» Chapter 23

557 95 16
                                    

Chapter gabut.

Seorang pemuda tampak mengagumi dirinya di cermin. Wajahnya tersenyum bangga melihat ketampanannya.hoek (muntahpelangi) yang semakin meningkat dari hari ke hari.

"Diriku ini semakin gamtenk, yang setuju like." ucapnya yang membuat pelayan yang berlalu lalang menatap aneh.

'pangeran satu ini kenapa prik banget?' mungkin seperti itu batin si pelayan.

"Aku harus menebarkan kegantengan ini ke semua orang!"

RUN BESTIE, SELAMATKAN DIRIMU DARI MAKHLUK JADI-JADIAN.

Mata sang pelayan itu melotot, dia segera berlari sejauh mungkin dari kamar sang pangeran agar tidak menjadi target untuk kenarsisannya.
Bagus nak, kamu selamat dari makhluk prik modelan Liuz.

Pangeran muda itu bergegas pergi mengunjungi sahabatnya atau lebih tepatnya majikan, untuk dia jadikan target tebar pesona.

Sesuai dengan perjanjian, mereka berkumpul di pasar. Menyamar menjadi warga biasa, agar tidak menarik perhatian.

Asta mendengus melihat tingkah laku pemuda di depannya, yang tidak lain pangeran keempat. Putra dari adik kaisar yang diadopsi, yang berarti dia sepupu Alberu.

Liuz (Neron) Crossman.

"Apa?" Asta melototi Liuz. Wajahnya memandang jutek ke arah sang babu. Lama-kelamaan makhluk satu ini minta di tenggelamkan.

"Aku ganteng, kan?" ucap Liuz sembari tersenyum seperti orgil.

"Hah?"

'Makhluk ini apa lagi yang dia pikirkan?'

"Hah hoh hah hoh aja, ayo jawab."

"Pertanyaanmu aneh, Liuz."

"Aku cuma penasaran."

"Ganteng tapi mines kelakuan."

Liuz terserang oleh fakta. Memegang dadanya dan memasang wajah seorang dialah orang tersakiti.

"Hati mungilku terasa sakit mendengarnya."

"Hari ini kau banyak omong ya, Liuz Neron."

"Y-ya, saya hanya penasaran itu saja."

*Mendadak formal.

Liuz mengingat masa lalu, ketika Asta mengamuk. Itu sangat menakutkan. Liuz merinding membayangkannya dan tidak ingin membuat Asta marah.

"...."

Tapi kelakuanmu bikin darah tinggi, any*ng /emosi.

"Saya berterima kasih pada Asta-nim atas tubuh ini."

"Ya, ya ... Bersikaplah seperti biasanya kau aneh kalau seperti itu, kau terlihat mengerikan."

Liuz mendengus. Membuatnya malah di tampar Asta.

"Aw! Sakit tau!"

"Bacot, jadi kita mau ngapain?"

"Enggak tau, aku gabut."

"...."

"...."

"Gobl*k terus kenapa kamu nyuruh ketemuan di sini?" Asta dengan kasar meninju perut Liuz.

𝐌𝐎𝐑𝐓𝐀𝐋𝐀 (𝐓𝐎𝐂𝐅 𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang