35. malam ini akan terasa panjang

3.9K 441 146
                                    

bu duh gusti, klo udah ga kuat sebenarnya tante mau aja gantiin posisinya, tapi berhubung tante ini lagi masuk musim kawin, tante takut khilap yg ada balik badan ngadep ono, ntar malah makan apa yg tante tutupin 🙈😂

Tina POV

Tekad kuat ingin meriksa sesuatu beberapa menit yang lalu kian memudar seiring mobil kami hampir memasuki daerah rumah kami.

Aku sangat gugup, sampai-sampai suhu AC yang dingin tidak membantu mengusir kegugupanku ini.

Mataku melirik Philipp yang terlihat santai mengemudi.
Pria itu tampak tampan mengenakan jas berwarna kuning gading senada dengan kebaya yang aku kenakan.

Kepalaku menunduk ketika Philipp menoleh padaku.

"Kok diam aja? Kenapa? Kamu beneran capek ya?" Tanyanya dengan suara lembut.

Tanpa mendongak kepalaku langsung menggeleng cepat.

Philipp meraih tanganku.

"Tangan kamu dingin banget, AC nya saya matiin ya"

"Gak, jangan di matiin, nanti malah jadi gerah, lagian sebentar lagi mau sampai" Aku mencegah Philipp yang hendak mematikan AC.

Aku melirik Philipp yang terlihat bingung menatapku.

"Perhatiin jalanan, jangan perhatiin saya" Aku mengingatkannya untuk fokus mengemudi.

Jalanan menuju rumah kami malam ini memang sepi, tetapi tidak boleh lalai juga dalam berkendara.

Tangan Philipp kembali meraih tanganku, kali ini telapak tanganku di remas pelan olehnya.

"Kalau capek, istirahat sebentar, nanti saya bangunin kalau sudah sampai rumah" Philipp tersenyum lembut matanya tampak sayu. Remasan tangannya semakin terasa.

Tangan Philipp hangat. Aku memejamkan mata dan tidak terasa aku jatuh tertidur.

•••

"Ini di mana?" Tanyaku kaget sambil bangun dari ranjang dan mengedarkan pandangan.

"Ya di rumah, di mana lagi?" Suara Philipp terdengar di belakangku, tubuhku memutar ke arahnya, mataku melebar dan langsung menutup mulut yang reflek terbuka lebar.

Philipp berdiri di sisi ranjang hanya mengenakan celana dalam putih, rambutnya tampak basah, tetesan-tetesan air jatuh mengenai pundaknya dan mengalir turun melalui punggungnya yang berotot dan berakhir pada ban celana dalamnya.

Aku menelan ludah ketika Philipp memutar tubuhnya.
Dasar mataku, tanpa di suruh atau di perintah langsung menuju ke arah pangkal pahanya.

Dan tanpa ku duga, jendolan di pangkal pahanya sangat menonjol, aku yakin Philipp pasti sedang birahi tinggi di bawah sana. Celana dalamnya tidak mampu menampung apa yang ada di dalamnya.

Aku langsung membuang pandanganku ke arah pintu kamar mandi lalu menunduk dengan wajah terasa panas. Ya ampun, kepalaku mendadak pusing.

Sesaat kemudian aku baru menyadari kalau aku masih berpakaian lengkap.

"Tadi saya mau bukain baju kamu, tapi gak jadi" Suara Philipp kian mendekat seakan tahu apa yang sedang aku pikirkan.

Duh, jangan mendekat, jangan mendekat, pakai kaus dulu Phil, setidaknya pakai celana surfing lusuh yang biasa di pakai. Jangan mendekat dalam keadaan pakai celana dalam saja dengan isi dalamnya seperti minta di lepas seperti itu.

Kepalaku kian menunduk.

"Kalau saya bukain baju kamu dalam keadaan kamu tidur rasanya seperti..." Philipp berdiri pas di depanku yang duduk di tepian ranjang.

My Ex Step BroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang