I'm Your Son Too || Eric Shon [END]

I'm Your Son Too : Bagian 17

Jangan lupa ramaikan kolom komentar.

"Kami sudah menemukan pendonor yang cocok untuk anak Bapak dan Ibu." perjelas dokter Bimo.

Saat ini Nataya dan Aska sedang berada di ruangan dokter Bimo, tadi setelah selesai memeriksa keadaan Alvares, dokter Bimo ingin memberi tau jika ada seseorang yang mau memberikan jantungnya untuk Alvares.

"Maksud dokter?" tanya Nataya.

"Ada seseorang yang mau memberikan jantungnya untuk Alvares, dan kami sudah banyak berbicara. Jantung milik orang itu juga cocok dengan Alvares, jadi kita bisa melakukan operasi."

"Mustahil ada orang yang bisa cocok dengan Alvares selain Antares, apa ini Antares?" dokter Bimo hanya tersenyum.

"Saya tidak bisa membuka identitas orang ini, karena saya sudah berjanji untuk tidak mengatakan identitasnya."

"Jika ini Antares kami tidak mau, saya tidak mau jika anak saya memakai jantung dia." ucap Aska.

"Ya, saya juga setuju yang di katakan dengan suami saya." sahut Nataya.

Dokter Bimo tersenyum lagi ke arah Aska dan Nataya. "Kami akan melakukan operasi ini besok, karena keadaan Alvares sudah sangat parah dia tidak akan bertahan lama."

"Maksud dokter anak kami tidak bisa bertahan, jika tidak melakukan operasi."

"Ya." Aska dan Nataya hanya diam mendapatkan jawaban dari dokter Bimo, Aska bangun dari duduknya di ikuti dengan Nataya. Mereka pamit untuk keluar dari ruangan dokter Bimo, mereka akan kembali ke ruangan Alvares.

🍂🍂🍂

"Apa maksud kamu Res?" tanya Sona.

"Aku mau memberikan jantung aku ke Alvares." jawab Antares.

"Kami tidak akan mengizinkan itu." ucap Salsa.

"Aunty aku mohon, kalian tau jika aku sudah tidak bisa bertahan lama lagi."

"Kamu pasti sembuh, ada kami di sini Res." ucap Yerina.

"Tapi keadaan aku sudah semakin parah, tidak ada kesempatan untuk sembuh. Sedangkan Alvares, dia ada kesempatan untuk sembuh jika dia mendapatkan donor jantung."

"Kamu tidak boleh menyerah Res." ucap Yura.

"Aku sudah lelah Aunty, aku tidak mau ada di dunia penuh luka ini."

"Antares!" Antares menoleh ke arah Nataya yang berdiri di depan pintu ruangannya.

Nataya berjalan mendekat ke arah bangsal Antares, dia menatap semua saudara-saudaranya. Sona yang mengerti tatapan dari Nataya, segera saja membawa adik-adiknya keluar dari ruangan untuk memberikan waktu untuk Ibu dan Anak berbicara.

"Bunda." Nataya memalingkan wajahnya karena dia saat ini sedang menahan tangisan melihat wajah putranya ini sangat pucat.

"Apa kamu yang akan memberikan jantung kamu ke Alvares?"

"Tidak."

"Kamu harus jujur ke saya, apa benar kamu mau memberikan jantung kamu ke Alvares?"

"Tidak."

"Syukur kalau begitu, saya tidak mau anak saya memakai jantung dari orang seperti kamu."

"Kenapa?"

"Karena saya tidak mau anak saya mendapatkan sial, karena memakai jantung kamu." Antares hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Nataya.