Bag 12 - Bullying

14 1 0
                                    

Hati yang terluka tak dapat disembuhkan kembali.

*Rivan Arthayasa*

*

Di dalam kelas saat ini terjadi sesuatu yang membuat kelas ini terdiam, apa karena Pak Setyo marah-marah? Tidak. Ini bukan karena itu.

Di kelas saat ini, terjadi perselisihan antara Agha dan Rivan, mereka berdua beradu argumentasi tentang seorang gadis bernama Kyra yang Rivan kirim ke lokasi favorit mereka berdua.

“Van, lebih baik lu ceritain semua yang lu tau tentang masa lalu gua, sebelum lu menyesal.” tuturnya dengan tatapan tajam dan membuat Rivan terkekeh melihat Agha yang saat ini baginya terlihat lucu.

Agha mengernyitkan dahi, tanda ia tak paham dengan sikap Rivan, dan pria keturunan asli Jakarta ini menghampiri Agha lalu merangkulnya, “Untuk ini kita bicarakan lain waktu, ok?” Rivan melihat sekeliling kelas ini, ia sadar kalau mereka berdua sudah menjadi bahan tontonan oleh murid-murid kelas ini.

“Kita udah jadi tontonan, nanti lagi kita bahas.” ucap Rivan dengan berbicara berbisik.

Tanpa di sadari oleh mereka berdua, ada satu siswi yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua dari pintu kelas ini. Dan tak lupa bahwa ada satu orang pria yang di takuti mereka berdua - maksudnya, seluruh murid di sekolah ini, ya, dia adalah Pak Setyo.

“Hey, kalian berdua! Cepat duduk!” perintah Pak Setyo yang kini sudah mulai jengkel dengan kelakuan anak didiknya.

Mereka berdua - khusunya Rivan hanya cengengesan lalu menundukkan kepala dan Agha yang belum konek ia hanya terdiam sembari memperhatikan sosok gadis cantik ada di sisi kirinya Pak Setyo, ya, dia adalah gadis yang ia temui di Taman saat itu.

“Kebetulan macam apa ini?” gumam Agha sembari menatap lekat gadis tersebut dan yang di tatap pun merasa canggung dan juga hanya tersenyum kecil.

Naya yang sedari tadi memperhatikan sikap Agha yang kelihatan mencurigakan, ia hanya bisa diam sembari melihat situasi yang akan terjadi selanjutnya.

“Kalian pacaran?” celetukan Pak Setyo membuyarkan pikiran Agha, dan itu membuat Kyra dan satu kelas ini terkejut dengan ucapan Pak Setyo barusan.

“Hah!? Serius!?” murid-murid kelas ini sontak mengatakan hal yang sama, dan mereka benar-benar terkejut. Pria 'Anti-cewek' tersebut memiliki seorang pacar?

Dengan cepat Agha menatap tajam seluruh teman-teman sekelasnya, hingga mereka langsung terdiam saat itu juga.

Naya menggeleng kecil, ia bukan kaget melainkan heran dengan joke Pak Setyo barusan yang sama sekali bagi dirinya tidak lucu. Dan Guru tersebut mencoba menahan tawa sebisa mungkin.

“Sudah-sudah, kamu, tolong perkenalkan dirimu sekarang.” tutur Pak Setyo meminta murid baru yang ada di sisi kirinya untuk segera memperkenalkan diri.

Kyra mengangguk kecil, lalu ia mengembangkan senyumnya, “Hai semuanya, perkenalkan namaku Kyra Queensha, aku asli Jakarta Barat dan aku pindahan dari Korea Selatan.” ucapnya dengan menjelaskan tentang asal-usul dirinya.

“Bapak juga tidak sangka kalau ada orang Korea pindah ke sekolah ini.” ucap Pak Setyo dengan tersenyum ramah.

‘Rania juga pindahan dari Korsel, ga begini responnya, deh.’ ucap batin Agha, ia merasa kesal karena ada sebuah perbedaan sikap antara Pak Setyo memperlakukan Rania dan gadis ini jauh berbeda.

Kyra menggeleng kecil, “Saya asli Indonesia, cuma saya sempat tinggal di Korea, Pak.” Guru tersebut ber-oh saja dan meminta untuk Kyra duduk di barisan ketiga, tepat tak jauh dari Agha duduk.

SAGHARA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang