"Oke, gue harap semuanya berjalan lancar." Balasnya.
"Oke, bro. Gak mau liat proses Pemotretannya?" tanya Dezan.
"Gak, males." Balasnya.
"Ck, ya udah gue lanjut pekerjaan gue. Masih banyak yang harus di lakukan. Beda sama lo yang nerima beres aja." Cibirnya membuat Zibran memicingkan matanya.
"Gak ikhlas? Ya udah lo tinggalin aja tuh meja CEO, biar gue cari yang lain aja." Tukasnya dengan dingin.
"Bercanda." Serunya sambil berjalan ke meja kerjanya lagi.
###
17:00
Di sisi lain.
Arum baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Ia berpamitan kepada Bu Titi untuk pulang.
"Bu, saya pulang dulu." Ucapnya.
"Eh, tunggu dulu, Bu." Cegah Bu Titi.
"Kenapa, Bu?" tanya Arum.
"Ini buat, Ibu." Serunya memberikan sebuah kotak sedang.
"Apa ini, Bu?" tanyanya.
"Sebenarnya itu Ponsel bekas anak saya. Cuma memang layarnya agak retak sedikit, tapi masih bisa di pakai kok. Anak saya kemarin beli Ponsel baru, dari pada ini gak ke pakai. Mendingan buat neng Reya aja." Jelas Bu Titi.
"Tapi ini masih bagus loh, Bu." Ucap Arum.
"Gak papa, saya ikhlas kok. Terima aja." Serunya.
"Kalau begitu terima kasih ya. Saya merasa gak enak loh Bu." Jawab Arum.
"Gak papa." Balasnya.
"Sekalian ini gaji buat Bu Arum." Ucap Bu Titi memberikan amplop cokelat.
"Terima kasih, Bu. Kalau begitu saya pamit pulang dulu." Ucapnya dengan ramah.
"Iya." Balasnya.
Arum keluar dari dalam Toko Bu Titi, ia berjalan beberapa meter untuk sampai di depan Kontrakannya. Sesampainya di Rumah ia mengetuk Pintu, dan tak lama Reya membukanya.
"Assalamualaikum, Nak." Sapa Arum.
"Waalaikumsalam." Balasnya.
"Reya ambilin minum ya, Bu." Arum menganggukinya.
Tak lama Reya membawa segelas air putih dan memberikannya pada sang Ibu. Dengan senang hati Arum menerimanya dan langsung meminumnya.
"Duduk sini." Seru Arum.
Reya duduk di sebelah Ibunya."Ada apa, Bu?" tanyanya.
"Ini ada ponsel buat kamu." Ucap Arum menyerahkan kotak berukuran sedang.
"Ibu dapat uang dari mana?" tanyanya dengan heran.
"Ibu gak beli kok, ini di kasih sama Bu Titi. Katanya bekas anaknya, karena memang layarnya udah agak retak. Tapi ini masih berfungsi." Jelasnya.
YOU ARE READING
I'm not Perfect [ End ]
Teen FictionSeandainya kisah itu berakhir tanpa adanya epilog. Maka mulailah kembali dengan Prolog yang baru. ----->----- "Muka lo jelek banget sih, banyak benjol-benjonya. Gak pernah perawatan ya." Ucapan itu membuat hati Reya sakit, pasalnya semua orang sel...
-Part 6: INP
Start from the beginning
![I'm not Perfect [ End ]](https://img.wattpad.com/cover/309653757-64-k213345.jpg)