LANGIT , Jung Jaehyun

INTRO : Langit

Oh my ghos! Ganteng banget!!

Itu kak Langit, ya? Ganteng banget!..
>_<

Aku rela jadi matahari-nya kalo kamu yang jadi Langit nya deh.. />.</

Semua orang menatap Langit dengan tatapan terpukau, pemuda dengan nama Langit Aljendra yang dikenal sebagai Most Wanted atau yang paling banyak penggemar/dicari cewek-cewek dari yang alay sampai yang Sasaeng/fans berat di sekolah-nya, SMA Swasta 01.

Siapa yang tak kenal Langit Aljendra dengan wajah-nya yang tampan selalu memikat para kaum hawa yang melihat-nya, menurut pendapat dari sekolah lain dan sekolah-nya sendiri Langit adalah tipikal 'Boy Crush/Boy Friend vibes' itu adalah salah satu alasan mengapa ia memiliki banyak penggemar dari berbeda sekolah juga, terlepas dari hal itu Langit juga memiliki prestasi yang menjulang.

Namun, siapa sangka Langit Aljendra adalah salah satu Troublemaker do sekolah-nya, banyak yang mengenal Langit karena sikapnya yang brandal dan sering membuat obat entah di area sekolah ataupun di luar sekolah, kalau saja bukan sang nenek yang menjadi salah satu donatur terbesar di sekolah SMA Swasta 01 mungkin Langit sudah di keluarkan dari dahulu.

Langit tak pernah berpacaran, ia adalah pemuda dengan sikap yang melebihi dingin-nya es kutub utara, ia tak pernah melakukan pendekatan dengan para gadis, bukan karena tak normal hanya saja Langit menganggap semua wanita itu sama dan membosankan.

Bagi-nya, untuk apa mencari pacar kalau ia sendiri punya banyak fans yang mengejar-nya dan semua-nya mayoritas perempuan.

Para fans itulah yang memberikan Langit perhatian lebih padahal Langit tak pernah peduli sejauh apapun mereka bertindak, Langit hanya mencintai dirinya sendiri, ia juga masih punya sahabat yang setia yang tak pernah pergi jika bukan Langit yang menyuruh mereka pergi.

-o0o-

"Lang," Sapa Gibran, Salah satu teman yang paling setia dengan Langit, ia menepuk bahu-nya sekilas.

Langit hanya berdehem tanpa menoleh ke-arah Gibran.

Gibran berdecak kesal, lalu memperhatikan sekeliling-nya, "Banyak yang merhatiin lo tuh," ucap Gibran.

"Udah biasa, kan gue ganteng." Balas Langit sambil melirik ke arah Gibran sekilas lalu tersenyum kecil.

Gibran menarik nafas panjang kemudian ia hembus-kan ke telinga Langit, "NAJIS!" bentak Gibran pada langit.

"Anjim!, Sakit kuping gue Gibran!" ucap Langit dan langsung mengusap-usap telinga nya kemudian memberikan tatapan tajam pada orang-orang yang menatap-nya.

'Drrt..'

Ponsel Gibran bergetar, Gibran merogoh saku celana-nya lalu mengecek ponsel-nya, ternyata ada panggilan telepon dari seseorang, Gibran segera mengangkat-nya.

"Kenapa?"

"Gue udah nemuin orang yang mata-matain dan videoin kita waktu itu, sekarang orang itu ada di markas kita," Giran menyeringai.

"Bagus, lo ada di mana?"

"Gue baru aja sampe di markas, ternyata dia salah satu anggota Alnezard."