48(💦)

650 50 23
                                    

Tengah malam Mingyu bangun, dia meletakkan tangan appa dan eommanya agar mereka saling berpelukan.

"Appa sama eomma tidak boleh bertengkar lagi, kalian harus berpelukan" Kata Mingyu berbicara sendiri. Setelah mengunci kamar itu dari luar, dia menuju kamar Jungkook yang berada disebelahnya.
DIa langsung naik keatas ranjang Jungkook  dan langsung memeluk Jungkook.

"Wae? Kenapa tidak tidur dengan appamu?" Kata Jungkook yang tebangun karena ulah Mingyu.

"Appa dan eomma sedang tidur, aku pintu kuncinya biar mereka tidak bertengkar terus"-Mingyu-

"Haisss, memangnya seperti itu? yang ada kau akan mempunyai adik"-Jungkook-

"Jinjjayo? kalau begitu Mingyu akan mengunci mereka terus biar Mingyu punya adik"-Mingyu-

"Hiss tidurlah, besok kau harus sekolah"-Jungkook

"Neee uncle"-Mingyu-

Pagi Harinya

Yoonjin dan Yoongi masih nampak tertidur pulas dengan salin berpelukan. Yoonjin mengolet dan saat itu juga membangunkan Yoongi yang memeluk erat Yoonjin. Mata mereka saling bertemu, dan seketika itu Yoonjin tersadar ada tangan yang memeluknya.

"Mwoyaaa?" tanya Yoonjin sambil melepaskan tangan Yoongi.

"Mingyu odiya?"-Yoonjin-

"Molla"-Yoongi-

"Haisss, Mingyuyaaa" Yoonjin bangkit dan menuji ke arah pintu, dibukanya pintu kamar itu namun terkunci dari luar

"Mingyuyaaa, Jungkooka"-Yoonjin-

"Wae?" Tanya Yoongi yang juga bangkit dari tidurnya.

"Pasti ini kerjaan Mingyu, mana jam seginj pasti Jungkook sedang mengantar Mingyu kesekolah"-Yoonjin-

"Ya sudah sabar" kata Yoongi sambil berjala menuju ranjang dan duduk ditepi ranjang. Sedangkan Yoonjin masih berdiri dibelakang pintu.

"Kau tidak lelah berdiri terus disitu? duduk sini"-Yoongi-

"Anii, aku takut jika aku duduk disitu tiba-tiba kau menyerangku"-Yoonjin-

"Haisssss"-Yoongi-

Tanpa sepengetahuan Yoonjin yang berdiri menghadap ke pintu, Yoongi mensekatinya lalu membalikkan badan Yoonjin dan menghimpitnya ke pintu.

"Menyerang seperti ini kan maksudmu" sambil melumat bibir Yoonjin. Yoonjin memberontak dan mendorong Yoongi.

"Geumanhe"-Yoonjin-

"Wae? kau tidak rindu? tidak rindu belaianku? tidak rindu mendesahkan namaku? kalau aku sangat rindu" memandang mata Yoonjin dan mengelus kedua pipi Yoonjin.

"Guemanhe, aku tidak merasakan semua itu" Yoonjin mengalihkan pandangannya, namun tidak dipungkiri hatinya berdegub kencang. YOongi mengalihkan kembali wajah Yoonjin ke arahnya.

"Jinjjaa?" memandang lebih dekat dan semakin dekat mata Yoonjin.

"Yoongiyaa geumanhe, geumanhe, geumanhe" Yoonjin lalu melumat bibir Yoongi dan merangkulkan tangannya ke leher Yoongi. Mereka saling melumat dengan penuh nafsu. Yoongi meremas dada Yoonjin.

"Chagiya, boghosipho" kata Yoonjin memandang Yoongi.

"Nadoo" kata Yoongi melumat kembali bibir Yoonjin.
Mereka saling melumat, Yoonjin mengarahkan Yoongi menuji ke kamar mandi tanpa melepaskan tautan mereka.
Sampai didalam kamar mandi mereka menutup pintu dan menguncinya, mereka saling melepaskan baju mereka masing-masing. Yoonjin menghidupkan shower, dibawah guyuran shower mereka saling melumat dan meremas. Yoonjin mencumbui leher Yoongi, lalu mencumbui seluruh badan Yoongi ke arah bawah. DImainkannya Junior Yoongi dengan gemas.

