#34 : Kehangatan 21+

29.9K 1.9K 40
                                    

Fiona merangkul kedua laki-laki itu, Frank yang duduk di sebelah kanannya dengan menyandarkan kepalanya ke bahu kanannya dan Jaxon yang tidur di atas pahanya.

Setelah kejadian itu, Frank tidak banyak bicara. Ia pun menuruti kemauan Frank termasuk bersandar di lehernya, dan ia bisa mencium sebanyak mungkin aroma shampo di rambutnya..

"Apa menurut mu aku lemah?" Tanya Frank.

Fiona menggeleng, sekuat-kuatnya orang, setegar-tegarnya orang, pasti akan ada mereka lemah. Namun tidak memperlihatkannya.

"Aku salut pada mu, kau mampu mengatasinya tanpa aku berbuat apa pun? Tapi, apa kau berniat akan menikah dengannya?"

Frank menjauhkan kepalanya dari leher Fiona. Pertanyaan bodoh, siapa yang mau dengan Beliana.

Cup

Frank mencium bibir Fiona dengan sangat dalam. Tangan kanannya menarik tengkuk Fiona untuk memperdalam ciumannya, benar saja, ciuman Frank semakin dalam.

Frank begitu menyelami lidahnya bertautan dengan lidah Fiona. Tanpa ia sadari, Fiona tidak bisa bernafas lagi.

Hosh
Hosh
Hosh

Fiona mengatur nafasnya, kedua pipinya memerah bagaikan kepitung rebus.

Dan Frank, laki-laki itu mengelap air ludah yang belepotan di mulu Fiona.

Ia menatap penuh cinta istrinya, bayangan masa lalunya, masa kebahagiaannya dengan Beliana. Kini telah hancur, bagaikan kaca yang telah retak dan sekarang, ia mendapatkan kaca yang utuh, istrinya Fiona, wanita penyabar, pelembut, meskipun sedikit garang. Tapi, ia suka dengan Fiona nya saat ini. Ia suka semua hal atas nama Fiona.

Sedangkan sang sopir, kedua pipinya memanas, sebuah hal yang tak terduga dan langsung mencuci kedua matanya. Adegan itu membuatnya malu dan ingin juga merasakannya. Anggap saja saat ini ia menonton adegan Live sang bos dan istrinya.

"Frank di sini dalam mobil," pekik Fiona. Ia melirik sopir di depannya itu.

Sang sopir berusaha tenang, walaupun ia gelisah. Bagi sang bos, dia hanya patung atau robot yang menjalankan mobilnya.

Cih

Frank berdecih, dia memencet sebuah remot kecil dan tirai itu pun tertutup, menjadi batas sopir dan penumpang.

Hah

Sang sopir bernafas lega, setidaknya ia tidak akan melihat adegan yang membuat jiwanya meronta-ronta, membuat burung dalam sangkarnya tiba-tiba bergerak ke atas.

"Frank."

Pria itu memasang senyum tanpa rasa bersalah, sejujurnya, jantungnya berdebar-debar, ia malu, namun ia tidak ingin mengakuinya. Biarlah, rasa malu itu tersimpan rapat, toh Fiona adalah istrinya pikirnya.

Frank kembali mencium Fiona dengan rakus, gelenyar aneh selalu muncul dari tubuhnya setiap kali berdekatan dengan Fiona. Namun, sekuat hati dia menahannya, tapi malam nanti ia akan meminta jatahnya dan meresmikan pernikahannya.

Fiona pun melayani ciuman Frank, tubuhnya sedikit memiring ke arah Frank agar lebih leluasa.

Keduanya pun berciuman dalam ronde yang panjang. Dalam sekali ciuman, Fiona telah bisa menyaingi ciuman Frank.

###

Malam harinya, ia mendapatkan sebuah kado. Bibi Ana yang memberikannya, tubuhnya masih berbalut dengan jubah mandinya dan rambut  yang tergerai dan masih basah.

Fiona membuka kado itu, kedua matanya membulat. Sebuah pakaian berwarna merah. Ia mengangkat pakaian itu.

"Frank!"

Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam (Tamat Di GOODNOVEL dan DREAME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang