01

136 21 0
                                    

Hyunjin dan Renjun saling menatap sebelum bergidik ngeri dan membanting pintu. Membangunkan Yeonjun yang sedang tertidur di sofa berbantalkan paha Changbin.

Mana ini malem Jumat lagi.

"Apa sih banting-banting pintu?! Ntar rusak nggak mau ganti!" sungut Yeonjun. Dia kan sebal. Duo bocah ini ditambah Changbin, Haechan, Beomgyu dan Hyuka suka sekali merusakkan pintu. Sudah begitu tidak mau ganti rugi, ujung-ujungnya Chenle yang ganti rugi.

"Serem. Lo tadi juga denger, kan, Njun?" tanya Hyunjin yang sudah duduk di samping Seungmin.

Mana nempel banget.

Renjun mengangguk kaku. Dia sendiri sudah duduk di antara Soobin dan Chan yang duduk di lantai.

"Apa nih rame-rame?" Felix nimbrung, di belakangnya ada Minho dan Chenle yang baru saja cuci piring.

"Ada sesuatu ..." cicit Jisung yang nemplok ke Jeongin.

Takut dia tuh, parnoan anaknya.

Eh? Jisung yang mana nih?

Jisung Pwark, gaes. Kita sebut Han Jisung sebagai Han atau Hanji di sini owkey.

"Apa-apa?"

Chenle mendekat, duduk di samping Jisung dan mengelus kepalanya lembut. "Jangan takut."

"Buka-buka!" seru Beomgyu bersemangat.

"Kalo isinya boneka jadi-jadian gimana?"

"Ihh, kok bego? Tipis gitu masa boneka?"

Hmm.

Jadi ya sudah Renjun membuka kotak itu. Terlihatlah sebuah bingkai yang tidak ada apa-apanya. Chan melongo. "Puzzle?"

"Ada kertasnya." Soobin mengambil kertas yang terselip di dalam kotak tersebut.

"Bacain-bacain!" seru Jeongin bersemangat.

"Temukan semua isi puzzle." Soobin membaca isi surat itu.

Hening.

"Ada 20 bagian puzzle. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan puzzle adalah lima belas hari. Jika pada lima hari pertama puzzle belum terkumpul 7, akan ada bencana. Hari kesepuluh harus terkumpul 17 dan hari kelima belas 20." Ini Renjun yang membaca sambil mengintip surat yang dipegang Soobin.

"Ssstt! Tiap 1 bagian puzzle ada pada masing-masing anggota. Cari dengan teliti, maka kalian akan mendapatkan semua bagian puzzle dalam waktu 1 minggu, hoho."

"Hah?" Adalah kata-kata yang terlontar dari mulut Han. Cowok itu melongo.

Maklum, otaknya kan sekecil sendok nyam-nyam.

"Kita disuruh nyelesaiin puzzle?" lanjutnya. "Yang bener aja."

"Dan kalau belum terkumpul sesuai jumlah akan ada bencana ..." gumaman Seungmin terdengar.

"Jangan-jangan orang iseng, nih." Jaemin bersuara.

"Bisa jadi." Chan mengangguk. "Tapi tetep aja, kalo ada yang nemu bagian puzzle langsung laporan."

"Kenapa?"

"Gue ngerasa ... puzzle ini bakal membawa bencana."

***

"PAGI GAES!" teriak Haechan dan Han saat masuk ke dalam kelas.

Mereka satu kelas, tetanggaan pula.

"Berisik anjir." keluh Seungmin yang merasa kegiatannya membaca buku terganggu. Walaupun dia kelas XII, tapi Seungmin sering sekali datang ke kelas teman-teman seumurannya. Bahkan sekarang Seungmin sedang belajar, tidak lupa juga membawa kotak pensil.

PuzzleWhere stories live. Discover now