13

215 35 0
                                    


"Hyung, hyung ayo kita makan",

Jimin mengetuk pelan pintu kamar Jin, sejak beberapa menit yang lalu Jin tak kunjung keluar dari kamarnya, ia khawatir terjadi sesuatu,
karena jika Jin masih tidur jam segini, itu suatu hal yang tak mungkin, mengingat Jin adalah orang yang disiplin.

"Jin hyung, kau dengar aku? Ayo buka pintunya"
teriak nya panik, sementara itu, Jin yang sudah mencuci semua luka lukanya menggunakan air bersih hanya bisa tersenyum,

"Aku lupa aku masih mempunyai adik yang baik dan perhatian" ucapnya dalam hati.

***

"Tuhan, ada apa ini, kenapa perasaanku memgatakan bahwa sesuatu terjadi pada Hoseok?"

gumam Yoongi tak karuan, ia merasa ada sesuatu yang mengganjal, dan itu berkenaan dengan adiknya,

"Atau aku telpon saja Hoseok?" putusnya,

"Ah, jangan, ia pasti baik baik saja" ujarnya meyakinkan diri sendiri.

***

"Hoseok aku kemba__"

"Hoseok apa yang kau lakukan??"

Jungkook berteriak panik melihat Hoseok yang sedang mengambil posisi untuk menusukkan pisau kecil tajam itu ke arah perutnya,
Jungkook langsung menepis pisau itu hingga terlepas begitu saja dari tangan Hoseok, Hoseok menatap tajam ke arahnya, lalu mencengkeram kerah seragam Jungkook,

"Apa yang kau lakukan?, kau menghalangiku dari kematian Kookie,
Kau menghalangiku dari kesenangan dan kebahagiaan orang lain"

Teriak Hoseok lantang, Jungkook memeluk Hoseok kuat,lalu menatap Hoseok yang sudah kacau dengan rambut yang acak acakan dan juga mata sembab. 

"Apa maksudmu? Apa maksudmu kebahagiaan orang lain?? Siapa yang akan bahagia jika kau mati Hoseok, katakan padaku!"
Teriak Jungkook tak ingin kalah, Hoseok hanya tertawa lalu memggertakkan giginya, ia menatap pisau yang tadi dibuang oleh Jungkook,

ia berniat untuk memungut pisau itu lagi, tapi tubuhnya malah ditahan oleh Jungkook, Hoseok mengerang kesakitan saat punggungnya yang memar beradu dengan kasur ruang kesehatan yang keras.

"Sekali lagi aku melihatmu berusaha menyakiti dirimu sendiri, aku tak akan segan segan memarahimu Hobi"

"Siapa lagi yang menginginkan aku hidup Kookie? Hyung berharap aku tidak terlahir didunia ini,
Taehyung juga begitu, bahkan Namjoon pun berharap aku takkan muncul lagi sebagai pesaingnya,
Aku tak pernah diinginkan Kookie"

Lirihnya pelan, Jungkook berusaha menelan ludahnya dengan susah payah,kerongkongan nya terasa tercekat saat mendengar perkataan Hoseok,
temannya itu, sangat hebat dalam menyembunyikan masalahnya, Jungkook mendudukkan Hoseok perlahan,lalu memeluknya lembut.

Hoseok tak pernah merasakan pelukan hangat seperti ini sejak 6 tahun terakhir, pelukan lembut yang penuh kasih sayang,

"Aku tidak akan membuatmu membenci diri sendiri lagi Hoseok, karena kau, sudah seperti keluargaku"

"Tanpa mu, mungkin aku sudah lama mati, aku juga lelah dengan hidup ini,"

"Darimu lah aku bisa belajar tentang arti kasih sayang tanpa memandang harta dan jabatan"

"Kumohon jangan pergi dulu, aku masih butuh kasih sayang dan penyemangat untuk melanjutkan hidupku"

Lirih Jungkook sesegukan, ia menyembunyikan wajahnya diceruk leher Hoseok, ia menangis begitu keras seakan ia adalah anak kecil yang sangat membutuhkan ibunya,

Hoseok segera memeluk Jungkook dengan tangisan yang terdengar sangat memilukan, ia tak menyangka seorang Jeon Jungkook bisa sehancur ini, ia juga sedikit tak menyangka, jika ia bisa mendatangkan kebahagiaan untuk orang lain,

"Akan kuusahakan untuk tidak pergi darimu Jungkook, tapi percayalah, aku tidak tahu sampai kapan aku bisa bersamamu, aku ragu.."
Lirihnya masih dengan tangan yang mengelus punggung Jungkook pelan.

***

Bawang gak sihhh?

Udahlah, author ga ngerti cara bikin orang nangis,tau nya nangis karena orang..

Jan lupa vote n comment,karena itu gratis ya mantemannn,

Babayyyy,

Salam, pacar Jhope💞

Source of Happiness  [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang