Bab 8. Rumor di Sekolah

4 2 0
                                    

Hari ini aku sedikit kesal pada Ayah, aku pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. Tahu kenapa? Karena semalam dia tidak pulang. Aku semakin kesal karena terus berlanjut hingga Tiga hari kemudian, benar!

Ayah tidak pulang selama Tiga hari ke rumah, tanpa kabar, dan tidak bisa dihubungi sama sekali, entah di mana keberadaannya. Aku terus tanpa henti menghubunginya, tapi seperti kali ini. Semuanya sia-sia, Bunda terus bertanya padaku di mana keberadaan Ayah yang hanya kujawab tidak tahu. Hal lain yang membuatku kesal adalah tinggal di lingkungan para tetangga yang benar-benar sangat suka mencampuri urusan orang lain, benar-benar kampungan!

Hari ini juga hari ke Tiga aku berangkat sekolah jalan kaki, aku datang sedikit terlambat karena bangun telat pagi tadi. Kudengar dari satpam para guru akan rapat, jadi kemungkinan tidak akan belajar dan pulang cepat. Tahu begini aku lebih baik tidak sekolah dan tidur saja, masalah kalau ada tugas bisa tanya sama Silla. Karena murid kelas 6 terbagi jadi dua kelas, aku sekelas dengan Silla. Sedangkan Maura sama Aure.

Entah hanya firasatku saja atau bagaimana, aku merasakan seluruh teman-temanku menatap dengan tatapan aneh padaku. Bahkan Bian yang tadi ada di depan pintu kelas, saat aku berpapasan dengannya ia menatapku begitu lekat. Ada yang anehkah dengan tampilanku?

Tanpa perduli, aku memilih duduk diam di kursiku deret paling ujung di dinding barisan nomor Dua. Terserahlah, aku benar-benar lelah kali ini. Kutelungkupkan tanganku dan mulai merebahkan kepalaku di atasnya, bersiap untuk tidur tentunya. Suasana kelas yang terlalu berisik membuatku tidak nyaman.

Brak! Tiba-tiba saja mejaku berguncang, ada seseorang yang menggebraknya. Seisi kelas hening kemudian, astaga apalagi ini? Kesalku dan mulai mengangkat kepala untuk melihat apa yang terjadi.

Di depanku sudah ada seorang yang bisa di katakan musuhku saat kelas 1 sampai 2 SD dulu. Bukan musuhsih, lebih tepatnya bisa di bilang mantan pembulyku dulu. Dia adalah Ranti, dulu dia suka menggangguku dan memalak uang jajanku. Dengan kata-kata bahwa dia akan menyumpahi Bundaku mati kalau aku tak menuruti maunya, dan aku yang dulu bodoh tidak tahu sudah di bohongi karena takut Bunda pergi aku menurutinya.

Dia menggangguku benar-benar hampir Dua tahun, karena kami sekelas. Tetanggaku yang waktu itu kelas 6 SD dan kupanggil Kak Jia mengetahuinya saat Ranti menyuruhku pergi membelikannya makanan ke kantin, selain mamalak uang jajanku dia juga menjadikanku layaknya Babu. Kebetulan Ranti kala itu sedang berkumpul dengan kakak kelas yang kebetulan Kak Jia ada di sana.

Saat aku memberikan makanan pesanannya yang di beli denga uangku sendiri tentunya, Kak Jia menatap heran padaku.

"Viera, kenapa Jajannya kamu kasih ke Ratna? Ratna nitip ke kamu? Tapi kok jajanmu gak ada?" bingung Kak Jia.

Lalu salah satu teman Kak Jia bicara kalau Ratna menyuruhku untuk membelikannya.

"Benar begitu Vie? Kakak rasa kamu dan Ratna tidak sedekat itu, coba jujur ke Kakak. Itu belinya pakai uang kamu? Dia nyuruh-nyuruh kamu?" aku hanya diam dan mengangguk pelan. Lalu Kak Jia marah besar, dan memarahi Ratna. Kak Jia juga memberitahukannya pada Ayah dan Bunda.

