Ancaman
.
.
.
ALIZA sudah seperti seorang tawanan, atau lebih tepatnya seperti seorang pencuri yang harus mengakui kesalahannya didepan petinggi. Begitulah kira-kira, kedua tangan Aliza masih di tahan oleh dua pria berbadan besar. "Akhirnya aku bertemu denganmu, selamat datang di kediaman keluarga Alessandro, Aliza..." Sambutan yang di lontarkan oleh Sofie terdengar seperti tidak begitu iklhas didengar.
Aliza tersenyum, "akhirnya kita bertemu setelah sekian lama," Aliza menghitung jarinya, "terakhir kali kita bertemu enam tahun yang lalu,." Sambungannya.
Ucapan Aliza membuat Sofie jengah, " berhentilah berbicara omong kosong, apa yang kau rencanakan?" Ujar Sofie to the point.
Aliza menggeleng, "Ny. Alessandro, kurasa kita harus merayakan ini. Tidak usah terburu-buru, apa kau memiliki secangkir teh?" Tanya Aliza.
"Berhenti berbasa-basi." Balas Sofie sarkas.
"Baiklah, tapi apa bisa kau mempersilahkan aku untuk duduk? Dan bisakah kedua ajudan mu ini melepaskan tangan kotor mereka dari ku?"
Sofie memberikan isyarat kepada anak buahnya untuk melepaskan Aliza. "Duduklah..." Suruhnya.
Aliza mengusap pergelangan tangannya, lalu duduk di sofa yang berada di depan Sofie. Wanita itu duduk dengan kaki bersilang—salah satu lutut menumpu lutut lainnya.
"Aku menawarkan sebuah jasa. Tidak, maksudku adalah sebuah tawaran menggiurkan." Ucapnya dengan nada santai.
"Apapun itu, aku tidak akan menerimanya." Balas Sofie,
"Aku bisa membantu proses penyembuhan Jacob, kurasa kau cukup mengetahui hal ini. Karena anakmu yang depresi itu mencintaiku,"
"Dia tidak mencintaimu," tegas sofie,
"Lantas mengapa kau menjauhinya dariku, aku masih ingat apa yang telah kau lakukan padaku. Enam tahun tidak akan membuat ingatanku hilang begitu saja," Tukasnya.
"Karena kau tidak pantas untuknya, anak dari seorang pengusaha kelas bawah sepertimu tidak boleh menginginkan putraku. Perusahaan ayahmu akan menjadi milikku, kalian akan hancur." Papar wanita itu terbawa emosi.
"Aku tidak yakin akan hal itu, karena jika kau tidak menerima tawaranku, mungkin kondisi Jacob akan semakin memburuk. Pikirkanlah, dua atau tiga hari," Kata Aliza seperti sebuah ancaman.
Tepat setelah Aliza lulus dari sekolah menengah atas, Sofie yang memiliki banyak koneksi membuatnya dikirim jauh ke Minnesota; negara bagian Amerika serikat.
Saat itu Sofie mengancamnya, jika Aliza tidak menerima tawaran tersebut, Sofie bisa membuat keluarganya dalam bahaya. Lihatlah bagaimana jahatnya Sofie mengancam seorang anak remaja yang tidak berdaya.
Maria datang dengan tergesa-gesah. "tuan muda tidak sadarkan diri..." Jelasnya penuh kepanikan.
Sofie langsung berdiri dan menuju ketempat Jacob berada.
===÷===
"Darimana saja kau, Iza.?" Tanya Charles diambang pintu rumah mereka.
YOU ARE READING
A Little Lie
RomanceEnam tahun berpisah, Aliza Stephanie dan Jacob Ernest kembali bertemu dengan kondisi yang berbeda. Jacob mengalami sakit mental sedangkan Aliza harus memutar otak untuk membantu keluarga yang mengalami kesulitan sebab Ibu Jacob menentang hubungan me...
