14

49 14 0
                                    

. (15)

Netfelix
| duh ges gawat gawat!

Jijisungsung
| kenapa kak lix?
| nggak bisa pulang hari ini?

Netfelix
| bukan! gue udah balik!
| jadi gue lagi jalan di gang
  kecil, mau ke rumah. trus
  gue lihat ada motornya kak
  mark

Jasmine
| terus kak marknya mana?

Netfelix
| nah itu!
| di sini ada jasadnya kak mark!

Hyukamaludin
| what? jasad?
| yang bener aja lo, kak

Netfelix
| beneran anjir
| gue baru aja telpon polisi

Bangchat
| share loc
| gue ke sana

Setelah mengirim pesan itu, Chan terlihat bergegas akan pergi. "Kak Chan beneran mau pergi?" Renjun bertanya, menghentikan langkah Chan.

Chan menghentikan langkahnya. "Iya, mau ikut?"

"Mau." sahut Renjun kemudian mengekori Chan.

Teman-temannya menatap kepergian mereka.

"Beomgyu baru aja tiada ... sekarang Kak Mark." Hyunjin berkata lesu. Dia terduduk di lantai rumah sakit, lalu mengerang pelan.

"Permainan ini bener-bener nggak masuk akal." sungut Changbin yang duduk di sebelah Hyunjin. "Btw Hyun, lo tadi kan pulang. Nemu puzzle di bawah bantal lo nggak?"

Hyunjin mengangguk lesu. Dia mengeluarkan puzzle dari sakunya.

"Bentar, dah ..." Taehyun yang juga duduk di samping Hyunjin merebut puzzlenya. "Kayaknya urutan puzzle Kak Hyunjin itu habis Kak Mark."

Hyunjin melotot. "Yang bener lo?!"

Taehyun mengangguk. "Gue inget banget sama bentukannya puzzle Kak Mark." Dia kemudian berdiri. "Bentar lagi jenazahnya Beomgyu bakal dibawa pulang, gue mau pergi ke basecamp. Ngambil bingkai puzzle."

"Biar gue sama Jeongin yang di sini." Soobin berujar. "Kalian pulang aja. Kalo mau ke basecamp silahkan, hati-hati di jalan."

***

Minho, Hyunjin, Haechan, Jaemin dan Taehyun memutuskan untuk pergi ke basecamp. Taehyun mengambil bingkai puzzle kemudian duduk melingkar bersama keempat orang lainnya.

"Ternyata bener, puzzle gue setelah puzzlenya Kak Mark ..." Hyunjin berkata sedih.

Minho yang ada di sampingnya menepuk pundak Hyunjin pelan. "Nggak apa-apa, belum tentu hari ini."

Perkataan itu membuat Hyunjin menggeplak lengan Minho. Yang kemudian dibalas geplakan lagi oleh Minho. Hyunjin pun meringis, "Lo ngomong kayak gitu seolah-olah pengen gue pergi, deh ... jangan gitu ah, Kak Ho."

"Kalo yang dibilang Soobin tentang ada puzzle di bawah bantalnya Hyunjin, berarti kemungkinan yang dibilang Jisung tentang Hyunjin mati pas tidur karena kehabisan napas itu bisa beneran, dong?" Haechan bersuara.

"Aaahh! Echan! Jangan bikin gue overthingking dong!" Hyunjin mewek. "Gue jadi takut tidur, kan ..."

"Kalian nggak penasaran sama siapa yang bilang kayak gitu ke Soobin sama Jisung?" Jaemin menopang dagunya.

"Penasaran. Banget malahan." sahut Taehyun. "Jangan-jangan orang itu bisa ramal masa depan?"

"Menurut gue-"

Ting!

Notifikasi dari ponsel Jaemin membuat suasana menjadi hening. Jaemin menyalakan ponselnya, melihat siapa yang mengirim pesan.

PuzzleWhere stories live. Discover now