Bab 16

11.5K 1.4K 455
                                    

KERETA yang dipandu oleh Jaden kini berhenti tepat di hadapan rumah agam Royaume milik keluarga Hernandez. Ivy yang turut berada di dalam kereta tersebut hanya mampu mendiamkan dirinya. Tidak tahu apa yang hendak dikata.

Tidak membuang masa, Jaden terus melangkah keluar dari kereta tersebut lalu kakinya dihayun ke arah tempat penumpang di mana Ivy berada.

Pintu kereta dibuka olehnya, dan dengan serta-merta Ivy terus keluar dari perut kereta tersebut.

"Merci (Thank you)," ujar Ivy tanpa memandang Jaden.

Inipun, dia hanya dipaksa oleh Madelaine untuk pulang bersama-sama dengan Jaden. Jujur, dia berasa amat janggal dengan situasi sekarang.

Situasi di mana dia dan Jaden telah menjadi sebuah pasangan yang didukung oleh setiap lapisan masyarakat.

Situasi di mana persahabatan antaranya dan Jaden berubah menjadi sebuah hubungan kekeluargaan yang akan membawa kepada kemasyhuran keluarga mereka berdua.

"Ivy." Tangan Ivy dilelar oleh Jaden lembut.

"Yes?"

Jaden menggenggam jemari Ivy kemudian dia menatap anak mata Ivy sedalam yang mungkin.

"Trust me, Vy.. I know nothing about this marriage shit."

"I know," jawab Ivy perlahan. Dia faham bahawa Jaden juga turut sama terkejut dengan apa yang baru sahaja terjadi.

"I know you're not happy with this news. And if you're not happy with it, I will never be happy too. I always wanted to make you feel comfortable with me, not like this. I would never put you in the situation where you have to force yourself."

Ivy menganggukkan kepalanya.

"But.." Jaden menghela nafasnya perlahan.

"I'm not gonna lie about my feelings towards you.We still can work things out, Ivy." Di kesempatan itu, Jaden meluahkan perasaannya kepada Ivy.

Dia mengaku, dia telah jatuh suka kepada Ivy.

Tingkah laku seorang Ivy.

Senyuman seorang Ivy.

Budi pekerti seorang Ivy Grace Hernandez.

And oh come on..

Who the hell can resist someone like her?

"As much as I love our friendship, I also want you to be mine. And I swear, if this relationship didn't work out, I sendiri yang akan undur diri," sambung Jaden lagi.

Mata Ivy yang tadi tertancap pada Jaden, kini beralih pada sosok tubuh seorang lelaki berkot hitam yang baru sahaja melangkah keluar dari kereta miliknya.

Seth..

He's here..

After one week, he's finally here.

Matanya bertembung dengan anak mata dingin milik Seth sebelum jejaka dingin itu sendiri memutuskan pandangan mereka dan mengatur langkah ke dalam rumah agam Royaeume.

"I- I don't know what to say, Jaden." Kali ini, Ivy menarik perlahan-lahan genggaman lembut milik Jaden terhadapnya.

"This is too sudden for me."

"Je suis désolé, Jaden. (I'm sorry, Jaden.)" Perlahan sahaja suara Ivy, meminta maaf kepada Jaden. Perasaan bersalah mula menyusup ke dalam tangkal hatinya.

Tidak mahu melayan perasaan bersalahnya, Ivy terus melangkah meninggalkan Jaden di situ. Kakinya diatur laju ke tingkat atas, menuju ke kamar beradunya.

His Clarity : The Cursed HeiressWhere stories live. Discover now