Panggilan tersambung Ruby segera menyerahkan ponselnya pada ayah Alby.

"Halo"

"Halo pak, tolong datang ke rumah saya sekarang, anak bapak sedang ada di sini."

"Ada masalah apa ya?" Bingung ayah Ruby.

"Kalau bapak ingin tau ada masalah apa silahkan bapak datang secepatnya!" Tegas ayah Alby.

Ruby menerima kembali ponselnya lalu ia disuruh untuk share lokasi kepada ayahnya agar segera datang.

Tak lama berselang, kedua orang tua Ruby akhirnya datang.

"Ada apa ini?" Tanya ayah Ruby.

"Silahkan duduk dulu." Ayah Alby mempersilahkan kedua orang tua Ruby untuk duduk terlebih dahulu.

"Begini pak... Putri anda hamil." Ucap ayah Alby langsung.

"Apa?!" Kejut ayah dan ibu Ruby.

"Siapa yang membuatmu hamil?" Tanya ibu Ruby langsung.

Ruby hanya diam tidak berani menjawab, ia tidak menyangka akan terjadi seperti ini.

"Sebelumnya saya minta maaf, putra saya akan bertanggung jawab, anak saya yang telah menghamili putri anda." Jelas ayah Alby.

Kedua orang tua Ruby seketika menatap ke arah Alby yang duduk sambil menunduk.

"Kamu?" Ibu Ruby menunjuk Alby.

"Kenapa? Mama kenal dia?" Tanya ayah Ruby saat melihat istrinya seperti terkejut dengan sosok Alby.

"Beraninya kamu menghamili anak saya!" Bentak ibu Ruby pada Alby.

"Saya tidak menghamili anak ibu!" Bantah Alby akhirnya, ia tidak terima harus berurusan lagi dengan ibu Ruby.

Alby memang pernah bertemu ibu Ruby sebelumnya saat dulu ia masih berpacaran dengan Ruby.

"Alby!" Bentak ayah Alby.

Alby seketika diam, percuma saja untuk membela diri.

"Ruby, apa betul kamu hamil? Dan laki-laki ini yang menghamilimu?" Ayah Ruby mencoba untuk tetap tenang sebelum mendengar langsung dari mulut putrinya.

Ruby terdiam sejenak, ia ingin berkata jujur tapi masalahnya sudah semakin runyam, iapun dengan terpaksa menganggukkan kepalanya.

"Ya Tuhan," gumam ayah Ruby tak habis pikir.

"Lihat! Ruby sendiri mengaku dan kamu malah mengelak? Kurang ajar sekali kamu mau lari dari tanggung jawab?" Ibu Ruby bertambah emosi pada Alby.

"Tenang ma, kita bicarain ini baik-baik." Ayah Ruby mencoba menenangkan istrinya.

Ibu Ruby akhirnya hanya bisa menghela nafas.

"Jadi bagaimana ini pak?" Tanya ayah Ruby pada ayah Alby.

"Anak saya akan bertanggung jawab, secepatnya mereka harus dinikahkan." Putus ayah Alby.

Ruby dan Alby mendongak bersamaan, merasa terkejut dengan keputusan tersebut.

"Apa?!" Ruby dan Alby spontan bertanya dengan kalimat yang sama.

"Saya setuju pak." Ayah Ruby dengan cepat menyetujui keputusan ayah Alby tersebut.

"Biar saya yang urus berkas-berkasnya, karena pernikahannya harus dipercepat saya usulkan agar pernikahannya dilakukan di KUA saja, tidak perlu ada resepsi karena apa yang akan dikatakan orang-orang jika tahu Alby menikah bukan dengan pacarnya sebelumnya? saya takut gosip akan menyebar dan merusak nama baik keluarga apalagi keluarga bapak." Usul ayah Alby dengan pemikiran yang sudah matang.

Ayah Ruby berpikir sejenak, sementara ibu Ruby hanya diam mencoba meredam emosinya yang masih tidak terima putri kesayangannya harus berakhir seperti ini.

"Baiklah, saya percayakan semuanya kepada bapak." Akhirnya ayah Ruby setuju.

"Kalau begitu mereka akan menikah minggu depan." Putus ayah Alby lagi.

"Saya setuju."

Akhirnya keputusan sudah bulat. Ruby dan Alby akan menikah minggu depan walaupun keduanya sebenarnya tidak setuju dengan keputusan tersebut namun keduanya tidak bisa berbuat apa-apa.

Bersambung...


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
RUBY & ALBY [ON GOING]Where stories live. Discover now