Chapter 5

437 53 18
                                    

"Sasuke-kun" panggil seorang gadis berhelai merah muda pada pria dihadapannya.

"S-Sasuke-kun?" Ulang sasuke terkejut mendengar kouhai yang akhir2 ini ia perhatikan memanggilnya dengan begitu akrab.

"Untukmu" ucap sang gadis yang tak lain adalah sakura. Ia memberikan sebuah coklat disertai surat berwarna merah.

"A-apa ini?" Tanya sasuke masih dengan keterkejutannya, sambil menerima pemberian sakura.

Tiba2 saja sakura melompat memeluk sasuke dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang sasuke.

"Daisuki" ucapnya pelan

"Eeehhh, a-aku... aku-"

Kriingg!!!!

"Huah!" Teriak sasuke terkejut mendengar suara alarm.

"C-cuma mimpi" ucapnya pada diri sendiri.

Ternyata semua adegan tadi hanyalah mimpi indah sasuke. Dengan wajah memerah, dia pun segera beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi dan segera bersiap untuk sekolah.
Sasuke turun dengan seragam lengkapnya.

"Sasuke-kun ayo cepat sarapan" ucap sang ibu yang bernama mikoto

"Iya" jawab sasuke singkat. Sasuke memang anak yang dingin pada siapapun, kecuali seorang gadis yang muncul dalam mimpinya tadi malam.

"Hey sasuke, kau memakai kolor spongebob kesayanganku lagi kan? Ayo mengaku!" Tuduh itachi yang turun dari tangga menuju meja makan.

"Enak saja, aku memakai yang doraemon kok." Ucap sasuke membela diri

"Apa? Memangya kau tidak punya kolor sendiri sampai harus-"

"Sudah2, jangan tibut saat makan. Sesama saudara harus saling berbagi" mikoto selaku sang ibu menengahi perdebatan mereka

Sasuke menyeringai senang, sedangkan itachi menatap tajam. Mereka segera menghabiskan makanan mereka dan berangkat kesekolah menggunakan kendaraan pribadi.

>Di sekolah<

Sasuke berjalan menuju kelasnya setelah memarkirkan mobil kesayangannya, namun seseorang memanggilnya dengan kurang ajar sehingga membuatnya berbalik.

"Teme-senpai" panggil kouhainya yang tak lain sakura

"Apa?" Jawabnya sok galak

"Ini" sakura menyerahkan sebuah paperbag padanya.

Sasuke tiba2 mengingat mimpinya tadi malam.

'A-apa? Mimpiku menjadi kenyataan? Bagaimana ini? Aku tidak siap. Aku belum memikirkan jawabannya. Aku- aku-'

"Aahkk" teriak sasuke sambil berlari menjauh.

Sakura cengo dengan kepergian sasuke.

"Waah, Sakura-chan menyatakan perasaan pada teme?" Celetuk Naruto yang tiba2 datang

"Bukan" sanggah sakura

"Jaket yang bagus" puji sai yang juga datang tiba2

"Terima kasih" ucap sakura yang langsung berjalan ke kelasnya.
Sakura pikir dia akan mengembalikan jaket teme-senpai saat jam istirahat nanti.

'Kenapa orang itu melarikan diri?' Batin sakura bertanya tanya. Dia hanya ingin mengembalikan jaket, bukan menodongkan pistol.

Diapun segera memasuki kelasnya.

>Di kelas<

"Ohayou sakura"

"Ohayou Sakura-chan"

Sakura Anak NolepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang