END?

498 40 9
                                    


"Dokter, Dokter, pasien atas nama Jung Hoseok mengalami henti jantung"
Lapor seorang suster panik, Yoongi jelas dapat mendengar laporan itu, membuatnya sontak berdiri dan berlari ruang UGD,

"Hoseok, kumohon, kau harus sadar dan sembuh seperti sediakala,"
air mata tak henti hentinya mengalir dari pelupuk mata lelaki berkulit pucat itu, ia sudah tak peduli lagi kepada orang orang yang menatapnya heran karena berlari sembari menangis,

Langkah Yoongi berhenti, didepan kaca transparan yang menghubungkannya langsung ke ruang UGD, ia bisa melihat saat dimana Hoseok disadarkan menggunakan alat pacu jantung,

Greep,

Yoongi merasakan sebuah pelukan hangat dipunggungnya, ia menoleh, dan mendapati Jungkook dengan mata sembabnya,

"Apakah Hobi baik baik saja hyung?"

Tangis Yoongi kembali tumpah, ketika Jungkook membawakan sebuah buku diary yang sangat tak asing dimatanya, berwarna hijau muda dan dihiasi sebuah pita kecil bertuliskan

"Hope World"

Yoongi membuka diary itu perlahan, lalu membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat yang tertulis rapi di sana,

•••

Aku sangat senang hari ini, bagaimana tidak? Nilai ulanganku bagus dan aku dipuji oleh kepala sekolah,
aaa,
andai saja eomma dan appa masih ada saat ini, aku sangat ingin berbagi semua cerita ini, termasuk ke Yoongi hyung,

Tapi tak apa, akan aku ceritakan semuanya ke Yoongi hyung nanti, saat Yoongi hyung sudah tak menganggapku pembunuh lagi. 😆

•••

Hari yang melelahkan, aku lelah menangis hari ini, aku juga lelah melihat Kookie menangis karena aku,

Dunia sangat kejam ya?

Umurku baru 17 tahun dan divonis mengidap gagal jantung?

Tampaknya aku akan pergi, tapi tak secepat ini!!!

Yoongi hyung belum bahagia, aku harus membahagiakan hyung terlebih dahulu, baru aku boleh pergi.

•••

"Bahkan saat kau sakit, kau masih tetap memikirkan ku? Adik macam apa kau?"
racau Yoongi, masih dengan air mata yang mengalir tak berhenti,

Yoongi membalikkan halaman berikutnya,

•••

Yoongi hyung baik sekaliiii >.<

Dia memberikan kimchi kepadaku, dan itu enak, walaupun Yoongi hyung memberikan nya karena kasihan, aku tetap suka,

Yoongi hyung, adalah hyung terbaik!!

•••

Teruntuk Yoongi hyung,

Aku bersyukur hyung sekarang sudah berubah, sudah menerima kehadiranku, aku bahkan tak tahu kenapa hyung tiba tiba berubah,

Tapi aku suka itu!

Itu membuatku merasa lebih baik dan mendapatkan cintaku yang telah lama menghilang,
janji, tetap seperti ini ya??

Jung Hoseok,

***

Tiiitt

Bertepatan dengan tertutupnya diary itu, mesin pendeteksi detak jantung berbunyi, memperlihatkan sebuah garis lurus di layarnya,

Semua orang terpaku, termasuk Namjoon dan Taehyung ,mereka benar benar kaget sekaligus terpukul dengan suara itu,

Yoongi, Jungkook, Taehyung, dan Namjoon berusaha untuk menerobos pintu masuk ruangan,
namun, sebelum mereka sempat membuka pintu, pinti tersebut sudah terlebih dahulu terbuka,
Menampilkan wajah Dokter Lee yang sudah sembab, karena menangis, mungkin (?),

"Mianhe Yoongi,"

Dunia Yoongi runtuh, pertahanan nya jebol sekarang, ia tertunduk lemas dan terduduk seakan tak punya tenaga,
Jin dan Jimin datang, berusaha mengerti atas semua kejadian ini, setelah mendengar semua penjelasan dari Namjoon, Jin jatuh tak sadarkan diri, dan berakhir diruang ICU.

***

"Annyeong...Seokie"

Yoongi tersenyum kecut, mata sipitnya terus memandang sosok yang sudah terbujur kaku di hadapannya,

Seorang laki laki dengan senyum yang indah juga tutur kata yang lembut,

Seorang laki laki, yang begitu tulus menyayangi dan mencintainya, yang bahkan merelakan nyawa nya untuk Yoongi, hyung yang ia cintai,

Seorang laki laki, yang selalu berlindung dibalik senyuman, yang sanggup menyembunyikan seluruh luka dan rasa yang ia tanggung,

Seorang laki laki, yang selalu memasakkan makanan untuk Yoongi, yang selalu merelakan uang nya untuk membeli segala keperluan yang dibutuhkan,

Seorang laki laki, yang mungkin akan Yoongi rindukan, semua candaan nya,  semua perhatian yang ia berikan,

Yoongi tak sanggup, ini semua tak mungkin, ini semua hanyalah khayalan belaka, ini bukan kenyataan!

***

"Bangun kau! Sudah cukup bermain main nya"

"Aku tak ingin bercanda lagi Seok, kumohon bangun, aku kalah, aku cengeng,"

"Kau benar benar meninggalkan hyungmu ini? Kau bilang kau ingin aku bahagia, ini semua tak membuat ku bahagia Hoseok!"

"Arghh"

Yoongi mengacak rambutnya frustasi, sosok didepannya tetap bergeming, matanya tertutup rapat, wajahnya sangat damai untuk dilihat, perlahan Yoongi memegang tangan Hoseok, lalu mengecupnya singkat,

Dingin,

Hanya itu yang ia rasakan.

***
Acara pemakaman telah usai, para pelayat sudah kembali ke tempat mereka masing masing, hanya menyisakan 6 orang pemuda dengan usia yang berbeda, namun dengan wajah sembab yang sama,

"Hoseok..."
Lirih Jungkook mengelus papan nama Hoseok, ia jelas begitu terpukul, namun ia masih berusaha untuk merelakan,

"Kau benar benar pergi? Besok aku ulang tahun"

"Datang ke mimpi ku nanti ya?, kita akan bermain bersama nanti"
Jungkook mundur perlahan, Jin dan Jimin maju, mengelus papan nama berwarna putih bersih itu,

"Kau sudah tenang kan? Sudah tak sakit lagi, hyung minta maaf atas semuanya"
Airmata Jin mengalir perlahan, ia menahan rasa sesak yang menyelubungi hatinya,

"Tenang disana, Jung Hoseok, aku akan selalu menjaga Jin hyung dan Yoongi, percayalah kepadaku"
Jimin tersenyum, walau matanya sudah memerah karena menangis sedari tadi,

Yoongi maju, ia mengelus tanah dan papan nama itu lembut, ia menarik nafas panjang, lalu menghembuskan nya perlahan,

"Tenang disana, matahari kecilku".

***

Ini serius End?????

Huwaaaaaa,

Author ga bisa berkata apa apa lagi:V

Ini serius author ngetik nya sambil nahan nangis, cengeng sekali saya😭

Makasih buat siapa pun yang udah mampir, nyempetin baca dan liat tulisan yang super duper gaje inii

Sekali lagi, maaf kalo kurang nge feel, ga pro nulis beginian

Aing pamit gaes, doain otak saya lancar biar ada lanjutan nya...

Oke babayyyyy,



Salam, pacar Jhope💞

Source of Happiness  [Selesai]Where stories live. Discover now