14. bertanya soal vati (1)

1.8K 454 159
                                    

ini bukan irma yang nyuruh pose begini ya, philipp sendiri yg mau posenya begini 😆
ga usah zoom sampe pegel, ga ada yg tegak 😅

Tina POV

"Tin" Panggil ibu ketika kami berada di dalam kamar dengan suara pelan, mugkin ibu takut Philipp mendengar suaranya.
Hari ini hari Sabtu, aku sudah bersiap-siap untuk berangkat kerja karena pesanan kemeja kian melonjak tinggi.

Keputusan Irma menjadikan Philipp menjadi model kami memang tidak salah, Philipp membawa keberuntungan bagi kami.

Hasil photo-photonya menarik kaum hawa untuk membeli produk kemeja kami.

Hari ini aku berencana meeting dengan Irma untuk memperluas ide pakaian yang kami jual, mungkin bukan hanya kemeja saja tetapi jaket atau sweater.

Aku yakin Philipp pasti senang karena koleksi pakaiannya akan bertambah lagi.

Aku memutuskan untuk tidak menjual celana karena tidak ingin mewujudkan mimpi Irma untuk mengambil photo Philipp bertelanjang dada dengan hanya memakai celana yang hendak kami jual.

Ya sebenarnya sih bisa saja mengambil photo Philipp dengan masih memakai kaus atau kemeja, tetapi aku tidak ingin Irma yang nantinya bersikeras mengambil photo sesuai dengan keinginannya dan memberikan alasan yang tidak masuk akal.

"Kenapa bu?" Tanyaku sambil melipat lutut dengan kepala menggeleng pelan mengenyahkan pikiran soal pekerjaan agar fokus pada ibu yang terlihat serius untuk memulai percakapan.

"Kamu bisa gak nanya-nanya ke Philipp soal vati nya?" Suara ibu kali ini berbisik.

"Ha? Nanya apaan? Ibu gak berencana mau balikan sama vati, kan?" Tanyaku dengan mata melebar.

Wah kalau begini nanti judulnya berganti lagi dong, 'vati kembali menjadi ayah tiriku, dan mantan saudara tiriku tidak jadi menjadi pacarku'.
Semakin panjang saja judulnya.

"Hushhh... sembarangan, ya nggak lah, ibu udah nyaman sendirian, lagian dulu juga ibu nikah sama vati bukan karena cinta, tapi karena nolongin dia" Kata ibu sambil menepuk lenganku.

Tanpa sadar aku menghembuskan nafas lega.

"Terus nanyain apa?" Tanyaku.

"Ibu curiga sama Phil" Ibu memanjangkan lehernya ke arah tirai pembatas antara ruang tidur kami dengan ruang TV di mana Philipp kemungkinan berada saat ini.

"Curiga kenapa?" Tanyaku bingung.

"Kayanya ada yang di sembunyiin sama Phil soal vati nya" Jawab ibu.

"Di sembunyiin gimana bu?" Aku semakin bingung.

"Kamu juga sih, lagian kenapa sampe sekarang gak cerita gimana kamu bisa ketemu sama Phil"

"Terus kok dia bisa ikut kamu ke Jakarta, memangnya dia gak di cariin vati nya?" Tanya ibu.

Aku menatap ibu bingung dengan alis bertaut.

"Setau ibu, walaupun vati nya Phil itu orang yang cuma mikirin soal kerjaan, tapi beliau sayang banget sama anak satu-satunya itu"

"Ibu curiga, liat keadaan Phil datang cuma bawa pakaian seadanya, mana kotor semua, selama di Bali dia tinggal di mana? Gak sama vati nya?"

"Gak mungkin itu anak bisa hidup sendiri karena seumur hidupnya dia gak pernah kerja"

"Terus yang bikin ibu bingung kok dia sekarang bisa makan apa aja. Dulu kamu tau sendiri kan, Phil cuma bisa makan masakan koki" Ucap ibu mengakhiri perkataannya yang panjang lebar.

"Tina pengen ngejawab semua pertanyaan ibu, cuma Tina sendiri bingung karena memang gak gitu tau soal keberadaan vati sekarang" Kataku setelah menghembuskan nafas panjang.

My Ex Step BroWhere stories live. Discover now