- 22 -

521 80 7
                                    

"Mau pergi mengajari Sungchan?"

Pertanyaan yang Jaemin ajukan, membuat Jeno yang baru saja keluar dari kamar itu menghentikan niatnya untuk menutup pintu.

"Kalau sudah tahu, kenapa bertanya lagi?"

"Ini soal kedatangan Sungchan ke kelasku tadi."

Untuk waktu yang cukup lama, Jeno tak bergeming.

Kejadian datang dan perginya Sungchan setelah melontarkan tanya ambigu pada sang adik terjadi sesaat sebelum kelasnya menyelesaikan pelajaran IPA di lab. Makanya saat itu ia tak ada di sekitar sana, hanya tahu garis besarnya saja, dan Jaemin juga sepertinya terlihat tak terlalu mempermasalahkannya; makanya si sulung saat itu memilih diam, walau merasa agak janggal dengan kunjungan tiba-tiba si junior yang dirasanya tak punya urusan dengan Jaemin.

"Sepertinya mulai sekarang kau harus berhati-hati dengan Sungchan," Cha Jeno yang tak merespon membuat Jaemin langsung melanjutkan saja ucapannya. Berdiri dari sofa kemudian, sang kakak dihampirinya sambil menambahkan. "Dan sebaiknya juga minta Karina untuk berhenti menjemputmu."

Kening Jeno berkerut dalam dibuatnya; untuk beberapa alasan, ia paham kenapa Jaemin memintanya untuk mewaspadai Sungchan, tapi Yoo Jimin: Jeno merasa perempuan itu sama sekali tak cukup berbahaya sampai Jaemin harus berkata begitu padanya.

"Aku hanya tak ingin kau jadi terlalu dekat, apalagi sampai punya hubungan spesial dengannya--"

"Haaaah?!" Wajah Jeno makin masam, tangan si adik yang memegangi bahunya ditepis kasar. "Kenapa aku harus punya hubungan yang spesial dengan perempuan menyebalkan itu--" kalimatnya dipotong sendiri oleh Jeno saat ia merasa sadar akan sesuatu. "Yak, Cha Jaemin. Kau cemburu? Kau sekarang benar-benar menyukai Yoo Jimin--"

"Bukan begitu," Jaemin dengan cepat memutus. "Aku hanya takut jika nanti semua yang berusaha kita sembunyikan selama ini ketahuan dan Eomma akan menangis lagi."

"Jadi Sungchan tadi bertanya soal Eomma?"

Diamnya Jaemin sudah jadi jawaban; itu berarti iya.

"Kenapa dia bertanya begitu?"

"Sungchan sama sekali tak memberitahu alasannya, tapi aku rasa ini ada hubungannya dengan Jaehyun Samchon. Kau tahu, Eomma bekerja untuk beliau 'kan?"

Jeno mengangguk dan walau ekspresinya tidak terlalu kentara, tapi Jaemin tahu jika anak itu perlu pejelasan lebih.

"Aku itu takut kalau sampai Sungchan tahu kita benar-benar tidak mempunyai ayah, dia akan mengira Eomma adalah wanita penggoda, yang berusaha merayu Jaehyun Samchon, begitulah."

"Lalu apa hubungannya dengan Yoo Jimin?"

"Dia itu dekat dengan Sungchan dan kalau sampai kau punya hubungan spesial dengannya, mungkin saja bisa keceplosan dan boom! Membongkar semuanya--"

"Daripada dia, yang lebih mengkhawatirkan itu adalah kau, Cha Jaemin."

Sekarang Jaemin yang dibuat bingung.

"Hyewon Noona. Kau memberitahu semua padanya kan?"

Tenggorokan Jaemin seketika tercekat, kepalanya bernostalgia pada kejadian di pagi bangunnya Kang Hyewon di kamar mereka. Sama sekali tak bisa bersuara, hanya mimik terkejut yang seolah memberitahu Jeno tentang tahu dari mananya si kakak soal itu.

"Aku mendengar semuanya," Jeno menjawab tanya tanpa kata itu. "Dan kenapa mesti Hyewon Noona?"

"Ka-kau! Kenapa baru bilang sekarang?!"

Uri Appa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang