Chapter 6

372 51 8
                                    

Brak

"Sakura" teriak sasori sambil mendobrak pintu kamar sakura

"Kenapa?" Tanya sakura yang sedang bermain game.
Kakaknya pulang2 bikin heboh saja

"Kau tidak apa2? Tidak terluka? Ada yang sakit? Si brengsek itu, suatu saat nanti pasti akan ku bunuh. Oh adikku yang malang, pasti kau tadi sangat ketakutan kan? Maafkan nii-san yang tidak bisa menjagamu"

sasori sangat mengkhawatirkan sang adik satu-satunya, Ia memeluk erat sakura dengan sayang. Sakura? Dia tetap fokus bermain game.

"Aku baik" jawab sakura

"Lain kali beri tahu nii-chan yah! Jangan kau selesaikan sendiri. Bahaya" ucap sasori

Sakura hanya mengangguk. Entah bagaiman respon sasori jika mengetahui kejadian 2 tahun yang lalu.

"A-ano" ucap seseorang dari depan pintu kamar sakura.

Ternyata itu hinata, ino, dan toneri. Mereka sedang menjenguk tahanan rumah ini.
Sasori pun segera melepas pelukannya dan memberi mereka ruang.

"Sakura-chan, gomenasai" ucap hinata lagi merasa tidak enak hati.

"Iyah" jawab sakura

"Kau benar2 membuatku panik jidat. Aku bahkan berkeringat dingin saat kau memukul utakata tadi" ucap ino

"Tapi kau sangat keren." Celetuk Toneri yang ditatap tajam oleh ino dan hinata.

"Hm" respon sakura

"Besok pasti kau akan menjadi gosip hangat di sekolah." Ucap ino

"Benar, seorang gadis loyo menghajar pria mesum dengan brutal. Hahahahaha, untung kau di skors" tawa Toneri terdengar bahagia🤣
Ino menyumpal mulu toneri dengan macaron yang ia bawa untuk sakura.

"Yah lumayan" respon sakura. Menyenangkan rasanya di skors dari sekolah.

"Ish kau ini. Jangan senang begitu. Kalau kau malas belajar bagaimana kau bisa dapat pekerjaan nanti?" Ucap ino menasehati

"Kau juga bodoh" balas sakura

"Hey aku menasehatimu tau. Kenapa malah mengejekku." Ucap ino tak terima

"Aku akan menikah dengan orang yang bisa mengurusku seumur hidup. Jadi aku tidak perlu bekerja" ucap sakura

"Memangnya tipe idealmu seperti apa?" Tanya toneri agak penasaran.

"Orang yang tidak menuntut banyak padaku, dan bisa mengurus segala kebutuhanku" ucap sakura.

"Mana ada orang  yang mau mengurus keperluanmu." Kritik ino

"Ada kok" ucap toneri

"M-maksudku, pasti ada orang yang bisa  melakukannya" lanjutnya ketika semua mata menatapnya.

Hinata mencatat dengan baik dikepalanya mengenai tipe ideal sakura.
'Berarti neji-nii masih ada kesempatan ' batinnya.

Merekapun melanjutkan obrolan ringan  dan makan siang di kediaman haruno. Lalu kembali kerumah masing2.

Keesokan harinya di sekolah, seperti perkataan ino, sakura menjadi perbincangan hangat di sekolahnya. Murid2 menyayangkan aksi sakura tidak dapat diabadikan.

>kelas sasuke dkk<

"Hey2 apa kalian tau? Ada berita panas tau." Ucap Naruto yang datang tiba2

"Kalau tidak penting tutup mulutmu" balas sasuke

"Ihh, ini penting tau. Sakura-chan diskors selama 1 minggu." Ucap Naruto

"Hah? Bagaimana bisa?" Tanya Neji terkejut.

"Siapa sakura?" Tanya shikamaru

Sai pun menjelaskan hubungan mereka dengan sakura pada shikamaru.

"Katanya yah, ada anak laki2 yang diam2 mengambil foto tidak senonoh dari adikmu neji. Sakura-chan yang tidak terima akhirnya meledak.
Duar!! Laki2 itu dibantai habis oleh Sakura-chan sampai dikeluarkan dari sekolah. Tapi karna dianggap melakukan kekerasan Sakura-chan pun di skors." Jelas naruto yang mulutnya 11/12 dengan admin lambe turah.

Neji terkejut mendengar kejadian yang menimpa sakura dan adiknya. Ia tidak menyangka hinata mengalami hal seperi itu. Pantas saja kemarin Hinata menghabiskan waktunya sepanjang hari dikamar. Sepertinya ia kurang memperhatikan adiknya itu.

Sasuke mulai mengkhawatirkan kohai kesayangannya itu. Entah kenapa ia jadi rindu, padahal mereka tidak dekat. Perasaannya yang resah membuat  sasuke uring uringan sepanjang hari. Teman2nya jadi kebingungan dengan sikapnya yang tidak biasa.





>kediaman Haruno<

Sakura sedang menyiram halaman didepan rumahnya. Tentu saja atas paksaan dari sang ibunda. Katanya dia harus menghirup udara segar, jangan hirup udara ac saja.

"Eh nak sakura? Tidak sekolah?" Tanya ibu2 tetangga

"Tidak" jawab sakura
"Baa-san mau kemana?" Tanya sakura melihat tetangganya itu mengeluarkan banyak barang dari rumahnya.

"Ahh, baa-san mau pindah. Ada rumah di komplek*** yang baa-san ingin tempati. Jadi rumah ini baa-san jual." Jelas bibi tetangga

" Ohh"

"Pemilik rumah baru akan menempati rumah ini 1 minggu lagi. Titipkan salam pada ibumu yah." Ucap bibi itu lagi sambil menyerahkan bingkisan.
Sakura mengambilnya sambil menangguk.

Ia mematikan keran air dan segera masuk memberikan bingkisan itu pada sang ibu.

"Kaa-san" panggil sakura

"Yaaa" jawab sang ibu

"Ada salam dari bibi yugao. Mereka pindah hari ini." Ucap sakura sambil memberikan bingkisan dari yugao.

Sakura segera menuju kamarnya.
Dia makan, tidur, main game, dan berak setiap hari dengan teratur. Terkadang sahabatnya dan neji datang mengunjunginya. Kegiatan itu terus berjalan selama 1 minggu.

Sampailah pada hari ia kembali bersekolah.

Ia mengayuh sepedanya dengan pelan seperti biasa. Untungnya, anak2 tidak terlalu memperhatikannya setelah kejadian itu.

Srekk

Sakura menggeser pintu kelasnya dan segera duduk.

"Hey jidat, lama tak bertemu" sapa ino pada sakura

"Kita baru bertemu kemarin." Balas sakura dengan wajah malasnya.

"S-sakura-chan ohayou" sapa hinata

"Ohayou" balas sakura singkat

"Hei jidat tahu tidak?" 

"Apa?"

"Hari ini ada anak pindahan loh dikelas kita." Ucap ino yang mengawali paginya dengan gosip

"Di awal masuk sekolah seperti ini?" Tanya sakura

"Iyaa, katanya sih karena pekerjaan orang tua." Jelas ino

"Ohh" sahut sakura

Tak lama kemudian  masuklah guru dengan seorang murid di belakangnya.

"Baiklah anak anak. Hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri." Ucap kakashi-sensei

"Sabaku gaara"


Tbc.

Halo semua akhirnya aku kembali...
Maaf yang kalo lama banget lanjutnya, aku nggak ada inspirasi😭😭
Nggak bisa janji juga bakal cepat2 update.

Makasii buat para reader yang udah mau mampir baca, vote, komen dan support aku.

See u bext chapter👋

Sakura Anak NolepDove le storie prendono vita. Scoprilo ora