"Terima kasih." Ucapnya dengan pelan, sambil mengembalikannya lagi.
###
10:30
Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa/i mulai meninggalkan kelas mereka. Reya masih duduk di bangkunya, ia tak memiliki cukup uang untuk makan di Kantin Sekolah.
"Reya!" Panggil seseorang di depan pintu kelasnya.
Reya menoleh mendapati Rava yang sedang berdiri di sana. Reya berdiri dari duduknya, untung saja kelasnya sudah sepi.
"Ayo!" Serunya. Saat dirinya sampai di depan Rava.
"Tapi-"
"Gak usah perduliin mereka. Yang harus lo lakukin adalah percaya diri." Rava menjelaskannya dengan sedikit senyuman di akhir kalimatnya.
Membuat Reya menghela nafas beratnya. Masalahnya bukan karena merasa tak percaya diri saja, akan tetapi ia tak memiliki cukup uang untuk membeli satu minuman aja.
Keduanya pun berjalan menuju Kantin sekolah. Sesampainya di Kantin, banyak sekali orang-orang yang menatapnya.
"Eh, liat tuh. Si Freak jalan bareng sama Rava." Ucap salah satu siswi.
"Ih anjirr, si Rava mauan banget sama tuh cewek jelek." Sahut yang lainnya.
"CAPER BANGET GAK SIH TUH CEWEK!" Ucap seseorang dengan suara sedikit tegas.
Hal itu membuat Reya ingin pergi meninggalkan Kantin. Rava yang melihat pergerakan Reya langsung menahannya.
"Abaikan aja." Bisiknya.
Keduanya pun mencari tempat yang masih kosong.
"Lo duduk aja dulu di sini, biar gue pesen makanan dulu." Ujar Rava yang di anggukin oleh Reya.
"Ck, caper banget sih. Mentang-mentang si Rava murid famouse dan pinter di deketin dong." Gosip Siswi lain.
"Tapi beruntung juga tuh cewek, bisa deket-deket bareng Rava." Sahut yang lainnya.
Tak berselang lama Rava datang dengan membawakan dua nasi goreng dan minumannya.
"Makanlah, gak usah mikirin apa-apa." Ucap Rava.
Reya terdiam sesaat. Ia masih bingung dengan pikirannya, apakah ia harus memakannya atau tidak.
"Buka maskernya, gak mungkinkan makan sambil pakai masker." Ucapnya.
Dengan berat hati Reya mulai membuka maskernya, Reya merasa tak nyaman saat dirinya mulai membuka maskernya. Tak perlu melihat sekitarnya, Reya telah merasakan kalau tatapan semua orang tertuju padanya.
Dengan pandangan menunduk Reya mulai memakan makanannya.
"Ros, gebetan lo tuh." Tunjuk Disty pada Rava.
Rosa menatap kesal ke arah Reya yang sedang makan bareng dengan salah satu cowok incarannya. Hal itu membuat wajahnya merah padam karena marah.
"Masa lo diam aja. Lo harus bertindak." Hasut Lovy.
"Lihat aja nanti." Hardiknya dengan tangan mengepal.
YOU ARE READING
I'm not Perfect [ End ]
Teen FictionSeandainya kisah itu berakhir tanpa adanya epilog. Maka mulailah kembali dengan Prolog yang baru. ----->----- "Muka lo jelek banget sih, banyak benjol-benjonya. Gak pernah perawatan ya." Ucapan itu membuat hati Reya sakit, pasalnya semua orang sel...
-Part 7: INP
Start from the beginning
![I'm not Perfect [ End ]](https://img.wattpad.com/cover/309653757-64-k213345.jpg)