau sedang berada di dekat Jeongwoo.

"Saeee!!" panggil Yoonmi.

"Hah?" sahut Saeron dengan ekspresi bingungnya.

Yoonmi mengibaskan tangannya, sebagai isyarat agar Saeron mendekatkan tubuh kepadanya. "Chaena liatin lo terus. Masalah lo belom selesai kan sama dia?" bisiknya.

Netra Saeron langsung tertuju pada Chaena yang sedang memalingkan wajahnya. Tampaknya benar, salah satu cewek pintar itu masih menaruh dendam padanya.

Keduanya bertukar posisi. "Kayaknya gak bakal selesai kalau dia belum dapetin Jeongwoo? Atau Doyoung?" bisik Saeron.

Kepala Yoonmi mengangguk kecil, "Iya juga sih... Labrak yuk?" jawabnya pelan.

"Paansi anjir!? Ngelantur banget."

"Lah emang lo gak takut bakal di apa-apain lagi sama dia?" sambung Yoonmi pelan.

"Engga lah. Lagian gue bakal lawan dia kalo emang udah kelewatan."

Bisik-bisik seperti ini membuat keduanya terasa seperti sedang berbagi rahasia negara.

Yoonmi mengacungkan dua jempol sambil tersenyum bangga. "Kece banget dah bestie gue," pujinya.

Saeron mengibaskan rambutnya, "Yoi men...." sombongnya, lalu keduanya tertawa tanpa suara.

"Ngetawain apaan?" tanya Haruto.

CAN'T CONTROLWhere stories live. Discover now