Tentunya Ayah marah, akhirnya pertanyaan Ayah kenapa aku begitu boros dan tidak menabung terjawab. Aku hanya menangis menceritakan semuanya, dan Ayah hanya menghela nafas pasrah lalu menasihatiku harus lebih berani dan tegas. Jangan mau di suruh-suruh layaknya Babu, setelah aku tahu bahwa sumpah si Ratna tidak akan membuat Bunda meninggal aku jadi berani padanya.

Kembali ke Ratna yang sekarang ada di depanku, kulihat dia tersenyum mengejek.

"Mau apasih? Ganggu orang mau tidur saja, sana jauh-jauh!" usirku tidak santai. Kulihat sekeliling dan teman-temanku lagi-lagi menatapku aneh, bedanya kali ini para anak perempuan bisik-bisik.

"Teman-teman, tahu gak kalau di kelas kita ada yang punya Ibu baru?" teriak Ratna yang membuatku sontak mengrutkan dahi.

"Eh Viera, Ayah kamu punya dua istri ya? Yah kasian, Ayahnya nikah lagi. Pasti nanti Ayah kamu gak bakalan sayang sama kamu, ihhhh seram ya teman-teman si Viera punya Ibu tiri." ejeknya yang membuat amarahku naik seketika. 

"Maksudmu apa Setan, jangan ngomong sembarangan!" Aku bangkit dari dudukku dan menatapnya tajam.

"Santai kali, jangan emosi! Kan yang aku bilang benar, kalau Ayah kamu punya istri Dua. Ayah kamu nikah lagi, sensian amat!" katanya dengan nada meremehkan.

"Jaga mulut busukmu itu, jangan bikin gosip sembarangan. Miris banget, masih kecil tapi hobinya gosip. Ngalahin ibuk-ibuk mulutmu itu," balasku sengit.

"Eh, aku ngomong gak sembarangan ya. Mama aku yang bilang, kalau kamu itu punya Ibu tiri. Teman-teman, gak usah main lagi sama Viera. Keluarganya aneh, jauh-jauh dari dia nanti ikut kena sial!" Situasi memanas kala aku menarik rambutnya kuat.

"Jangan cari gara-gara Anjing, itu semua gak benar! Jangan bicara sembarangan tentang Ayahku," aku benar-benar lepas kendali waktu itu.

Jujur saja, saat mengingat kejadian di sekolah waktu itu masih meninggalkan trauma dalam diriku hingga sekarang. Bagaimana cara seluruh temanku menatap dengan tatapan seakan aku adalah sampah, tidak layak berteman dengan mereka. Yah tapi apasih yang anak SD ketahui dan pahami, kini aku sudah bisa memaklumi tatapan dan komentar mereka dulu. Kemarahan di sudut hatiku masih ada, tentunya pada Ratna. Rasanya aku yang sekarang ingin kembali ke masa lalu dan memakinya habis-habisan.

Tidak tahukah dia betapa beratnya aku selama ini menjalani hidup, dan gara-gara asutan mulut sialannya masa SD ku menjadi masa tersuram. Teman-teman menjauhiku, siapa yang mau keluarganya tiba-tiba hancur dan menjadi anak yang menyedihkan.

Sungguh aku masih kesal padanya, coba saja dia ada di posisiku. Belum tentu dia bisa menjalaninya, sampai aku ingin membuat permohonan pada Tuhan. Agar ia juga merasakan sakitku, hidup di keluarga yang hancur dan kehilangan orang yang ia sayang.

                        -Bersambung-
Selamat datang di cerita 
PHILIA -Story Of Viera-
Selamat membaca dan semoga suka dengan cerita ini, serta ada hikmah yang bisa dipetik.

Cerita ini update setiap malam Kamis atau hari Kamis. Jadi nantikan kisah Viera selaluya ≧∇≦

Kepoin saya di bawah sini
Ig : @alfaazzahra_95
Youtube : Zahra Story Official

PHILIA -Story Of Viera- ( END )Where stories live. Discover now