07. Mulai menyadari kesalahan

Mulai dari awal
                                    

"Dih, muka lo julid banget. pantesan cewe-cewe dikampus lo pada takut sama lo bang." sindir Starla.

"Gausah sok tau lo, nyet! dari pada lo, ngegalauin yang nggak pasti tapi ujung-ujungnya nyari penyakit buat hati lo sendiri." balas Satya tak mau kalah julid.

Starla menghela nafasnya, ucapan abangnya itu memang benar, seharusnya ia berusaha move on dari Mark dan menjaga jarak dari lelaki itu, dan bukan malah memikirkannya.

"Kalo dia masih nyakitin lo, abang minta tolong jauhin dia sebelum abang buat perhitungan sama orangnya." kata Satya. membuat Starla menatap serius abangnya.

"Gue udah berusaha buat menjauh dari dia bang, tapi hati gue itu menolak ngga bisa jauh dari dia."

Satya yang mendengar itu pun hanya memutar bola matanya malas, entah mengapa akhir-akhir ini adiknya sangat bucin. Ia jadi penasaran dengan laki-laki yang membuat adiknya itu susah move on seperti ini.

"Intinya lo harus jaga jarak dari dia dulu, biar hati lo engga sakit lagi,"

"Lo itu adek kesayangan gue, dan gue engga bisa liat lo sedih atau pun rapuh karena satu cowok yang engga bisa ngehargain perjuangan lo."

"Andai gue tau siapa cowok itu, gue engga segan-segan bakal tonjok mukanya langsung, karena berani nyakitin adek gue yang lucu ini." kata Satya sembari mencubit gemas pipi Starla, ia hanya ingin menghibur Starla agar adiknya itu kembali tersenyum.

Namun tanpa Satya duga ia berhasil membuat adiknya itu kembali tersenyum walaupun tidak terlalu jelas, tapi ia bisa melihat Starla hanya tersenyum tipis.

"Gausah ikut campur deh lo, gue bisa selesain sendiri." kata Starla menyakinkan abangnya. untung saja abangnya itu tidak mengenali Mark, jika itu sampai terjadi pasti ia akan di larang bertemu dengan Mark lagi.

"Iyaa deh adikku sayang." kata Satya, namun terdengar geli dimata Starla. Lalu Starla mendorong Satya sampai di ambang pintu dan menyuruh abangnya itu keluar dari kamarnya.

"Gue mau tidur, lo mending balik ke kamar lo, bang" kata Starla menyuruh Satya pergi.

"Loh,,, kenapa?? gue mas----"

"Gue tau lo pasti mau ngerusuh di kamar gue dan berantakin semua barang-barang gue kan??!! jadi gue nggak bisa biarin lo lama-lama di kamar gue, wleee." kata Starla dengan tampang julidnya sembari mejulurkan lidahnya, kemudian menutup pintu kamarnya rapat-rapat dan berhasil membuat Satya kesal.

"Untung lo adek gue, kalau nggak udah dari dulu gue usir lo dari rumah." pekik Satya kesal lalu menendang pintu kamar Starla sampai membuat kakinya merasakan sakit karena ulahnya sendiri.

"WOI YANG DI LUAR, TOLONG DENGERIN BAIK-BAIK. JANGAN LUAPKAN EMOSI LO SAMA PINTU GUE!! KALO PINTU GUE RUSAK, LO MAU BELIIN YANG BARU BANG?!

"Bacot banget lo bocah," cibir Satya lalu pergi ke kamarnya.

---o0o---

---o0o---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SHITLOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang