Aldi mulai menggeser tombol hijau, dan mengaktifkan loud speakernya.
"Kebetulan lo nelpon gue. Lo dimana sekarang?"
"Lo semua gak ke tangkap Polisikan?" bukannya menjawab pertanyaan Aldi, Zibran malah balik bertanya.
"Kita bertiga lolos dari kejaran Polisi. Sekarang kasih tau gue lo ada dimana?" tanyanya sekali lagi.
"Rumah sakit Ganesa, kalau Lo butuh penjelasan datang aja kesini. Gue males jelasinnya kalau di telpon. Kamar nomor 1123." Jawabnya sebalum dimatikan secara sepihak oleh Zibran.
Tut...
Kelima manusia itu terlihat bingung dengan apa yang di katakan oleh Zibran. Tak mau semakin penasaran, Aldi, Mars dan Bagas memutuskan untuk ke Rumah sakit sepulang dari Sekolah.
###
15:00
Di Parkiran, Mars dan Bagas sedang menunggu kedatangan Aldi. Pasalnya hari ini keduanya tak membawa kendaraan pribadi. Sedangkan Aldi tengah menunggu Ryu didepan kelasnnya. Tak berselang lama Ryu keluar dari kelas 12 IPS 1.
"Nunggu lama?" tanya Ryu.
Aldi menggeleng cepat."Aku cuma mau bilang hari ini gak bisa anterin kamu pulang."
"Kenapa?" tanyanya sambil berjalan meninggalkan gedung Sekolah.
"Ada urusan penting sama Bagas, dan Mars. Kamu gak papakan pulang sendiri?" tanya Aldi memastikan.
"Gak papa, lagian aku sama Cesa mau nonton sekarang. Lupa kasih kabar kamu tadi. Gak papa kan?" tanya Ryu berhenti tepat didepan Mobil Aldi.
"Ya. Jangan terlalu malam pulangnya." Peringatnya mengelus pelan kepala Ryu.
"Siap. Dah, aku ke Cesa dulu." Pamitnya yang langsung di angguk-in Aldi.
"Sepertinya jadwal keberangkatan kita ke Mars harus di percepat deh." Celetuk Bagas.
"Haredeng euy." Keluh Mars melihat interaksi Aldi dan pacarnya itu.
Seketika raut wajah Aldi berubah seperti semula. Dingin, dan tanpa ekspresi. Ia pun membuka pintu Mobilnya, di ikuti oleh kedua sahabatnya yang sedari tadi terus saja mendumel.
Tak butuh waktu lama, Mobil masuk kedalam area Rumah Sakit. Ketiganya mulai meninggalkan Parkiran, berjalan masuk kedalam gedung rumah sakit. Hingga ketiganya sampai didepan ruangan Zibran.
Mereka masuk setelah mengetuk pintu terlebih dahulu. Zibran yang sedang memejamkan matanya, seketika membuka kembali matanya. Melihat ketiga temannya yang melihatnya dengan ekspresi beda-beda.
Mars dan Bagas terlihat syok, dan penasaran. Sedangkan Aldi masih saja tetap seperti semula, tanpa ekspresi. Bahkan tergolong santai.
"Kenapa muka lo lebam-lebam gitu. Terus itu kepala kenapa?" cerocos Mars mulai membuka suaranya.
"Lo gak mungkin dirampokkan, Zi?" tukas Bagas.
"Jangan bilang Rava yang ada dibalik ini semua." tuding Aldi yang mendapati anggukan oleh Zibran.
"Loh kok bisa, gimana ceritanya sih." Heran Bagas.
YOU ARE READING
I'm not Perfect [ End ]
Teen FictionSeandainya kisah itu berakhir tanpa adanya epilog. Maka mulailah kembali dengan Prolog yang baru. ----->----- "Muka lo jelek banget sih, banyak benjol-benjonya. Gak pernah perawatan ya." Ucapan itu membuat hati Reya sakit, pasalnya semua orang sel...
-Part 13: INP
Start from the beginning
![I'm not Perfect [ End ]](https://img.wattpad.com/cover/309653757-64-k213345.jpg)