"Aaaaahhh, chagi" desah Yoongi.

Yoonjin menjilat Junior Yoongi dengan gemas, memainkannya dengan tangannya.

"Aaaahhh, sayang cukup sayang hentikan aahhhh" Yoongi menuntun Yoonjin untuk berdir, lalu melumat bibir Yoonjin kembali.
Giliran Yoongi yang turun menuju ke bawah, dimainkannya vagina Yoonjin.

"Ahjhh, chagih aaaaahhhhh" desah Yoonjin.
Yoongi memainkan klitoris Yoonjin dengan gemas, sampai akhirnya

"Aaaaaaaaaaaaahhhh💦💦💦💦💦💦" Yoonjin melakukan pelepasan.

YOongi melumat kembali bibir Yoonji, dan merangsangnya kembali.

Yoongi menuntun Yoonjin agar menungging, dimasukkannya junior Yoongi ke dalam lubang surga milik Yoonjin.

"Aaaaaaaaahhhh" desah mereka berdua.

Yoongi menghujam juniornya dengan pelan.

"Aaahhhh, Yoongiyaaa aaaaahhh" desah Yoonjin.

Setelah dirasa puas dengan posisi itu, mereka mengubah posisinya. SEkarang Yoongi duduk diatas closed dan Yoonjin duduk dipangkuan Yoongi.
YOonjin menggoyangkan pantatnya.

"Aaaaahhh, chagii joaaa" desah Yoonjin

"Nadoo aaaaaaaahhh" Yoongi membantu memegang paha Yoonjin untuk bergoyang.
MAkin lama goyangan paha Yoonjin semakin tidak beraturan, dan dibawah Junior Yoongi juga menusuk dengan cepat.

"Aaaaaa, chagiii" -Yoonjin-

Sementara itu, Jungkook yang pulang dari mengantar Mingyu membuka pintu kamar Yoonjin dari luar. Dia masuk dan memanggil nunnanya.

"Nunna, nunna" namun setelah masuk tidak ada Yoonjin dan Yoongi didalam situ. Namun terdengar desahan2 panas dari kamar mandi.

"Haiisss, telingak sudah tidak suci lagi, apa kataku semalam yang ada Mingyu akan punya adik kalau terkunci berdua seperti ini" Jungkookpn segera meninggalkan kamar itu.

Yoonjin semakin kencang menggoyangkan pahanya, Yoong menyusu didada Yoonjin.

"Ahhhhhh, chagi aku mau keluar"-Yoonjin-

"Tunguh sebentar sayang, aku juga ingin keluar" Yoongi memegang paha Yoonjin dan menusuknya dari bawah dengan cepat, sampao akhirnya mereka saling berpelukan

"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhh💦💦💦💦💦💦💦"

Nafas mereka tersengal-sengal dan saling memandang. Yoonjin mencumbui wajah Yoongi dengan gemas.

Selesai bercinta merekapun mandi bersama. Selesai mandi Yoonjin mencoba membuka pintu, dan dia tersadar jia pintunya sudah terbuka.

"Yoongiya, bagaimana jika Jungkook memdengar kita bercinta?"-Yoonjin-

"Wae?"-Yoongi-

"Pintunya sudah terbuka"-Yoonjin-

"Pasti dia mengerti betapa rindunya kita hehe"-Yoongi-

"Haissss" Yoonjin membuka pintu dan menengok kekanan dan kekiri

"Ehemmmm"-Jungkook-

"Kamchagiyaaa"-Yoonjin-

"hemmmm, haisss menyesal aku membuka pintu, dan bodohnya kenapa aku harus masuk?"-Jungkook-

"Wwaaaaaeeee?"-Yoonjin-

"Haisss, bisa dibayangkan jika dua insan saling mencinta lama tidak bertemu. Telinga aku jadi tidak suci, untuk kalian melakukannya dikamar mandi bukan diranjang, kalau diranjang bisa-bisa mataku ikutan tidak suci"-Jungkook-

"Geumanheee" memukul lengan Jugkook Jungkoo lalu menuju dapur.

#########

TAKDIR??? (Tamat)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt